Menyusuri Saksi Bisu Sejarah UGM Cabang Magelang
Merdeka.com - Universitas Gajah Mada (UGM), kampus internasional ini telah didirikan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1949. Saat ini seluruh kegiatan akademiknya berpusat di Yogyakarta. Namun siapa sangka, salah satu universitas tertua di Indonesia ini juga pernah berkembang di sebelah barat laut kota pelajar ini.
Tepatnya di Magelang, ada peninggalan bangunan tua yang tidak lagi digunakan. Bangunan ini bernama UGM Cabang Magelang. Berada di kelurahan Cacaban, Kota Magelang, bangunan inipunya sejarah kiprah akademik bagi UGM.
Dibangun pada tahun 1962, bangunan dengan gaya arsitektur 60an ini masih berdiri kokoh hingga kini. Semak belukar dan rumput taman yang meninggi menghiasi setiap sudut tempat. Sekian lama ditinggalkan, UGM Cabang Magelang menjadi saksi bisu sejarah institusi di Kota Sejuta Bunga.
-
Apa yang dulu ada di Gamping, Sleman? Pada zaman dahulu kala, pernah ada sebuah bukit tinggi menjulang di daerah Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Di mana bangunan ditemukan? Arkeolog menemukan struktur atau bangunan misterius di bawah lapangan bola bangsa Maya di Campeche, Meksiko.
-
Apa saja bekas bangunan Pabrik Gula di Sleman? Kini semua bangunan pabrik itu telah rata dengan tanah dan telah menjadi pemukiman penduduk.
-
Apa yang tersisa dari bangunan tua Semarang? Yang tersisa saat ini hanyalah paviliun pelengkap bangunan utama.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Dimana lokasi Museum Galunggung? Mengutip YouTube Melati Ratu, di ruangan depan Museum Galunggung dijabarkan perubahan Tasikmalaya.Awalnya, Tasikmalaya bernama Kerajaan Galunggung ini berdiri sekitar tahun 700 sampai 1200 masehi, dengan sistem pemimpin bernama kebataraan.Kerajaan Galunggung memiliki pusat kota di sekitar kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya.
©2021 Merdeka.com/Madha Ramadhan
Kompleks UGM Cabang Magelang berada 10 menit perjalanan dari pusat kota Magelang. Bangunan ini berada tepat di samping kantor Bakorwil II Magelang. Terdapat sebuah lingga 2 meter yang masih berdiri saat memasuki bangunan ini. Lingga tersebut menjadi ikon kala bangunan ini berfungsi. Tepat di ujung bangunan terdapat monumen berbentuk gapura.
Tugu di bawahnya berisikan logo UGM Cabang Magelang, lengkap dengan ukiran nama. Nama para staff pengajar hingga mahasiswa terukir pada monumen. Selan itu 1964 dan 1978 menjadi penanda UGM Cabang Magelang telah berdiri selama 14 tahun.
©2021 Merdeka.com/Madha Ramadhan
Kompleks UGM Cabang Magelang terdiri dari beberapa bangunan. Ruang kelas, perkantoran, lorong, ruangan kecil, hingga gazebo. Lapangan di samping bangunan juga disediakan. Menandakan kelengkapan akademik UGM Cabang Magelang. Sisa-sisa bangunannya masih bisa dilihat hingga sekarang.
Tembok bangunan berdiri kokoh dilapisi cat krem di setiap sudut ruangan. Kaca jendela di setiap ruangan banyak yang pecah. Hanya menyisakan bingkai kaca yang masih menggantung pada jendela. Beberapa pintu ruangan terlihat juga sudah mulai usang bahkan hilang. Lantai yang dilapisi tegel sudah banyak ditutupi debu dan tanah.
Lorong ruangan nampak kumuh, plafonnya beberapa runtuh. Sekali lagi, rumput tinggi dan subur mendominasi di depan tiap bangunan. Tak jarang beberapa orang melihatnya sebagai tempat yang mengerikan.
©2021 Merdeka.com/Madha Ramadhan
Konon katanya, ada bekas kuburan di kampus UGM Cabang Magelang. Namun tak diketahui pasti di mana letak keberadaannya. Kabarnya, bangunan ini juga bekas kantor pemerintah Hindia Belanda.
UGM Cabang Magelang mulanya didirikan oleh Yayasan Swasta PTM. Tujuan pendiriannya tidak lain untuk memajukan pendidikan di Magelang. Hingga akhirnya pada 18 Desember 1964, UGM Cabang Magelang diresmikan.UGM cabang Magelang ini juga digunakan sebagai tempat kuliah mahasiswa Fakultas Hukum,Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik.
14 Tahun beroperasi, 12 Agustus 1978 UGM Cabang Magelang resmi ditutup. Aktivitas perkuliahan disatukan di kampus UGM Yogyakarta sehingga bangunan tersebut tidak dipergunakan lagi. UGM Cabang Magelang tak lagi melakukan proses belajar mengajar.
©2021 Merdeka.com/Madha Ramadhan
Selama 14 tahun, UGM Cabang Magelang telah mencetuskan ratusan sarjana. Terhitung setidaknya ada 1.855 mahasiswa yang terdaftar di UGM Cabang Magelang. Salah satu tempat bersantai favorit mahasiswa kala itu ialah gazebo belakang kampus.
Dari sana, pemandangan Gunung Bandongan, Sumbing, dan Kali Bening terlihat jelas. Kini, suara ramai kampus tak lagi terdengar. Meski begitu, UGM Cabang Magelang menjadi bukti sejarah kiprah pendidikan UGM dan kota Magelang. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaPak Bas sampai menangis sesenggukan saat mengenang momen 50 tahun yang lalu. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBekas-bekas jejak masa lalu stasiun itu masih terlihat.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaBasuki mengingat banyak perubahan di UGM, seperti fasilitas di kampus Geologi.
Baca SelengkapnyaKarena sudah lama tak terurus, kampus tersebut jadi terkesan seram.
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaMaterial batu dari Gunung Gamping digunakan untuk pembangunan rumah-rumah di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca SelengkapnyaUniversitas Gadjah Mada berulang tahun yang ke-74.
Baca SelengkapnyaDulunya, stasiun itu menjadi tempat transit penumpang kereta api Ambarawa-Magelang PP
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca Selengkapnya