NASA Mau Uji Coba Armada Baru, Pulang-Pergi Antar Astronot ke Luar Angkasa Lebih Mudah
Armada baru ini Dream Chaser besutan Sierra Space. Modelnya tak seperti spaceX.
Armada baru ini Dream Chaser besutan Sierra Space. Modelnya tak seperti spaceX.
NASA Mau Uji Coba Armada Baru, Pulang-Pergi Antar Astronot ke Luar Angkasa Lebih Mudah
NASA akan melakukan uji coba pesawat luar angkasa komersial pertama.
Pesawat ini disebut mampu melakukan penerbangan ke stasiun luar angkasa (ISS). Mereka menyebut Dream Chaser ini, Tenacity.
Dengan Tenacity beroperasi nantinya, NASA bisa menggunakan alternatif selain SpaceX.
Adanya Tenancity akan digunakan NASA untuk transportasi pulang pergi memasok barang kebutuhan NASA di ISS.
Saat ini pesawat itu masih berada pabrik Sierra Space yang adadi Colorado. Rencananya akan dibawa ke lokasi uji coba NASA di Ohio, Amerika Serikat (AS).
Uji coba setidaknya bakal dilakukan selama tiga bulan mendatang. Mengutip Engadget, Senin (6/11), NASA akan melakukan uji getaran, akustik, dan suhu untuk memastikan Tenacity dapat bertahan saat roket diluncurkan.
April Terbang Perdana
Bila semuanya berjalan mulus, Tenacity dijadwalkan akan melakukan perjalanan pertamanya ke luar angkasa pada April 2024 dengan penerbangan kedua roket Vulcan milik United Launch Alliance.
Roket tersebut belum melakukan uji terbang pertamanya yang saat ini diperkirakan akan dilakukan pada bulan Desember.
Namun, mengingat kecenderungan penerbangan luar angkasa, penundaan selalu mungkin terjadi di kedua sisi.
Keunggulan
Pesawat luar angkasa ini memiliki sayap yang bisa dilipat, sehingga bisa muat di dalam muatan roket. Pada misi pertamanya, Tenacity dijadwalkan berada di ISS selama 45 hari.
Setelah itu, ia akan kembali ke Bumi di bekas landasan pendaratan pesawat ulang-alik di Kennedy Space Center di Florida.Sierra mengatakan pesawat ruang angkasa itu mampu mendarat di landasan komersial mana pun yang kompatibel.
“Terjun ke laut sungguh mengerikan, mendarat di landasan pacu sungguh menyenangkan,” kata CEO Sierra Space Tom Vice.
Perusahaan mengklaim pesawat tersebut dapat membawa kargo kembali ke Bumi dengan kecepatan kurang dari 1,5 G dan aman melindungi muatan yang sensitif.
Pesawat ruang angkasa ini akan mampu membawa hingga 12.000 pon kargo ke ISS dan membawa hingga sekitar 4.000 pon kargo kembali ke Bumi.
Saat ini, SpaceX adalah satu-satunya perusahaan yang mengoperasikan pesawat ruang angkasa bersertifikat penuh untuk misi NASA.
Boeing juga memenangkan kontrak untuk mengembangkan kapsul untuk NASA pada tahun 2014, tetapi Starliner belum mengangkut satu pun astronot ke ISS.