Mendaratnya Robot Geolog NASA di Mars
Merdeka.com - Misi terbaru NASA di Planet Merah Mars akhirnya kembali berjalan. Robot terbaru NASA yakni InSight, berhasil mendarat dengan mulus di permukaan planet terdekat dengan Bumi tersebut.
Melansir Liputan6.com yang mengutip The Verge, Selasa (27/11/2018), robot ini berhasil mencapai permukaan setelah melalui teror dari atmosfer Mars. Sekadar informasi, keadaan atmosfer Mars diakui NASA sulit ditembus. Atmosfer planet itu dianggap terlalu tipis, sedangkan pesawat yang masuk biasanya datang dengan kecepatan tinggi. Jadi, pesawat harus mampu menurunkan kecepatannya sesegara mungkin agar tidak menghantam permukaan.
Misi Insight ini sekaligus menjadi kali kedelapan Badan Antariksa Amerika Serikat itu mendaratkan pesawatnya di Mars. Keberhasilan ini sekaligus menandai dua tahun misi InSight untuk mengetahui penyusun planet tersebut.
-
Di mana Robot Perseverance mendarat di Mars? Setidaknya butuh waktu selama 7 bulan untuk akhirnya mendarat di Kawah Jezero, Mars.
-
Dimana Curiosity mendarat di Mars? Setelah menempuh perjalanan hampir sembilan bulan, Curiosity mendarat di Kawah Gale, yang dipilih karena kemampuannya untuk menyimpan jejak air dan kemungkinan kehidupan di masa lalu.
-
Apa yang dicapai Robot Perseverance di Mars? Sejak berhasil mendarat di Mars pada Februari 2021, Perseverance Rover telah mencapai beberapa pencapaian penting. Pencapaian penting itu, termasuk menghasilkan oksigen yang cukup untuk menjaga seekor anjing kecil tetap hidup selama 10 jam.
-
Kapan penjelajah Curiosity mendarat di Mars? Kawah Gale dan Gunung Sharp juga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, terkenal setelah penjelajah Curiosity mendarat di 2012, dengan bukti adanya air di masa lalu yang terdapat di Kawah Gale dan Gunung Sharp yang menjulang tinggi di tengah kawah lebih dari 3 mil (5 kilometer).
-
Apa penemuan NASA di Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Apa yang dilakukan NASA di Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
Sekadar informasi, misi NASA kali ini akan berbeda dari misi ke Mars lain. Sebab, InSight merupakan robot yang didedikasikan khusus untuk menginvestigasi dan memahami bagian dalam Mars, tidak lagi bagian permukaan. Sehingga pada dasarnya, ini adalah robot yang bertugas sebagai geolog Mars. InSight sendiri pun tidak berpindah-pindah.
Dengan InSight, para peneliti ingin mengetahui cara planet tersebut terbentuk, mulai dari inti ke kerak. Karenanya, InSight memiliki tiga bagian khusus untuk mencapai tujuan tersebut. Bagian pertama merupakan seismometer yang dibawa ke permukaan Mars untuk 'mendengar' nadi planet tersebut. Getaran itu akan mengungkap posisi dan komposisi yang menyusun batuan di Mars.
Lalu ada Heat Probe yang berfungsi untuk menggali ke bagian dalam planet Mars. Sesuai namanya, bagian ini memiliki tugas untuk mengukur temperatur dan memberi gambaran seberapa aktif planet tersebut. Terakhir, bagian lain yang penting adalah pengukuran mengenai perputaran planet pada porosnya menggunakan transmisi radio. Melalui cara ini, para peneliti berharap mengetahui bentuk dan ukuran inti planet Mars.
Adapun robot InSight sendiri sudah diumumkan NASA sejak tahun lalu. Tugas utama robot ini adalah meneliti proses pembentukan bebatuan dan komponen alam lain di dalam Mars. Ilmuwan NASA Bruce Banerdt mengatakan, perubahan interior planet bisa dibilang lebih pasif ketimbang yang ada di Bumi selama 300 miliar tahun terakhir.
"Karena lebih lambat, kita harus kulik dan cari tahu apakah Mars benar-benar menyimpan bukti yang otentik terkait pembentukan bebatuan yang ada di dalamnya," kata Bandert dikutip dari laman resmi NASA.
InSight akan menjadi robot pertama yang akan langsung terjun ke dalam perut Mars. Karena, dibekali dengan berbagai instrumen canggih. Beberapa instrumen yang disertakan adalah seismometer untuk mencatat gelombang seismik, sensor panas untuk bisa menggali isi Mars hingga kedalaman tiga meter, hingga transmisi radio untuk berkomunikasi dengan Bumi.
"Tujuan dari InSight sangat menarik. Oleh sebab itu NASA dan CNES berencana untuk mengatasi tantangan teknis yang mungkin terjadi," sebut John Grunsfeld, administrator asosiasi dari NASA.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Robot Perseverance milik NASA catat rekor terbaru. Robot ini dinilai lebih canggih dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini ilmuwan masih berkutat pada pemikiran membuat Mars layak huni adalah pekerjaan berat dan mahal.
Baca SelengkapnyaMisi ini berhasil mengirimkan gambar-gambar dekat pertama dari permukaan Mars dan juga berhasil menguji teknologi komunikasi dan navigasi antarplanet.
Baca SelengkapnyaIni hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaHarapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaIni adalah roket yang nantinya akan lepas landas dari Mars saat membawa sampel planet tersebut.
Baca SelengkapnyaLaser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.
Baca SelengkapnyaVikram dan Pragyan, dua robot tulang punggung misi Chandrayaan-3 India ke Bulan mogok.
Baca SelengkapnyaSpaceX berhasil melakukan pendaratan presisi Super Heavy dengan bantuan teknologi Mechazilla untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaRoket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
Baca SelengkapnyaSetelah mendarat di Bulan, langkah berikutnya bagi umat manusia adalah mencapai Mars.
Baca Selengkapnya