Elon Musk Izinkan X Memuat Konten Pornografi
Dalam peraturan terbaru ini, ada beberapa aspek dari pornografi yang tidak diperbolehkan.
Dalam peraturan terbaru ini, ada beberapa aspek dari pornografi yang tidak diperbolehkan.
Elon Musk Izinkan X Memuat Konten Pornografi
Dalam sebuah gebrakan yang berbeda dari pesaingnya, media sosial X, dahulu dikenal dengan nama “Twitter”, telah secara resmi mengizinkan penggunanya untuk menampilkan konten pornografi. Konten sejenis ini diperbolehkan untuk beredar jika ia dilabeli dengan jelas.
Mengutip The Guardian dan Associated Press, Selasa (4/6), X mengatakan bahwa konten pornografi dan kekerasan akan diblokir bagi pengguna yang berusia di bawah 18 tahun, pengguna yang tidak mencantumkan tanggal lahir, dan bagi mereka yang memilih untuk tidak melihat konten tersebut.
Pada catatan pembaruan terbaru dalam situs webnya, X mengatakan bahwa pengguna “dapat untuk membuat, mendistribusi, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan secara konsensual.”
X juga mengungkapkan pendapatnya mengenai konten dewasa, yaitu bahwa “ekspresi seksual, baik dalam bentuk visual maupun tertulis, bisa menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah.”
Langkah terbaru ini meresmikan kebijakan yang sudah ada saat X masih bernama Twitter, sebelum Elon Musk membelinya pada tahun 2022.
Secara historis, X/Twitter tidak mencegah penggunanya mengunggah konten dewasa, meskipun tidak ada kebijakan resmi yang berlaku. Pekerja seks juga telah lama mempromosikan pekerjaan mereka di X/Twitter.
Dalam peraturan terbaru ini, ada beberapa aspek dari pornografi yang tidak diperbolehkan.
X melarang “konten yang mempromosikan eksploitasi, [tindakan] nonkonsensual, objektifikasi, seksualisasi atau perbuatan membahayakan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh.”
X juga melarang pembagian konten dewasa di tempat-tempat yang “sangat terlihat”, seperti pada foto profil dan foto sampul pengguna.
Kebijakan ini berlaku untuk materi yang asli buatan manusia maupun materi yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Pengguna yang memposting konten dewasa, termasuk ketelanjangan dan tindakan seksual secara tersirat maupun tersurat, kini diminta oleh X untuk menyesuaikan pengaturan medianya sehingga gambar dan video mereka dapat diletakkan di belakang “peringatan konten” sebelum dapat dilihat pengguna lain.
Pengguna yang ingin melihat konten dewasa juga harus menyatakan bahwa ia memang ingin melihat konten yang telah diunggah sebelum dapat melihatnya.
X mengindikasikan bahwa mereka akan mendeteksi apa yang diposting oleh pengguna, dengan menyatakan bahwa jika pengguna tidak menandai postingan pornografi dengan benar maka pihaknya “akan menyesuaikan pengaturan akun” dari sang pengunggah secara mandiri.
Kebijakan ini muncul seiring dengan meningkatnya tekanan dari pembuat peraturan terhadap perusahaan media sosial di seluruh dunia untuk mencegah anak-anak mengakses konten yang tidak pantas di media sosial.
Kebijakan X ini berbeda dengan kebijakan perusahaan media sosial lainnya, seperti Instagram, Facebook, TikTok, hingga YouTube, yang melarang adanya penyebaran konten pornografi di media sosila mereka.