Reynhard Sinaga, Predator Seks Asal Indonesia, Jadi Sasaran Serangan Brutal di Penjara Inggris

Reynhard Sinaga, yang dikenal sebagai predator seksual paling kejam di Inggris, hampir menjadi sasaran serangan brutal di penjara HMP Wakefield.

Reynhard Sinaga, seorang narapidana yang terlibat dalam kasus pemerkosaan paling banyak di Inggris, kembali menarik perhatian publik. Kali ini, pria yang dikenal sebagai predator seksual terburuk itu hampir menjadi korban dari serangan brutal di penjara HMP Wakefield. Diduga, serangan tersebut merupakan tindakan main hakim sendiri oleh narapidana lainnya. Insiden ini terjadi pada bulan Juli lalu ketika Reynhard, yang sedang menjalani hukuman seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun, menjadi target kekerasan dari narapidana lain.

Untungnya, penjaga penjara berhasil menghentikan serangan tersebut sebelum Reynhard mengalami cedera serius. Namun, kejadian ini menegaskan bahwa dirinya tetap berada dalam situasi berbahaya selama menjalani masa hukuman. Sebuah sumber yang dihubungi oleh media Inggris menyatakan bahwa Reynhard dikenal sebagai sosok yang sombong dan tidak disukai banyak orang.

Karena kejahatannya yang sangat keji, ia menjadi target di penjara. Peristiwa ini juga memicu perhatian publik terkait dengan masalah keamanan di penjara yang menampung pelaku kejahatan berat seperti Reynhard. Berikut adalah ulasan yang telah dirangkum dari thesun.co.uk dan sumber-sumber lainnya.

Insiden di Penjara Wakefield

Insiden penyerangan terhadap Reynhard Sinaga terjadi di HMP Wakefield, yang merupakan lembaga pemasyarakatan bagi pelaku kejahatan berat di Inggris. Peristiwa ini terjadi pada bulan Juli 2024 dan menarik perhatian media Inggris secara luas.

Reynhard, yang sedang menjalani hukuman akibat 159 kasus pelanggaran seksual, menjadi korban serangan brutal dari narapidana lain. Berdasarkan laporan dari sumber internal penjara, tindakan kekerasan tersebut diduga telah direncanakan sebelumnya. Reynhard yang dikenal memiliki sikap arogan serta tidak disukai oleh narapidana lainnya, menjadi target utama serangan tersebut.

Untungnya, petugas penjara berhasil menghentikan serangan itu sebelum Reynhard mengalami luka yang serius. Meskipun demikian, insiden ini menunjukkan betapa rentannya Reynhard berada di dalam penjara yang dihuni oleh pelaku kriminal berbahaya lainnya.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan perlindungan bagi narapidana, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang kasus yang sangat kontroversial. Situasi ini juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh sistem pemasyarakatan dalam mengelola konflik antar narapidana yang bisa berujung pada tindakan kekerasan.

Jack McRae Diduga sebagai Dalang

Jack McRae, seorang narapidana berusia 32 tahun, dituduh sebagai pelaku dalam serangan terhadap Reynhard Sinaga. Saat ini, McRae telah dipindahkan ke penjara HM Frankland dan menghadapi tuduhan percobaan penganiayaan berat dengan maksud membahayakan nyawa.

Selain terlibat dalam kasus Reynhard, McRae juga diduga berperan dalam penyerangan terhadap Wilbert Dyce, narapidana lain di HMP Wakefield pada tahun 2023. Penangkapan serta pemindahan McRae oleh pihak berwenang merupakan langkah pencegahan untuk menghindari terulangnya insiden serupa di masa mendatang. McRae dijadwalkan untuk menghadiri sidang di Leeds dalam waktu dekat.

Reynhard Sinaga terlibat dalam tindakan kriminal

Nama Reynhard Sinaga menjadi terkenal di Inggris setelah ia dijatuhi hukuman karena serangkaian kejahatan seksual pada bulan Januari 2020. Ia terbukti melakukan 159 pelanggaran seksual, di antaranya 136 kasus pemerkosaan terhadap 48 pria muda. Kasus ini dianggap sebagai salah satu kejahatan seksual paling mengerikan dalam sejarah Inggris.

Modus operandi Reynhard adalah dengan membius para korbannya menggunakan obat-obatan sebelum melakukan pemerkosaan di apartemennya di Manchester. Kejahatan ini mulai terungkap pada tahun 2017 ketika salah satu korban, seorang pemain rugby berusia 18 tahun, terbangun saat diserang dan berhasil melawan Reynhard.

Selanjutnya, pihak kepolisian menemukan rekaman penyerangan seksual yang tersimpan di ponsel Reynhard. Penyelidikan ini memicu sebuah investigasi besar yang mengungkap kebrutalan tindak kejahatannya selama lebih dari sepuluh tahun.

Tindakan Hukum Terhadap Pelaku Penyerangan

Proses hukum terhadap Jack McRae, yang diduga sebagai otak di balik penyerangan Reynhard, akan dilanjutkan. Sidang untuk McRae direncanakan berlangsung di Leeds, di mana ia menghadapi tuduhan percobaan penganiayaan berat dengan niat untuk melukai.

Selain tuduhan penyerangan terhadap Reynhard, McRae juga menghadapi dakwaan terkait beberapa insiden kekerasan lainnya yang terjadi di penjara. Pemindahan McRae ke penjara HM Frankland merupakan langkah tegas dari pihak berwenang untuk menangani narapidana yang berpotensi melakukan kekerasan berulang.

Dengan tindakan ini, diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik di dalam penjara serta meningkatkan keamanan bagi semua narapidana, termasuk Reynhard Sinaga yang masih menjadi sasaran serangan.

Siapa Reynhard Sinaga dan apa alasan ia mendekam di penjara?

Reynhard Sinaga, seorang narapidana berkebangsaan Indonesia, telah menerima vonis hukuman seumur hidup di Inggris. Dia terbukti bersalah atas 159 kejahatan seksual, yang terdiri dari 136 kasus pemerkosaan terhadap pria muda.

Apa yang dialami Reynhard selama berada di penjara?

Pada bulan Juli 2024, Reynhard Sinaga mengalami serangan brutal dari narapidana lain di HMP Wakefield. Namun, serangan tersebut dapat dihentikan oleh petugas penjara yang berada di lokasi kejadian.

Siapakah Jack McRae dalam konteks kasus ini?

Jack McRae merupakan seorang narapidana yang dicurigai sebagai otak di balik penyerangan terhadap Reynhard Sinaga. Saat ini, ia sedang menghadapi tuduhan percobaan penganiayaan berat.

Apa alasan Reynhard Sinaga dibenci di penjara?

Kejahatan yang dilakukan oleh Reynhard dinilai sangat keji, sehingga ia mendapatkan kebencian dari narapidana lainnya. Hal ini membuatnya menjadi sasaran utama tindakan kekerasan di dalam penjara.