Kendaraan Penjelajah Mars Rusak Parah, NASA Posting Gambarnya
Perlu diketahui, Curiosity mengalami kerusakan sejak tahun pertama misi setelah melintasi area dengan bebatuan tajam.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) mengungkapkan gambar yang memperlihatkan kerusakan signifikan pada robot Curiosity pada 23 September 2024. Robot penjelajah ini sedang melaksanakan misi di planet Mars.
Menurut informasi dari situs resmi NASA pada Jumat (4/10), foto tersebut menunjukkan adanya lubang dan robekan pada permukaan roda robot penjelajah Mars tersebut. Gambar-gambar tersebut diambil dari MAHLI pada roda kanan-tengah, yang masih dalam kondisi baik meskipun telah mengalami beberapa kerusakan terburuk sejak kedatangannya di Mars.
-
Apa yang ditemukan NASA di Mars? Para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk keberadaan kehidupan di Mars.
-
Apa yang NASA temukan di Mars? Schulze-Makuch menyampaikan, setelah mendarat di Mars pada tahun 1976, pendarat Viking NASA mungkin telah mengambil sampel bentuk kehidupan kecil yang tahan terhadap kekeringan yang bersembunyi di dalam batuan Mars.
-
Apa penemuan NASA di Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Apa yang ditemukan di Mars oleh NASA? NASA Konfirmasi Ada Danau Purba di Mars, Bisa Jadi Bukti Tanda Kehidupan
-
Apa yang dilakukan NASA di Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Apa yang ditemukan di Mars? Salah satu penemuan dalam misi ini adalah sejumlah kecil senyawa organik yang mengandung klorin.
Penting untuk dicatat bahwa Curiosity telah mengalami kerusakan sejak tahun pertama misinya setelah melewati area berbatu tajam. Walaupun kerusakannya cukup mencemaskan, NASA tampaknya tetap tenang.
"Curiosity masih berfungsi dengan baik meskipun menghadapi kerusakan terparah di Mars," demikian pernyataan dari laman NASA.
NASA juga telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut pada wahana antariksa ini. Mereka telah memperbarui perangkat lunak untuk meningkatkan kecepatan roda dan mengurangi keausan.
Selain itu, tim misi Curiosity berupaya untuk menghindari area berbahaya yang dapat memperburuk kerusakan pada roda. Curiosity sendiri telah melebihi harapan NASA, dengan masa operasional yang jauh lebih lama daripada periode misi dua tahun yang awalnya direncanakan.
Tujuan dari Robot Curiosity
Robot Curiosity adalah komponen dari program Mars Science Laboratory (MSL) yang dikelola oleh NASA. Wahana ini diluncurkan pada tanggal 26 November 2011 dan berhasil mendarat di Mars pada 6 Agustus 2012. Curiosity diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, menggunakan roket Atlas V 541.
Setelah menempuh perjalanan hampir sembilan bulan, Curiosity mendarat di Kawah Gale, yang dipilih karena kemampuannya untuk menyimpan jejak air dan kemungkinan kehidupan di masa lalu. Pendaratan Curiosity menggunakan metode inovatif yang disebut "sky crane," yang memungkinkan pendaratan yang lebih lembut dan presisi.
Dengan panjang sekitar 3 meter dan berat sekitar 900 kilogram, desainnya yang mirip SUV membuat robot ini dapat beroperasi dengan baik di permukaan Mars yang berbatu. Misi Curiosity tidak hanya untuk menjelajahi lingkungan Mars, tetapi juga untuk mencari bukti adanya kehidupan di planet merah tersebut.
Memanfaatkan Energi Nuklir
Curiosity memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber tenaganya, yang memungkinkan misi ini bertahan lebih lama dibandingkan rover Mars sebelumnya yang bergantung pada tenaga surya. Dengan menggunakan radioisotope thermoelectric generator (RTG), Curiosity dapat beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca tanpa harus bergantung pada sinar matahari.
Salah satu penemuan paling penting yang dilakukan oleh Curiosity adalah adanya bukti air di Mars. Curiosity menemukan mineral yang terbentuk dalam lingkungan berair, serta jejak aliran air kuno yang menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki iklim yang lebih hangat dan lembap. Selain itu, Curiosity juga menemukan metana di atmosfer Mars, yang bisa dihasilkan oleh aktivitas biologis atau geologis.
Temuan ini membuka peluang baru untuk penelitian mengenai kemungkinan adanya kehidupan di Mars. Momen penting lainnya dalam misi Curiosity adalah ketika rover ini menemukan senyawa organik dalam sampel tanah. Meskipun keberadaan senyawa organik tidak secara langsung menunjukkan adanya kehidupan, penemuan ini menunjukkan bahwa Mars memiliki bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk mendukung kehidupan.
Saat ini, Curiosity telah menyelesaikan eksplorasi di Gediz Vallis. Selama akhir pekan, rover ini telah menyelesaikan analisis terhadap batu-batu putih yang ditemukan saat meninggalkan saluran, sebelum melanjutkan perjalanan ke tepi barat Gediz Vallis.