Pedang Emas Pusaka Ditemukan di Dalam Sungai, Disebut Milik Raja Airlangga
Merdeka.com - Raja Airlangga yang hidup pada abad ke-11 Masehi, pernah menguasai sebagian besar wilayah Jawa Timur, terutama bagian tengah.
Beberapa bukti kekuasaan Raja Airlangga sudah ditemukan dan tersebar di berbagai tempat, mulai dari prasasti hingga pusaka-pusaka.
Baru-baru ini, ditemukan sebuah pusaka berbahan emas yang ditemukan di dasar Sungai Brantas, Mojokerto, Jawa Timur. Simak ulasannya.
-
Dimana pedang langka itu ditemukan? Arkeolog di Polandia menemukan sebuah pedang zaman pertengahan yang langka di dasar Danau Lednica.
-
Siapa pemilik pedang tersebut? Pemilik senjata ini ada kaitannya dengan Dinasti Piast, dinasti yang sangat berpengaruh dalam sejarah Eropa Timur dan Kristenisasi di Polandia.
-
Dimana pedang itu ditemukan? Pedang itu ditemukan di dasar Sungai Vistula dan ada tulisan misterius di bagian bilahnya.
-
Dimana pedang Langsax itu ditemukan? Senjata kuno ini ditemukan di Taman Lanskap Wdecki, Wojewodztwo Kujawsko-Pomorskie.
-
Siapa yang memiliki pedang itu? Senjata dan perlengkapan besi tempa merupakan barang dengan status tinggi atau mahal yang dimiliki oleh orang kaya atau berpengaruh bagi bangsa Viking.
Penemuan Pusaka di Dasar Sungai
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Abdul Azis Baraja, seorang pria yang gemar mencari benda-benda kuno, pada akhir tahun 2022 kemarin menemukan sebuah benda pusaka yang sangat unik dan fenomenal.
Benda tersebut adalah sebuah cincin dan pusaka, semacam pedang yang berbentuk khas dengan bahan emas yang menempel di pedang tersebut.
"Luar biasa bersyukurnya, karena dapat di tempat-tempat batu besar, saya bongkar akhirnya saya mendapatkan benda yang sangat luar biasa,” ujar Abdul Azis sambil menunjukkan hasil temuannya.
Pusaka Lar Bango
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Benda yang ditemukan oleh Abdul Aziz di dasar sungai itu adalah sebuah pusaka lar bangau atau lar bango. Sebuah pedang kuno pada era kerajaan SIngasari atau bahkan lebih tua.
Pedang ini biasanya memiliki panjang sekitar 85-95 cm dengan ujung yang runcing. Selain itu, bentuknya juga khas karena bentuk bilahnya yang menekuk. Selain itu, pedang ini juga memiliki ricikan berupa kruwingan besar seperti pada keris Jalak Budho.
Lar bango artinya sayap burung bangau. Nama itu diambil dari bentuk bilahnya yang sekilas mirip dengan bentuk sayap burung bangau.
Peninggalan Raja Airlangga
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Diketahui bahwa pusaka lar bango yang ditemukan oleh Abdul Azis adalah sebuah benda peninggalan Raja Airlangga.
Hal itu disampaikan bahwa bentuk bilah bawah dari pusaka tersebut memiliki bentuk yang lebih kecil dari biasanya. Selain itu, pusaka yang sudah penuh dengan karat itu diduga dibuat dengan bahan dasar emas.
“Ini milik Prabu Airlangga ini. Karena ininya (bilah bawah) kecil. Ini ada ‘nok’ gini. Ini era Kediri. Prabu Airlangga ini. Ini mungkin ada emasnya di sini. Ini kelihatan. Ini emas ini,” terang Abdul Azis.
Raja Airlangga
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Raja Airlangga merupakan pendiri dari Kerajaan Panjalu di Jawa Timur. Ia memerintah dari tahun 1019 sampai 1042 Masehi.
Pada masa akhir pemerintahannya, Raja Airlangga membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua untuk kedua putranya yaitu Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Jenggala.
Kerajaan Panjalu yang dipimpin oleh Airlangga beribukota di Kahuripan, yaitu wilayah yang membentang dari Pasuruan hingga Madiun. Sedangkan di pantai Tuban dan Surabaya menjadi pusat perdagangan penting untuk pertama kalinya. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai Bogowonto merupakan salah satu sungai besar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dulunya sungai itu bernama Watukura
Baca SelengkapnyaKonon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.
Baca SelengkapnyaSebuah situs bernama Sumber Nagan di Malang dipercaya sebagai tempat menyucikan keris Mpu Gandring dan masih dipakai ritual warga sampai sekarang.
Baca SelengkapnyaKonon, ikan-ikan di sana bukan hewan asli melainkan jelmaan. Kemudian, terdapat larangan memancing apalagi mengonsumsi ikan dari Situ Sangiang.
Baca SelengkapnyaSitus kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca SelengkapnyaPada masanya, kolam ini tampak sangat megah. Namun kini difungsikan sebagai kolam pemancingan.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaTempatnya asri berada di kawasan Gunung Pulosari, dengan cerita masa lampung yang masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaTempat wisata ini menyajikan pemandangan indah dengan mata air yang segar dan berkhasiat.
Baca Selengkapnya