Kemegahan Masjid Raya Sumatera Barat dengan Nuansa Khas Minang
Merdeka.com - Bangunan masjid identik dengan bentuk kubah. Namun, tidak dengan masjid yang satu ini. Masjid Raya Sumatera Barat memiliki kubah bak rumah adat khas Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Bagian atapnya memiliki empat sudut yang meruncing.
Setiap sisi atapnya terlukis kaligrafi bernuansa emas yang memukau. Megah dan menakjubkan. Jika dilihat lebih detail, atap ini tak hanya berbentuk Rumah Gadang saja. Namun juga membentuk bentangan kain yang ditarik di empat sudutnya.
Bentangan kain ini menyimbolkan kain yang digunakan untuk mengusung Hajar Aswad pada zaman Nabi Muhammad. Atap Masjid Raya Sumatera Barat memang memiliki dua makna yang mendalam yang nilai Islam dan adat Minangkabau.
-
Apa ciri khas arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat? Masjid kebanggaan warga Sumatra Barat ini memiliki ciri khas dari segi arsitekturnya yang cenderung mirip bahkan sama dengan rumah tradisional Minang, yaitu Rumah Gadang.
-
Bagaimana bentuk kubah Masjid Walima Emas? Dengan ukuran kubah yang besar, ternyata bentuknya terinspirasi dari Kue Walima, makanan tradisional Gorontalo saat momen maulid nabi. Kue Walima terbagi dalam menu makanan, seperti kolombengi, wapili, tutulu, telor ayam rebus, hingga ayam panggang yang disusun tinggi-tinggi dan dibentuk seperti bangunan rumah.
-
Bagaimana kubah Masjid Agung Manonjaya? Terdapat kubah yang bercorak kebudayaan Jawa sebagai simbol perdamaian.
-
Siapa yang mendesain atap Masjid Agung Banten? Bagian atap yang bertumpuk lima menyerupai Pagoda dirancang oleh ahli bangunan asal Tiongkok bernama Tjek Ban Tjut.
-
Bagaimana arsitektur Masjid Agung Palembang dirancang? Pembangunan Masjid Agung Palembang ini dulunya dirancang oleh seorang arsitek dari Eropa. Unsur-unsur arsitektur yang tersemat di bangunan ini dipadukan dari Nusantara, Eropa, dan Cina.
-
Apa yang melambangkan kubah utama Masjid Agung Natuna? Di bagian paling atas ada satu kubah utama yang melambangkan ihsan.
Masjid yang terletak di Jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ini mampu menampung sekitar 20.000 jemaah yang terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama merupakan tempat wudhu. Lantai dua menjadi lantai utama untuk salat. Lantai ketiga merupakan lantai alternatif untuk jemaah salat.
Pada lantai utama, terdapat mihrab yang mengambil konsep seperti tempat batu hajar aswad di Kabah bernuansa perak. Bagian plafon di hiasi dengan tulisan Asmaul Husna yang menawan berwarna emas.Menariknya lagi, bangunan masjid ini dirancang tidak memiliki tiang pada bagian tengah ruangan. Jemaah tidak terganggu dengan tiang-tiang di tengah masjid.
©2021 Merdeka.com/PranataSuasana nyaman juga terasa saat menginjakkan kaki di karpet masjid.Karpet permadani lembut berwarna merah ini berasal dari Turki. Merupakan bantuan dari pemerintah Turki dalam proses pembangunan masjid yang menghabiskan dana Rp 350 miliar lebih ini.
Masjid Raya Sumbar juga memiliki menara yang menjulang dengan ketinggian 85 meter. Menara tersebut hingga ketinggian 44 meter menggunakan lift sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Padang dari ketinggian.
©2021 Merdeka.com/PranataSeluk beluk masjid ini terukir indah. Pada dinding Masjid Raya ini berbentuk ukiran Minang dengan rongga besar. Membuat sirkulasi udara lancar dan terasa sejuk di dalam meski hawa panas menyelimuti.
Keistimewaan masjid ini tidak hanya pada kemegahannya saja. Pembangunan masjid ini punya proses yang unik dengan sayembara yang melibatkan 323 arsitek. Rizal Muslimin pemenang sayembara ini dengan desain masjid tahan gempa
Masjid dengan luas mencapai 4.430 meter ini dibangun dengan konstruksi tahan gempa sampai 10 magnitudo. Jika ada bencana gempa dan tsunami lantai dua difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara.
©2021 Merdeka.com/PranataPada malam hari, Masjid Raya terlihat anggun dengan lampu yang menghiasi sekeliling masjid. Masjid yang dibangun pada 2007 ini dari jauh terlihat menyala. Bagian luar, terdapat taman dengan hamparan rumput. Masjid ini juga dilengkapi fasilitas parkir yang bisa menampung sekitar 600 mobil.
Lokasinya yang strategis, Masjid Raya Sumbar kerap dikunjungi para traveler. Tempat ibadah ini menjadiikon kebanggaan di Tanah Padang. Berkunjung ke Padang rasanya kurang lengkap jika tak mampir ke Masjid Raya Sumbar sekadar berfoto di luar atau melaksanakan salat di dalamnya. Berkat keindahannya, masjid megah dan unik juga kerap menjadi lokasi foto prewedding bagi pengantin. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Masjid Raya Sumatera Barat yang menelan dana yang mahal dan proses pembangunan yang lama.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaBak miniatur Taj Mahal, intip kemegahan Masjid Agung Natuna di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaMasjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaNuansa kuno dari Masjid Al Hikmah di Kota Serang ini curi perhatian. Jemaah serasa diajak ke era 1900-an.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaMasjid ini mulai dibangun pada awal 2017, terdiri dari dua lantai di mana lantai atas sebagai ruang salat.
Baca SelengkapnyaResmi dibuka, ini fakta Masjid Agung Medan yang menjadi ikon baru Provinsi Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya