Ini Alasan Anak-anak Suka Mainan Dinosaurus Menurut Sains
Anak-anak tidak takut, melainkan sangat menyukai mainan yang berbentuk dinosaurus. Berikut adalah penjelasannya.
Mendengar istilah dinosaurus, banyak orang langsung membayangkan hewan karnivora yang menakutkan, terutama bagi anak-anak. Namun, kenyataannya, popularitas mainan dinosaurus, pertunjukan, dan film yang bertemakan dinosaurus menunjukkan hal yang berbeda. Ternyata, banyak anak justru sangat menyukai berbagai benda atau aktivitas yang berkaitan dengan dinosaurus.
Apa yang membuat mereka begitu tertarik dengan makhluk purba ini? Salah satu alasannya adalah perkembangan anak pada usia dini. Balita mulai membangun rasa percaya diri antara usia 18 bulan hingga tiga tahun, seperti yang dikutip dari Mentalfloss, Jumat (1/11).
-
Mengapa dinosaurus ini penting? 'Ini membantu kita memahami lebih banyak tentang berbagai jenis dinosaurus yang hidup di Inggris pada masa Kapur awal.
-
Mengapa ilmuwan mencari fosil dinosaurus kecil? Sekarang, dalam rangka melengkapi ekosistem, para ahli berupaya untuk menemukan beberapa dinosaurus kecil itu dan melengkapi bagian-bagian yang pernah terlupakan dari dinosaurus.
-
Bagaimana anak-anak zaman Paleolitik membuat mainan? 'Keramik-keramik ini menunjukkan tingkat eksperimen, heterogenitas tekno-stilistika, dan non produktivitas yang lebih tinggi,' kata mereka, seperti dikutip dari laman IFLScience.
-
Kenapa orang suka memberi nama lucu untuk dinosaurus? Pemberian nama lucu untuk dinosaurus seringkali didorong oleh karakteristik fisik atau perilaku yang unik dari masing-masing spesies. Nama-nama ini tidak hanya membuat dinosaurus lebih mudah diingat, tetapi juga membantu menciptakan keterhubungan emosional, terutama bagi anak-anak yang sedang belajar mengenali berbagai jenis dinosaurus.
-
Mengapa Gorgosaurus remaja berburu dinosaurus kecil? 'Sekarang kita mengetahui remaja tiranosaurus ini berburu dinosaurus kecil dan muda,' ujar Dr. Zelenitsky, salah satu ilmuwan utama dalam penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.
Kesadaran yang baru muncul tentang diri mereka dan lingkungan sekitar seringkali dapat membingungkan. Perasaan bingung ini, dipadukan dengan imajinasi yang kaya, mendorong balita dan anak-anak untuk mencari cara agar dapat berhubungan dengan dunia yang nyata dan menyenangkan.
"Jika Anda ingin memiliki dunia khayalan, yang sesuai dengan rasa yang sangat kuat untuk mengembangkan rasa diri, dinosaurus benar-benar sesuai dengan kriteria tersebut," ungkap Arthur Lavin, mantan ketua komite American Academy of Pediatrics tentang Aspek Psikososial Kesehatan Anak dan Keluarga, dalam wawancaranya dengan CNN pada tahun 2021. Berbeda dengan putri duyung, naga, dan unicorn, dinosaurus tidak hanya ada dalam dunia fiksi anak-anak.
Anak-anak mendapatkan pengakuan dari orang dewasa di sekitar mereka bahwa makhluk luar biasa ini benar-benar ada. Mereka bahkan dapat melihat dan mempelajari sisa-sisa keberadaan dinosaurus di museum dan pusat sains. Selain itu, anak-anak juga bisa berinteraksi langsung dengan hewan purba ini melalui mainan dinosaurus yang mereka miliki.
Dinosaurus tidak dikenal sebagai hewan yang bersahabat bagi anak-anak. Meskipun demikian, banyak anak yang tidak merasa takut terhadap reptil besar yang mirip monster ini. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dinosaurus telah punah, sehingga anak-anak tidak perlu khawatir akan diteror oleh Tyrannosaurus rex di sekitar mereka.
Dengan demikian, mereka merasa lebih nyaman untuk menciptakan cerita dan skenario fantastis yang melibatkan makhluk-makhluk tersebut. Seiring bertambahnya usia dan meluasnya pergaulan, minat anak-anak terhadap dinosaurus sering kali mulai berkurang, banyak dari mereka yang meninggalkan "fase dinosaurus".
Namun, terlepas dari apakah ketertarikan itu memudar atau berkembang, satu hal yang pasti, dinosaurus telah berkontribusi besar dalam perkembangan imajinasi anak-anak selama beberapa dekade. Meskipun makhluk prasejarah itu telah lama punah, pengaruhnya terhadap rasa ingin tahu anak-anak tidak akan pernah hilang.