Inilah Obat Bius yang Digunakan Reynhard Sinaga Saat Perkosa Ratusan Pria di Inggris
Merdeka.com - Warga negara Indonesia yang bernama Reynhard Sinaga, divonis hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Senin (06/1). Mahasiswa doktoral ini dinyatakan bersalah atas kasus pemerkosaan yang dilakukan pada 48 pria di Manchester, Inggris.
Selain itu, Reynhard juga didakwa atas 159 korban pemerkosaan. Diketahui, Reynhard Sinaga menggunakan bantuan obat bius dalam menjalankan aksinya.
Lantas obat bius apa yang digunakan oleh Reynhard Sinaga tersebut? Berikut ulasan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber di bawah ini.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Dimana Reynhard diserang? Insiden penyerangan terhadap Reynhard Sinaga terjadi di HMP Wakefield, yang merupakan lembaga pemasyarakatan bagi pelaku kejahatan berat di Inggris.
-
Bagaimana Reynhard diserang? Insiden ini terjadi pada bulan Juli lalu ketika Reynhard, yang sedang menjalani hukuman seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun, menjadi target kekerasan dari narapidana lain.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
Obat Bius yang Digunakan Reynhard
Dilansir dari The Guardian, Selasa (7/1), Reynhard Sinaga dipercaya menggunakan obat bius GHB (gamma-hydroxybutyric acid) dalam menjalankan aksinya. Pria berusia 36 tahun ini akan melumpuhkan para korban terlebih dahulu dengan GHB sebelum dibawanya ke apartemennya.
theguardian.com 2020 Merdeka.com
Dikutip dari BBC, Selasa (7/1), GHB yang dicampurkan ke dalam minuman beralkohol ini nantinya akan menimbulkan efek lumpuh (tidak bereaksi) sama sekali pada korbannya. Pakar toksikologi juga menjelaskan, GHB mampu membuat orang kehilangan kesadaran selama berjam-jam dan akan membuat tubuh menjadi longgar. Kondisi inilah yang memudahkan penetrasi bagi para korbannya.
GHB Populer di Kalangan Gay
Hakim dalam persidangan Reynhard Sinaga menjelaskan, jika kemungkinan pelajar asal Indonesia ini menggunakan GHB bubuk untuk membius korbannya. Tak hanya itu, kemungkinan obat bius lainnya yang digunakan Reynhard Sinaga yaitu cairan yang setara dengan GBL (gamma-butyrolactone). GBL sendiri kerap digunakan sebagai cairan pembersih ataupun stripper cat. Kendati begitu, obat ini sangat populer di kalangan gay atau lebih tepatnya dalam adegan chemsex gay. Saat ditanya, Reynhard Sinaga justru mengaku tidak pernah melakukan chemsex atau berhubungan seksual dengan menggunakan obat, seperti yang dikutip dari BBC. Sekedar informasi, chemsex merupakan istilah yang kerap digunakan di kalangan gay dan pria biseksual.
Menuntut Peninjauan Kembali Atas GHB
Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyerukan pengadaan peninjauan kembali atas kontrol ketat yang diperlukan untuk obat seperti GHB. Patel juga mendesak Dewan Penasihat Independen tentang Penyalahgunaan Narkoba untuk meninjau kontrol obat yang marak digunakan oleh pemerkosa.
CPS
"Saya sangat prihatin dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti GHB untuk melakukan kejahatan ini dan telah meminta Dewan Penasehat independen tentang Penyalahgunaan Narkoba untuk mempercepat tinjauan melihat apakah kontrol kami untuk obat-obatan ini cukup tangguh." ungkap Priti Patel yang dikutip dari The Guardian, Selasa (7/1).
Mengandalkan Bukti dari Ahli Toksik Forensik
Untuk bisa membuktikan kasus Reynhard Sinaga, penuntut mengandalkan bukti ahli dari Dr. Simon Elliot, konsultan ahli toksik forensik. Dr. Simon Elliot mengatakan kepada Dewan Juri, salah satu efek dari GHB dan GBL yaitu anterograde amnesia, kondisi di mana seseorang tidak mampu mengingat apapun selama masa pembiusan dan tak bisa membuat memori baru.Lebih lanjut Dr. Simon menjelaskan, dengan mengambil satu dosis kecil GHB atau GBL korban akan tertidur lelap atau tidak sadarkan diri 15 menit kemudian. Bahkan, nantinya para korban tidak akan mampu mengingat apa pun yang terjadi selama tujuh jam. "Sekitar 15 menit setelah mengambil satu dosis kecil (sengaja atau tidak), seseorang mungkin tertidur lelap atau bahkan tidak sadarkan diri, dan mungkin tidak dapat mengingat apa pun selama tujuh jam," papar Dr. Simon Elliot yang dikutip dari The Guardian.
