Jupiter Punya Lawan, Ada Planet Asing yang Ukuran Massanya 13 Kali Lebih Besar
Merdeka.com - Jika berbicara tentang planet dengan massa terberat, maka di tata surya ini akan diwakili oleh Planet Jupiter. Sayangnya, mungkin ‘gelar’ itu bakal dikalahkan oleh salah satu planet yang berada jauh dari galaksi Bima Sakti.
Sebab, sejumlah ilmuwan telah menemukan sebuah planet yang memiliki berat 13 kali massa Jupiter. Penemuan ini ditemukan Profesor Abhijit Chakraborty bersama ilmuwan lain dari Physical Research Laboratory (PRL).
Dilansir dari NDTV, Jumat (9/7), temuan mereka ini telah diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics Letters.
-
Bagaimana Jupiter mempengaruhi planet lain? Ukuran besar ini membuat Jupiter memiliki gravitasi yang sangat kuat, yang tidak hanya mempengaruhi planet-planet terdekat, tetapi juga mampu menahan asteroid dan komet agar tidak menghantam planet bagian dalam, termasuk Bumi.
-
Dimana letak planet yang lebih panas dari Matahari? Sebuah objek yang mengorbit bintang berjarak 1.400 tahun cahaya secara serius menentang gagasan tentang apa yang mungkin terjadi di alam semesta.
-
Apa yang membuat Jupiter disebut bintang yang gagal? Ahli astronomi menyebut Jupiter sebagai bintang yang gagal karena planet ini kaya akan hidrogen dan helium, seperti bintang. Namun, massa Jupiter tidak cukup untuk memicu reaksi fusi di intinya.
-
Kenapa Jupiter disebut bintang gagal? Jupiter sering disebut sebagai 'bintang yang gagal' karena massanya yang besar, tetapi tidak cukup besar untuk memulai fusi nuklir seperti yang terjadi di bintang-bintang.
-
Planet apa yang lebih panas dari Matahari? Planet ini disebut-sebut lebih panas dari matahari.
-
Dimana planet bola mata berada? Planet ekstrasurya yakni planet yang keberadaannya di luar tata surya Bima Sakti.
Planet ini berhasil terdeteksi berada di sekitar 731 tahun cahaya dari Bumi dan berputar mengelilingi bintang induknya setiap 7,24 hari. Planet raksasa ini diketahui memiliki ukuran massa 14 g/cm3, massa yang terlampau padat untuk ukuran planet ekstrasurya.
Lewat jurnalnya, para ilmuwan menulis bahwa planet ini ditemukan mengorbit bintang induk TOI-4603, bintang tipe F sub-raksasa menurut Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA. Hingga akhirnya diberi nama planet TOI 4603b atau HD 245134b.
Studi ini turut mengatakan bahwa massa planet TOI 4603b berkisar antara 11 hingga 16 kali massa Jupiter. Tidak hanya memiliki massa yang ekstrem, planet ini juga diselimuti dengan suhu yang tak kalah garang yakni 1.396 derajat Celcius.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang 8 fakta planet Jupiter yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaAda penyebab mengapa rotasi Jupiter lebih cepat dibandingkan planet lain.
Baca SelengkapnyaTata Surya merupakan sebuah sistem yang memukau dengan keelokan alam semesta yang luar biasa. Terpusat pada Matahari, tata surya terdiri dari 8 planet.
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini telah lama menjadi subjek teori untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengelilingi matahari di luar Neptunus.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menduga dua planet yang sempat bertabrakan itu adalah Neptunus dan Uranus. Begini analisis ilmuwan.
Baca SelengkapnyaPlanet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah perbandingan ukuran planet di tata surya. Siapa terbesar?
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru ungkap objek seberat lima kali massa Jupiter yang terbentuk seperti bintang, menantang pemahaman ilmiah perbedaan proses pembentukan planet.
Baca SelengkapnyaGalaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral cakram terbesar dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 12.000 tahun cahaya.
Baca SelengkapnyaMars lebih dekat ke sabuk asteroid, sumber utama puing-puing batuan di tata surya.
Baca SelengkapnyaPlanet begitu mengagumkan ilmuwan lantaran suhunya panas melebihi matahari.
Baca SelengkapnyaAda bukti keberadaan planet kesembilan yang selama ini tidak menjadi perhatian. Bukti itu berdasarkan penelitan terbaru oleh sebuah tim dari ilmuwan astronomi.
Baca Selengkapnya