Berita Utama
Berita Terbaru
Berita Populer
-
Shin Tae-yong Belum Bawa Indonesia Juara Piala AFF, Kali Ini saatnya Garuda Juara?
-
Momen Sandy Walsh jadi Bintang Iklan Es Krim, Jualan dengan Sepeda Langsung Diserbu Anak-anak
-
Media Vietnam Sebut Kekuatan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Begitu Menakutkan Gara-gara Hadirnya Pemain ini
-
Daftar 25 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Justin Hubner, Rafael Struick hingga Marselino
-
Blak-blakan Erick Thohir ke Media Italia, Sebut Timnas Indonesia Sebagai 'Raksasa yang sedang Tertidur'
Berita Utama Lainnya
Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Terjadinya sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri.
Di periode sebelumnya, Amran pernah jor-joran melakukan impor beras dan gula.
Salah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Produksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.
Kesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Sejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Dirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.