GHB Mudah Dibeli Secara Online
Mengejutkannya, salah satu spesialis polisi mengungkapkan jika GHB mudah dibeli secara online. Lebih lanjut polisi ini memberikan bukti ke pengadilan bila GHB bisa dibeli dari China dengan harga 300 atau Rp5,4 juta untuk 5 liternya.
theguardian.com 2020 Merdeka.com
Biasanya, para pedagang obat akan menjual dalam botol 15 ml atau 30 ml. Padahal, 1 ml saja sudah mampu untuk membius seseorang. Tak ayal, obat ini pula kerap digunakan untuk kejahatan bahkan sebagai salah satu upaya membuat seseorang overdosis hingga berakibat fatal."Hanya 1ml sudah cukup untuk menjatuhkan seseorang," papar salah satu spesialis polisi.
Reynhard Sinaga Divonis Penjara Seumur Hidup
Reynhard diduga melakukan pemerkosaan kepada 195 pria dalam kurun waktu 2,5 tahun. Dia melakukan tindakan tersebut dengan membujuk mereka ke apartemen Reynhard, lalu memerkosa korban ketika sedang tidur. Jaksa setempat yang bertugas di sana, Ian Rushton mengatakan bahwa Reynhard merupakan pemerkosa dengan korban terbanyak dalam sejarah hukum Inggris. Reynhard dinyatakan bersalah karena telah melakukan 159 pelanggaran. Ini termasuk 136 pemerkosaan yang dia rekam melalui dua kamera ponsel. Polisi belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.
Alibi Reynhard Sinaga Atas Kasus Pemerkosaan Itu
Dilansir dari BBC, Selasa (7/1), Reynhard Sinaga melakukan penetrasi pada para pria yang telah menyetujui tindakannya tersebut. Tak hanya itu, Reynhard juga mengatakan para korbannya sadar saat melakukan hubungan seksual (tanpa adanya obat bius).
2020 AFP/HO/GREATER MANCHESTER POLICE
Reynhard juga menjelaskan kepada Dewan Pengadilan jika merekam aksinya itu telah disetujui oleh para korbannya. Kendati begitu, Dewan Pengadilan tak langsung memercayainya sebab semua pria yang direkamnya terlihat tidak sadar dan tidak menunjukkan reaksi apa pun saat Reynhard beraksi."Mereka berpura-pura tidur," jawab Reynhard Sinaga dalam persidangan.
Mengaku Memiliki Orientasi Seksual Berbeda
Selama menjalankan persidangan, Reynhard Sinaga mengeluarkan suara kalem dan terdengar sedikit melengking seperti perempuan."Saya rasa begitu, mungkin karena saya keperempuan-perempuanan," katanya ketika ditanya kuasa hukum seperti yang dikutip dari BBC.Belum berhenti di situ saja, Reynhard Sinaga juga mengakui jika dirinya memiliki orientasi seksual yang menyimpang. Ya, Reynhard Sinaga mengaku dirinya adalah seorang gay dan penikmat hubungan seksual. "Saya gay. Saya menikmati seks. Saya menikmati mempenetrasi pria" ungkap Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang dihukum penjara minimal 30 tahun ini.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satreskrim Polres Indragiri Hulu menangkap pemilik pondok pesantren di Indragiri Hulu (Inhu) Aris Ulinuha (41). Dia diduga mencabuli 8 santri.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan perbuatan itu di rumah A dan ada juga di semak belukar di wilayah Bathin Solapan.
Baca SelengkapnyaWarga Surabaya RH (47) diringkus polisi karena diduga mencabuli anak-anak di Sidoarjo dan Surabaya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bongkar Peredaran Gelap Obat Perangsang 'Poppers' di Bekasi dan Banten
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga tersangka dalam kasus peredaran gelap obat perangsang yang digunakan untuk berhubungan seksual.
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaKasus pemerkosaan ini terbongkar usai salah seorang orang tua korban melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban tak hanya dilempari, namun dikejar oleh para pelaku atas inisiasi Pegi Setiawan karena memiliki masalah.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan dugaan awal kematian FA adalah akibat overdosis karena mengkonsumsi zat adiktif jenis inex dan sabu yang diberikan oleh kedua pelaku
Baca SelengkapnyaKorban dan satu remaja wanita lainnya yang masih selamat diberikan obat jenis inex dan minuman yang sebelumnya juga sudah dicampur sabu.
Baca SelengkapnyaSeorang residivis narkoba yang baru saja keluar penjara pada September 2024, menyamar sebagai anggota Polda Lampung berpangkat Bripda untuk menipu korban.
Baca Selengkapnya