Belajar Sejak Dini, Kepala Suku Kokoda Sorong Gerakan Orangtua Untuk Baca Al-Quran
Merdeka.com - Papua memang dikenal sebagai salah satu provinsi di mana mayoritas penduduknya non-muslim. Namun siapa sangka, ternyata ada salah satu suku yang justru mayoritas ditinggali oleh masyarakat beragama Islam.
Bahkan, kepala dari suku tersebut juga memeluk agama Islam. Ya, suku ini bernama Kokoda yang ada di Sorong, Papua.
Terdapat fakta menarik mengenai gerakan yang dilakukan oleh sang kepala suku sehingga mampu menarik simpati masyarakat. Penasaran? Simak ulasan selengkapnya, Minggu (7/5).
-
Apa kepercayaan leluhur suku Karo? Sementara itu, dalam buku Mengenal Orang Karo karya Roberto Bangun pada 1989 lalu menyinggung bahwa leluhur masyarakat Karo memiliki kepercayaan tersendiri bernama Agama Pemena.
-
Siapa leluhur suku Karo? Mengutip jurnal dari UINSU yang mengangkat seputar leluhur masyarakat Karo, dikatakan bahwa sang leluhur bukanlah keturunan dari Si Raja Batak yang selama ini dikenal.
-
Mengapa Islam diterima masyarakat Indonesia? Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta.
-
Siapa yang menyebarkan Islam di Bengkulu? Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
-
Dimana leluhur suku Karo pertama kali menetap? Kemungkinan, Gua Umang inilah yang menjadi cikal bakal Dataran Tinggi Karo yang dihuni oleh masyarakat keturunannya.
-
Dimana Suku Kalang tinggal? Hutan jati di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, dulu diduga menjadi tempat tinggal orang Kalang.
Kepala Sukunya Muslim dari Lahir
Kepala suku Kokoda di Sorong, Papua Hj. Idris merupakan seorang muslim. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah memeluk agama Islam sejak dilahirkan ke dunia.
Lewat perbincangan dalam tayangan video unggahan saluran Youtube Cinta Quran TV, Idris menceritakan bahwa hampir seluruh penduduknya sudah memeluk agama Islam bahkan sejak dari keturunan kakek moyang atau pendahulunya.
Youtube/Cinta Quran TV©2023 Merdeka.com
"Di sana memang daerah masih awam jadi begitu Sultan Tidore masuk bawa misi Islam sekaligus dengan pemerintahannya. Jadi diangkat dulu raja-raja dulu. Nah mereka yang pimpin kampung, akhirnya mereka berupaya bagaimana caranya Islam bisa berkembang," ungkap dia menceritakan sejarah.
Tetap Jaga Toleransi antar Agama Lain
Sebagai kepala suku Kokoda, Idris tetap berperilaku bijak. Ia menyadari bahwa di provinsinya itu juga banyak masyarakat yang memeluk agama Nasrani.
Sehingga ia tetap memberikan wadah bagi mereka pemeluk agama Nasrani. Semua dilakukan agar toleransi tetap terjaga dengan baik.
Youtube/Cinta Quran TV©2023 Merdeka.com
"Saya selaku kepala suku tetap mewadahi kita menjaga toleransi biasa saya yang menjaga semuanya. Kepala suku tidak bisa hanya membela Islam saja, tetap posisi yang mungkin pembinaan ini jalam. Islam dengan Kristen tak boleh ada perpecahan, tak boleh ada masalah dari kita," tuturnya secara bijak.
Gerakan untuk Baca Al-Quran bagi Warga Beragam Islam
Hingga saat ini minat baca akan kita suci Al-Quran di suku Kokoda memang tergolong sedikit. Sehingga Idris melakukan gerakan agar para orangtua belajar baca Al-Quran.
Disebutkan Idris bahwa saat ini sudah sebanyak 10 persen dari penduduk yang bisa membaca Al-Quran itu sendiri. Sebagai ketua suku, ia tak henti untuk gencar mengingatkan agar selalu belajar membaca Quran.
Youtube/Cinta Quran TV©2023 Merdeka.com
"Mangkannya saya bilang generasi harus banyak belajar baca Al-Quran. Kepala suku urusi orang-orang tuanya. Anak-anak muda mengajarkan anak-anak mudanya juga. Sejak hari ini, mulai hari ini!," timpal dia.
Video Lengkap
Momen kepala suku Kokoda, Sorong, Papua ini gencar dan gerakan para orangtua hingga yang muda beragam Islam untuk membaca Quran terekam dalam sebuah video yang memantik simpati.
Berikut adalah video selengkapnya.
(mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaDesa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaDalam catatan Roberto Bangun, dikatakan bahwa orang-orang awal Karo berasal dari keturunan India.
Baca SelengkapnyaRumah yang kini menjadi Cagar Budaya Kabupaten Agam itu dulunya dijaga oleh Syech Muhammad Saidi beserta keturunannya.
Baca SelengkapnyaSuku ini merupakan salah satu marga etnis Minangkabau yang masih berkerabat dengan Suku Koto yang membentuk Adat Katumanggungan.
Baca SelengkapnyaSebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca Selengkapnyapenanda awal perkembangan kebudayaan islam di Madura.
Baca SelengkapnyaUlama karismatik ini adalah gurunya para ulama dan pahlawan nasional Indonesia
Baca SelengkapnyaSalah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.
Baca Selengkapnya