Ketelitian Perajin Kendari Werk, Perak Melegenda di Tanah Sulawesi
Merdeka.com - Penuh dengan ketelitian, tangan pria lanjut usia ini mengukir kerajinan perak. Kali ini, Ia membentuk perak menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Layaknya kupu-kupu pada bagian sayapnya terukir motif-motif. Dari kepala, badan sampai sayapnya. Ia perhatikan setiap detailnya dengan saksama. Memastikan segalanya sempurna.
Selama ini sentra kerajinan perak kerap diasosiasikan dengan Kotagede di Yogyakarta. Tetapi, siapa sangka ternyata masyarakat Kendari juga memiliki keterampilan membuat kerajinan perak yang tak kalah keren. Berbeda dari di Yogyakarta, kerajinan perak di Kendari disebut 'Kendari Werk' atau yang berarti karya Kendari dalam bahasa Belanda.
Kerajinan ini telah turun temurun menjadi kerajinan asli Nusantara. Kendari werk pun menjadi salah satu ciri khas Kota Kendari. Seringkali dibawa sebagai buah tangan saat berkunjung ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
-
Bagaimana cara pria itu membantu pelikan? Dengan penuh usaha dan kehati-hatian, pria tersebut mencoba berbagai cara untuk melepaskan ikan yang terjebak di tenggorokan pelikan.
-
Bagaimana ukiran itu dibuat? Ukiran itu dibuat dengan menggunakan kapak dari batu pecah.
-
Bagaimana manusia purba membuat kapak? “Siapapun yang membuatnya pasti sangat berusaha keras, pertama untuk menemukan sepotong batu api berkualitas baik yang cukup besar untuk membuat alat sebesar ini dan kemudian menghaluskannya dengan hati-hati dan membentuk ujungnya yang panjang dan halus.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari Pohon Batik Kukun? Agar motif indahnya terlihat, batang dari pohon kukun itu harus dikupas menggunakan pisau besar atau golok. Motif berwarna cokelat kehitaman langsung terlihat, di atas kayu bagian dalam yang berwarna putih.Batangnya berukuran cukup besar, dengan diameter luas sekitar 5 sampai 7 sentimeter. Pengupasan cukup menggunakan tenaga, karena ketebalan kulit batang dan tekstur yang cukup keras.Untuk panjangnya juga beragam, dan akan menyesuaikan dengan produk yang ingin dijual kepada pelanggan.
-
Apa bukti keahlian pengrajin kuno? Celana ini, yang usianya telah mencapai lebih dari 3.200 tahun, merupakan bukti yang sangat kuat akan kompleksitas dan tingkat keahlian luar biasa yang dimiliki oleh pengrajin kuno dalam menciptakan pakaian yang sangat fungsional dan inovatif.
-
Bagaimana kapak tangan itu dibuat? Alat kuno ini terbuat dari batu basalt, dengan panjang 51,3 cm, mengungkapkan tanda-tanda penggunaan untuk pemotongan atau mencacah.
Salah satu keistimewaan Kendari Werk adalah dibuat dengan komposisi perak yang tinggi, minimal 97 persen. Sisanya adalah bahan lain, seperti kuningan atau tembaga yang digunakan hanya untuk mematri. Meski dilihat nampak sederhana, namun proses pembuatannya tak mudah.
Perajin menggunakan teknik filigree. Sebuah perak batangan, ketebalannya harus dikecilkan dengan mesin press. Diperkecil lagi dengan menggunakan draw plate hingga tipis bak seutas benang halus.
©2021 Merdeka.com/Andry DenisahSolder di tangan kanan terus mematri, lihai membentuk sesuai yang diinginkan. Kawat digunakan sebagai rangka sedangkan benang halus sebagai pengisi dan pembentuk motifnya. Memilin satu per satu. Penuh kesabaran, benang perak harus perlahan disusun dari kerangka. Salah tempat harus mengulang lagi dari awal.
Menariknya, pembuatan perak tradisional ini sama sekali tak ada sentuhan mesin serba otomatis. Semuanya mengandalkan kelihaian tangan.Mulai dari pengerjaan batangan perak hingga pemolesan akhir.
©2021 Merdeka.com/Andry DenisahPembuatan yang rumit sebanding dengan hasil yang sangat indah. Produk aksesori perak ini seperti berupa bros, cincin, kalung, gelang, anting, dan perhiasan lainnya. Hasil kerajinan yang dibuat rata-rata adalah perhiasan wanita yang digunakan untuk mendatangi acara-acara adat.
Selain itu, juga berupa barang dekorasi, seperti miniatur perahu, rumah adat, hewan, dan barang fungsional seperti nampan kue. Hasil kerajinan perak terbaik yang perrnah dikerjakan oleh Pusat Kerajinan Perak Kendari ini adalah miniatur kereta kencana pesanan Ratu Inggris dan sebuah talam kue pesanan Ratu Belanda.
Kerajinan ini mampu mencatatkan nama Sulawesi di tingkat nasional bahkan internasional. Terbukti, desain kalung perak khas Kendari diakui United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organizations (UNESCO).
©2021 Merdeka.com/Andry DenisahKendari werk sudah berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda. Penggagas kerajinan ini adalah Jie A Woi yang terinspirasi oleh seekor laba-laba yang sedang membuat sarang. Kendari perak terus dilestarikan oleh masyarakat Kendari,menjadi ciri khas perhiasan yang ada di Kendari.
Namun sayang, makin sedikitnya pengrajin perak di Kendari membuat kerajinan asli nusantara ini terancam kepunahan. Tinggal sedikit orang saja yang masih bertahan bermain dengan benang halus perak Kendari ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Pewter, kerajinan tradisional dari bahan timah khas masyarakat Pulau Bangka
Baca SelengkapnyaWalaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta
Baca SelengkapnyaKarena mempertahankan identitas Cirebon, lukisan kaca milik Kusdono berhasil menarik minat Presiden RI Joko Widodo hingga konsumen mancanegara.
Baca SelengkapnyaKriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca SelengkapnyaKerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau
Baca SelengkapnyaKerajinan tempat gamelan tak banyak disorot, padahal hanya orang-orang tertentu yang bisa membuatnya
Baca SelengkapnyaDidi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.
Baca SelengkapnyaCangkang kerang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan unik.
Baca SelengkapnyaPengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaBatik jadi salah satu kekayaan budaya khas Kabupaten Kuningan yang masih jarang diketahui
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca Selengkapnya