Tak Ada Kejahatan Sempurna, ini Penyebab Prajurit TNI Ketahuan jadi Penusuk Pengamen
Merdeka.com - Anggota TNI AD Pratu J (27) ditangkap dan langsung dijebloskan ke jeruji besi Pomdam Jaya Guntur karena diduga menusuk D (23). Korban merupakan seorang pengamen yang tubuhnya ditemukan tergeletak di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, korban langsung meninggal dunia di lokasi penusukan. Jasadnya kemudian ditemukan Kamis (8/6) pagi oleh warga yang kemudian melaporkan ke polisi.
"(Luka tusuk) di dada sebelah kanan," kata Kombes Komarudin saat dikonfirmasi.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Korban diketahui bukanlah warga asli Jakarta. Korban merupakan warga Kalimantan Utara yang mengais rezeki sebagai pengamen jalanan.
KTA Pratu J Ditemukan di Lokasi
ilustrasi©2023 Merdeka.com
Misteri siapa pelaku penusukan hingga membuat korban meninggal dunia kemudian mulai terbuka. Saat polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan sebuah KTA (Kartu Tanda Anggota) TNI milik Pratu J. KTA itu tergeletak tidak jauh dari korban yang telah tersungkur bersimbah darah.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan Pomdam Jaya. Pomdam Jaya kemudian melacak keberadaan Pratu J dengan mengecek ke kesatuan sampai tempat tinggalnya berdasarkan KTA yang ditemukan.
Lokasi Pratu J kemudian diketahui. Petugas Pomdam Jaya lantas menangkapnya dan langsung menjebloskannya ke tahanan. Menurut Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, Pratu J saat ditangkap sudah merasa bersalah dan sudah punya rencana untuk menyerahkan diri ke Pomdam. Namun rencana itu tak juga dilakukannya hingga akhirnya ditangkap.
"Mungkin masih ada keraguan atau bagaimana sehingga bersembunyi. Jadi, yang pertama saya nyatakan itu benar bahwa anggota TNI AD yang sudah dijelaskan di Polsek kemarin," kata Irsyad saat dikonfirmasi, Jumat (9/6).
Saat Kejadian Dalam Kondisi Mabuk
ilustrasi©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho
Menurut Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, saat melakukan penusukan Pratu J dalam pengaruh alkohol. Kemudian, dia terlibat salah paham dengan korban yang berprofesi sebagai pengamen.
"Diduga karena mabuk dan salah paham dengan pengamen tersebut," ujarnya.
Dari hasil tes urine, Pratu J negatif dari konsumsi narkoba. Meski begitu dia dalam kondisi mabul akibat minuman beralkohol.
"Kami ada prosedurnya jadi kalau misalnya kita lakukan pertama adalah memeriksa tes urine. Hasil tes urine sementara yang dilakukan oleh pomdam itu negatif. Jadi memang di bawah pengaruh minuman keras," katanya.
Selisih Paham Berujung Penusukan
ilustrasi©2023 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Lebih lanjut Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menjelaskan, Pratu J dan korban merupakan sama-sama pengunjung yang tidak saling kenal. Mereka berdua di lokasi kafe tengah asyik minum dengan temannya masing-masing.
Namun, belum diketahui penyebabnya tiba-tiba ketika waktu memasuki sekitar pukul 04.30 WIB terjadi selisih paham antara keduanya saat di lokasi. Berujung, cekcok sampai akhirnya Pratu J menusuk D akibat terlibat perkelahian.
"Hanya kenal di tempat nongkrong saja enggak ada hubungan apa-apa. Jadi sama-sama nongkrong sama-sama minum, salah paham kemudian terjadi perkelahian jadi penusukan kira-kira begitu," tuturnya.
Sosok Pratu J
ilustrasi©2013 Merdeka.com/Imam Buhori
Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menjelaskan Praru J adalah prajurit berpangkat satu yang berdinas di luar DKI Jakarta, tepatnya di Komando Daerah Militer (Kodam) XVI Pattimura, Ambon, Maluku. Keberadaannya di Jakarta karena ada tugas khusus dari komandan satuannya.
Menurutnya, status dari Pratu J adalah prajurit golongan tamtama. Pratu J telah berdinas sejak 2017 silam, dengan usia saat ini sekitar 27 tahun.
"Dia belum menikah kalau istilah kita tamtama remaja. Belum nikah dia," tuturnya.
Jenazah Korban Dipulangkan ke Kampung Halaman
©2023 Merdeka.com/antara
Jenazah korban D sendiri sudah dipulangkan ke kampung halaman dan diserahkan ke pihak keluarga di Desa Pawis, Kecamatan Jleimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (10/6). Jenazah Almarhum diantarkan langsung oleh Bupati Landak, Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa.
Karolin berharap TNI dapat memberikan keadilan kepada keluarga korban melalui pengadilan militernya sehingga pelaku mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya yang telah menghilang nyawa manusia.
"Kami harap pengadilan militer bisa memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku, termasuk memecat yang bersangkutan dari kesatuannya, karena tidak pantas seorang anggota TNI melakukan perbuatan penganiayaan berat hingga mengakibatkan warga sipil meninggal dunia," kata Karolin. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif Pratu J habisi nyawa pengamen itu karena pengaruh alkohol.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI AU menembak seorang pemulung Jerni (25) di Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (11/7) petang sekitar pukul 17.30 Wita.
Baca SelengkapnyaKorban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berinisial DK kaget tiba-tiba dipukul ormas saat lagi asyik ngopi.
Baca SelengkapnyaDiam-diam, seorang prajurit Prada TNI nekat menguliti patung harimau yang pajangan sang komandan. Hal ini membuat dirinya ditangkap oleh PM, begini nasibnya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaPraka RM yang merupakan anggota Paspampres, bersama dua rekan Anggota TNI menculik korban dan melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku sudah ditangkap terkait pengeroyokan ini.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca Selengkapnya