Apa itu Duck Syndrome? Gen Z Wajib Tahu Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ancaman mental anak-anak Gen Z, sebenarnya apa itu duck syndrome? Simak penjelasan berikut ini.
Ancaman mental anak-anak Gen Z, sebenarnya apa itu duck syndrome? Simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Duck Syndrome? Gen Z Wajib Tahu Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pernahkah Anda melihat seekor bebek saat berenang di permukaan air? Meski tampak tenang, bebek tetap berusaha keras untuk mengayun kakinya sehingga tetap mengapung.
Ilustrasi tersebut yang menjadi awal mula munculnya istilah duck syndrome.
Kondisi di mana seseorang mungkin tampak tenang dan semua hal dalam hidupnya terlihat lancar, namun sebenarnya mereka dengan panik berusaha untuk mengikuti arus dan tetap bertahan.
Kondisi ini disebut dengan duck syndrome. Namun belum masuk dalam kategori masalah kesehatan mental.
-
Apa masalah kesehatan mental utama yang dihadapi Gen Z? Salah satu masalah utama yang dihadapi Gen Z adalah kecemasan yang intens.
-
Kesehatan mental apa yang rentan dialami generasi Z? Sebanyak 15,5 juta remaja Indonesia, atau sekitar 34,9 persen dari populasi mereka, mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental dalam periode 12 bulan terakhir.
-
Kenapa generasi Z rentan terhadap masalah kesehatan mental? Angka ini menunjukkan bahwa kesehatan mental generasi Z (kelahiran 1997-2012) lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial (kelahiran 1981-1996) dan boomers (kelahiran 1946-1964).
-
Mengapa Gen Z mudah stres? Gen Z menghadapi berbagai tekanan yang kompleks dalam hidup mereka. Pandemi COVID-19, ketidakpastian dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan pekerjaan, semuanya merupakan faktor yang menyebabkan stres.
-
Apa itu penyakit mental? Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera di mana setiap individu dapat mewujudkan potensi mereka sendiri, mengelola stres yang dimiliki, beradaptasi dengan baik, bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.
-
Apa itu Gen Z? Generasi Z, atau Gen Z, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 dan 2012.
Ilustrasi “mengayuh dengan panik” meski tetap mempertahankan sikap luar yang tampak tenang bisa jadi kondisi yang sangat nyata untuk sebagian orang.
Namun apa itu duck syndrome sebenarnya? Dikutip dari laman halodoc.com, Selasa (21/11) berikut informasi selengkapnya.
Apa Itu Duck Syndrome?
Stanford Duck Syndrome atau 'Syndrome Bebek' pertama kali diciptakan di Stanford University.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi mahasiswa yang terlihat tenang, namun sebenarnya sedang panik berusaha memenuhi tuntutan hidup.
Tekanan pada diri mereka untuk berhasil atau merasa bahwa mereka harus memenuhi ekspektasi yang tinggi.
Kondisi ini bisa dialami banyak orang ketika mencoba dan menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, namun diam-diam bekerja keras untuk menjaga semuanya tetap terkendali.
Apabila seseorang merasakannya, kemungkinan akan merasa takut dengan apa yang akan dipikirkan orang lain jika mereka mengetahui bahwa hidup kamu tidak sempurna.
Barangkali kita mungkin merasa bahwa tidak ada yang bisa memahami apa yang kamu alami.
Gejala Duck Syndrome
Duck syndrome memang memiliki kesamaan dengan beragam penyakit mental, namun sebenarnya belum masuk dalam klasifikasi penyakit mental.
Beberapa gejala duck syndrome yang mungkin dirasakan seseorang muncul saat mereka mengalami stres yang luar biasa.
Namun di saat yang sama mencoba untuk memasang wajah tenang, seolah segalanya sempurna dan mudah.
Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah:
- Merasa kewalahan atau seperti semuanya ada di luar kendali.
- Kesulitan menenangkan pikiran.
- Merasa buruk tentang diri sendiri, kesepian, atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan percaya bahwa orang lain lebih baik.
- Merasa gugup.
- Gejala fisik termasuk energi rendah, sulit tidur, ketegangan otot, mual, atau mulut kering.
- Gejala kognitif seperti terus-menerus khawatir, pelupa, pikiran berlomba, kesulitan fokus, dan penilaian yang buruk.
- Perubahan perilaku termasuk perubahan nafsu makan, suka menunda-nunda, atau perilaku gugup seperti gelisah atau menggigit kuku.
Cara Mengatasi Duck Syndrome
Depresi dan kecemasan merupakan salah satu akibat dari duck syndrome. Namun perlu untuk mengetahui cara mengatasinya supaya tidak semakin parah.
Beberapa metode serupa untuk mengobati depresi dan kecemasan bisa jadi pilihan. Di antaranya:
1. Terapi
Terapi bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi duck syndrome. Psikoterapi dapat membantu kita mendapatkan perawatan dan menemukan orang untuk membimbing kamu mengatasinya.
Selain itu, bila kita merasa seolah-olah tuntutan hidup terlalu banyak, terapi dapat membantu kamu merasa lebih rileks dan bahagia.
Menemukan terapi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan dan butuhkan dari terapi.
Selama sesi, terapis dapat menjelaskan bagaimana perawatan dapat membantu.
2. Pengobatan
Konsumsi obat untuk kecemasan dan depresi mungkin bisa jadi bagian dari pengelolaan gangguan mental ini, dan gejalanya mungkin tumpang tindih dengan kondisi ini.
Obat antidepresan atau anti-kecemasan dapat membantu meringankan gejala yang terkait dengan kondisi ini.
Sebelum mengonsumsi obat, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter mungkin menyarankan pengobatan dan menjelaskan manfaat dan efek sampingnya.
- Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Turun Gunung jadi Bantu Pemenangan Rudy-Jaro
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024