Meteorit tabrak bulan, hasilkan kilatan cahaya hingga bumi
Merdeka.com - Sebuah meteorit dengan diameter 1,3 meter dilaporkan telah menabrak bulan pada September lalu. Hal ini pun membuat sebagian penduduk bumi melihat kilatan cahaya paling terang yang pernah ada.
Seperti yang dilansir Reuters (25/2), sebenarnya besar meteorit itu tiap hari menyerang bumi silih berganti. Namun beda dengan bumi yang memiliki atmosfer, meteorit yang menyerang bulan akan langsung menabrak dan menyebabkan efek tertentu.
"Saat itu saya menyadari telah melihat sebuah kejadian paling langka dan luar biasa," kata astronom Jose Madiedo dari Spanyol.
-
Apa bukti baru planet sembilan? Sebuah penelitian terbaru dari tim Caltech memberikan bukti tambahan yang mendukung eksistensi planet kesembilan. Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Siapa yang menemukan bukti planet sembilan? Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan bukti planet sembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya. Mereka pun telah melakukan pemodelan dengan beragam skenario orbit berdasarkan pergerakan tersebut.
-
Dimana planet mirip bumi itu ditemukan? Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana planet itu ditemukan? Ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas California menggunakan Teleskop Keck.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
Kilatan cahaya itu memang hanya terjadi selama beberapa detik saja. Namun, efek yang ditimbulkan dari tumbukan dua benda langit tersebut pun bisa disejajarkan dengan terangnya Polaris si bintang utara.
"Yang ada di bumi pada waktu itu sangat beruntung melihat bulan dengan kejadian itu," imbuh Royal Astronomical Society dalam sebuah pernyataan resminya.
Peneliti menyatakan bahwa meteorit itu memiliki bobot sebesar 400 kg. Kecepatannya ketika menabrak secepat 60 ribu km/jam. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meminta masyarakat untuk membantu mencari fragmen meteorit tersebut karena memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBadai meteor akan menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam. Badai meteor Leonid terakhir terlihat pada 2001.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaSejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Bulan membuat langit tampak indah di malam hari. Namun tak banyak yang tahu dari mana asalnya Bulan. Begini ulasan singkatnya.
Baca SelengkapnyaSempat ada perdebatan mengenai usia. Namun akhirnya ilmuwan dunia sepakat atas hasil tersebut.
Baca SelengkapnyaTahun ini bulan akan terbenam tepat saat aktivitas kuat mulai terjadi dari Perseids.
Baca Selengkapnya