Kapsul Waktu Kuno Zaman Perang Dunia II Ini Dibuka, Isinya Ada Pesan yang Menohok
Bukan harta karun yang melimpah, namun sebuah pesan dan benda-benda penuh kenangan.
Bukan harta karun yang melimpah, namun sebuah pesan dan benda-benda penuh kenangan.
Kapsul Waktu Kuno Zaman Perang Dunia II Ini Dibuka, Isinya Ada Pesan yang Menohok
Sebuah ruang bawah tanah kuno pada 1936 dibuka. Zaman di mana perang Dunia II meledak. Kapsul waktu ini dicetuskan kala itu oleh Universitas Oglethrope, Amerika Serikat (AS). Ruang bawah tanah ini dikenal dengan nama Crypt of Civilitation dan merupakan kapsul waktu tertua yang dibuat pada abad millennium. Bukan harta karun isinya, tetapi sebuah pesan yang menohok. Tulisan itu dibuat bukan tanpa sebab. Kapsul waktu yang disegel empat tahun kemudian ketika Perang Dunia II meledak.
-
Dimana kapsul waktu ditemukan? Sebuah 'kapsul waktu' dari zaman prasejarah ditemukan di lahan gambut di perkebunan Helnicote, Exmoor, Inggris.
-
Apa isi kapsul waktu? Kapsul waktu ini berisi tanah hutan dan bangkai serangga.
-
Kapan kapsul waktu itu dibuat? Dikutip dari Heritage Daily, kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
-
Kapan kapsul waktu ditemukan? Sebuah 'kapsul waktu' dari zaman prasejarah ditemukan di lahan gambut di perkebunan Helnicote, Exmoor, Inggris.
-
Apa isi kapsul waktu purba? Kapsul waktu ini berisi tanah hutan dan bangkai serangga.
-
Dimana kapsul waktu purba ditemukan? Sebuah 'kapsul waktu' dari zaman prasejarah ditemukan di lahan gambut di perkebunan Helnicote, Exmoor, Inggris.
Hal inilah yang membuat Dr. Thornwell Jacobs, pencetus ide mengenai kapsul waktu itu, meninggalkan pesan yang terkesan tajam dan sebenarnya kontras dari tujuannya membuat kapsul waktu.
"Dunia terlibat dalam penguburan peradaban kami selamanya, dan di dalam ruang tersembunyi ini kami meninggalkannya padamu,"
begitu pesan yang menohok dalam kapsul itu dikutip IFLScience, Kamis (17/8).
Lalu, apa yang melandasinya?
Pada awalnya, kapsul waktu itu dibuat karena kekhawatiran Jacobs mengenai minimnya informasi akurat mengenai kehidupan Mesir Kuno. Dia menyadari bahwa semua informasi mengenai kehidupan di Mesir Kuno hanya didapatkan dari sumber-sumber yang terbatas: dari piramida dan beberapa tablet tertulis yang ditemukan dari Assyria Kuno.
Hal ini membuatnya berpikir bahwa sudah menjadi tanggung jawab arkeologis sebagai manusia untuk meninggalkan jejak-jejak kehidupan kepada manusia yang hidup di masa depan.
Ini demi memudahkan manusia di masa mendatang dalam mempelajari kehidupan di masa lalu.
Oleh karena itu, Jacobs yang menjadi Rektor di Universitas Oglethorpe di Georgia, Amerika Serikat, menyulap aula Phoebe Hearst menjadi kapsul waktu. Kapsul waktu ini bukanlah makna sesunggguhnya, tetapi ruangan lebar yang berisi berbagai macam benda yang menggambarkan kehidupan tahun 1930-an. Isinnya seperti film yang menampilkan peristiwa yang difoto semenjak tahun 1898, 100 buku dalam bentuk mikrofilm, dan rekaman klarinetis Artie Shaw yang populer pada masa itu.Namun bukan berarti kapsul waktu ini bersifat akurat, karena pilihan objek yang dimasukkan sangat mencerminkan waktu dan keyakinan prasangka Jacobs pada masanya.
Paul Hudson, Co-Founder Oglethorpe University’s International Time Capsule Society, mendeskripsikan kapsul waktu itu sebagai denyut kehidupan.
“Bisakah Anda bayangkan antropologis budaya di tahun 8113 membuka kapsulnya? Itu akan menjadi penemuan harta karun. Bahkan benda seperti benang dental akan mengagumkan,” kata dia.
Pemikiran optimis yang murni ini sayangnya harus dirusakkan oleh situasi dunia yang akan berantakan akibat perang. Kapsul waktu ini seakan dibuat sebagai kenangan akan dunia, sebelum dunia itu hancur akibat perang.