Mengintip Pembuatan Sagu yang Pernah Jadi Makanan Utama di Nusantara
Merdeka.com - Sagu merupakan makanan yang identik dikonsumsi masyarakat Indonesia Timur. Hutan terjaga memberikan ketersediaan pohon sagu yang melimpah. Saat ini khususnya Pulau Maluku dan dataran rendah Papua begitu kaya akan pohon sagu. Namun ketimbang padi, penelitian menunjukkan bahwa pati sagu telah menjadi makanan utama seluruh Jajaran kepulauan besar Indonesia.
Pohon sagu ternyata dijumpai pada relief Candi Borobudur Jawa Tengah. Sementara di Prasasti Talang Tuo Sumatera, menyebutkan bahwa ada taman di dalamnya terdapat pohon sagu sebagai tanaman pangan. Sari pati sagu tak hanya didapat dari pohon sagu. Terbukti, pada abad ke 8 di mana Candi Borobudur dibangun di Jawa Tengah atau bahkan Pulau Jawa lebih banyak didapatkan dari pohon aren.
Keberadaan sagu ternyata lebih dulu menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk Nusantara. Hingga pada pertengahan abad ke 19 ketenaran sagu tergantikan.
-
Kenapa kapurut sagu jadi makanan pokok? Komoditas sagu memang tumbuh subur di Kepulauan Mentawai. Tak heran jika masyarakat mengonsumsinya sebagai salah satu sumber pangan utama mereka.
-
Di mana sate pertama kali populer di Indonesia? Diperkirakan Ponorogo menjadi kota pertama sate mulai populer dan menyebar.
-
Kenapa kerupuk dulu jadi makanan pokok? Ketika terjadi defisit pangan akibat perang dan tanam paksa, tepung singkong yang diolah menjadi kerupuk kemudian dimanfaatkan sebagai lauk.
-
Kenapa papeda jadi makanan pokok di Papua? Papeda adalah makanan pokok bagi masyarakat Papua, simak cara membuatnya.
-
Bagaimana nasi jadi makanan pokok orang Indonesia? Saat era pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia pernah menjalankan program swasembada pangan lewat masifnya pembangunan sektor pertanian. Beras jadi komoditas utama yang dibudidayakan buat memenuhi kebutuhan pangan dalam skala besar.
-
Bagaimana cara manusia memakan umbi berpati sejak zaman purba? Manusia telah memakan umbi berpati sejak 170.000 tahun lalu, menurut bukti yang ditemukan di Pegunungan Lembobo di Afrika Selatan.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Keyakinan sagu sebagai makanan pokok sebelum nasi semakin kuat. Nasi yang dalam bahasa Jawa berarti sego, mirip dengan kata sagu dengan penggantian huruf vokal. Tak hanya itu, orang Sunda menyebutnya sangu yang lebih diterapkan pada bekal makanan pokok yang kini disebut nasi. Kedua kata tersebut begitu lekat dengan nama sagu yang kini hanya ditemui di Indonesia Timur.
Keberadaan sagu juga pernah terdokumentasikan oleh Marco Polo pada abad ke 13. Dalam penjelajahannya ke Sumatera yang dahulu bernama Negeri Fansur. Ia menuturkan secara rinci bagaimana sagu diolah menjadi kue dan yang dikonsumsi masyarakat setempat. Marco Polo mencicipinya, bahkan membawanya pulang ke Venezia, Italia.
Sari pati sagu berasal dari batang pohon sagu dengan nama ilmiah Metroxylon sp. Habitanya mudah dijumpai pada daerah dengan kadar air yang melimpah. Ada tradisi di Papua yang bernama pangkur sagu dengan tahapan pembuatannya menggunakan alat tradisional.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Modernisasi mempermudah dan mempercepat pembuatan sagu. Setelah pohon sagu tumbang, saatnya membelahnya. Bilah kayu sagu memiliki tekstur dengan serat yang banyak. Dahulu hanya menggunakan alat kayu dibentuk semacam kapak, mampu memecah serat batang sagu, namun dengan proses yang lama. Kini menggunakan mesin giling serat batang sagu seketika hancur. Semakin lembut sari pati sagu yang didapatkan akan semakin maksimal.
Hanya batang sagu saja yang dapat dijadikan kudapan. Kulit batang dan daun biasanya dimanfaatan sebagai atap rumbia atau kayu bakar. Habitat pohon sagu yang penuh air memudahkan pembuatan sari pati sagu. Pasalnya tahap selanjutnya ialah memeras sagu untuk diendapkan sari patinya.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Parutan sagu kemudian disaring dengan air mengalir. Pelepah sagu, kini terpal akan menjadi media pengendapan. Layaknya memeras santan kelapa, ampas sagu akan tersaring, menyisakan ampas sagu yang biasa dipakai untuk pakan ternak. Air berisi sari pati sagu akan didiamkan agar mengendap. Pati sagu sama bentuknya seperti pati tepung karbohidrat lain. Putih bersih dengan tekstur yang lembut.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Satu pohon sagu dapat tumbuh hingga 30 meter. Di dalamnya terkandung tepung sagu sebanyak 150 hingga 300 kilogram. Tepung sagu inilah bahan baku utama membuat aneka makanan pokok. Biasanya sagu diolah menjadi papeda, atau bubur lengket dengan rasa tawar. Selain itu kreasi kue kering juga mudah ditemukan sebagai camilan berbahan dasar tepung sagu.
Kini di Pulau Jawa sudah tak menggunakan tepung sagu. Bahkan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Kepulauan Nusa Tenggara telah beralih dengan padi. Hanya Pulau Maluku dan Papua yang menjadikannya sebagai makanan utama. Hal ini dikarenakan revolusi padi membuat pola makanan pokok berubah. Padahal sagu menyuguhkan kebutuhan pangan dengan karbohidrat yang tinggi, rendah gula dan lemak. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada teori yang mengatakan singkong pertama kali dibawa oleh Portugis ke bumi Nusantara
Baca SelengkapnyaMerasa kalau belum makan jika nggak makan nasi? Begini penjelasannya!
Baca SelengkapnyaKuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaMengapa orang Indonesia sangat suka dengan nasi? Ternyata jawabannya kompleks dan melibatkan berbagai aspek sejarah, kebijakan pemerintah, dan nilai budaya.
Baca SelengkapnyaSejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan panjang tempe hingga jadi kuliner favorit di tanah air!
Baca SelengkapnyaSalah satu ragam kuliner Indonesia dari Sumatera Barat ini tergolong unik dan berbeda dari sate lainnya.
Baca SelengkapnyaPapeda adalah makanan pokok bagi masyarakat Papua, simak cara membuatnya.
Baca SelengkapnyaDi Sulawesi Utara ada sebuah kuliner tradisional yang sampai sekarang masih dikonsumsi oleh masyarakat yaitu dinangoi.
Baca SelengkapnyaPapeda jadi kuliner unik asli Indonesia yang muncul di Google Doodle hari ini.
Baca SelengkapnyaMenurut sejarahnya, makanan ini menjadi penyelamat warga di masa paceklik karena jagung bisa bertahan di kondisi cuaca apapun.
Baca Selengkapnya