Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pendiri HokBen, Resign Setelah 13 Tahun Bekerja Demi Bangun Bisnis Kuliner

Kisah Pendiri HokBen, Resign Setelah 13 Tahun Bekerja Demi Bangun Bisnis Kuliner hoka hoka bento. ©2023 hoka hoka bento

Merdeka.com - Modal bisnis bukan hanya sekadar nekat, perencanaan dan riset yang matang menjadi tahapan penting dalam memulai bisnis. Prinsip ini yang diterapkan oleh Hendra Arifin, pendiri resto makanan siap saji Hokben.

Sebelum memutuskan untuk merintis bisnis kuliner, Hendra merupakan karyawan di sebuah perusahaan multinasional. Dia bekerja sudah 13 tahun. Satu waktu, Hendra terbesit untuk berhenti bekerja dan beralih menjadi pebisnis kuliner. Untuk merealisasikan itu, Hendra tidak gegabah.

Akun youtube Si Kutu Buku menceritakan bahwa Hendra melakukan riset secara matang dan menyiapkan segala hal untuk membangun bisnis. Hendra bahkan terbang ke Jepang untuk mempelajari dan membeli izin penggunaan merek. Di sana dia juga mempelajari sistem kerja karyawan Jepang untuk diaplikasikan di Indonesia. Saat semua riset dan persiapan sudah matang, Hendra berhenti bekerja dari perusahaan tempat dia bekerja belasan tahun.

Keputusan Hendra ini sempat ditentang oleh keluarga dan rekan-rekannya di tempat kerja. Hendra bergeming pada pendiriannya yang akan membangun bisnis kuliner.

Maka di tahun 1985 di Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Hendra mendirikan gerai pertamanya dan diberi nama Hoka-Hoka Bento yang artinya makanan bekal yang masih hangat. Menu utama yang dijual di resto Hoka-Hoka Bento umumnya masakan khas Jepang seperti teriyaki, katsu, egg roll, dan shrimp roll, yang telah disesuaikan dengan selera rasa orang Indonesia.

Resto dengan masakan Jepang selera lidah orang Indonesia itu disambut hangat. Sempat muncul topik, kalau nasi yang disajikan di Hokben dicampur dengan jelly karena tekstur nasi di resto tersebut berbeda dengan resto-resto makanan siap saji lainnya. Hendra menegaskan kalau beras yang digunakan merupakan beras organik tanpa ada campuran apapun. Sementara mayonaise khas Hokben merupakan resep rahasia perusahaan.

Hendra membangun resto makanan khas Jepang siap saji karena terinspirasi orang kantoran Jepang. Dia mengamati pekerja kantoran negeri sakura itu selalu menyantap makan siang dalam kotak bekal berbentuk bento.

Di awal operasional, Hokben hanya melayani layanan take away. Kemudian Hendra mengamati bahwa konsumen lebih suka dengan konsep makan di tempat. Konsep ini kemudian diterapkan. Hokben juga menerapkan standar pelayanan yaitu satu karyawan melayani satu konsumen. Ini bertujuan untuk memudahkan proses transaksi.

Di tahun 1990, Hendra membuka cabang pertamanya di Bandung, Jawa Barat. Kemudian, di tahun 2005, resto Hokben merambah ke Surabaya dan sekitarnya. Pada tahun 2010, ekspansi Hokben sampai ke wilayah Jawa Tengah dan Bali. Pada tahun 2019-2020, Hokben masuk ke Lampung, dan Medan.

Hendra tidak menerapkan sistem waralaba pada bisnisnya. Dia ingin agar rasa dan kualitas Hokben tetap sama dan terjaga di seluruh gerai yang tersebar di Indonesia. Untuk itu, dia mendirikan pabrik utama di Ciracas, Jakarta Timur dan pabrik hub di Bogor, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Surabaya Jawa Timur. Nantinya, stok makanan yang dijual di gerai-gerai Hokben didistribusikan dari pabrik utama dan pabrik hub, dengan kendaraan operasional milik Hokben.

Hendra terus beradaptasi dengan tren pasar. Pada tahun 2007, Hokben memiliki layanan call center. Tahun 2009 mendirikan layanan drive thru. Pada tahun 2012, setiap resto melayani multi cashier service seperti pembayaran dengan kartu debit.

Tahun 2016, perusahaan meluncurkan Hokben apps. Memasuki masa pandemi Covid-19, Hokben memiliki Hokben Kitchen yang hanya melayani pesan antar dan memudahkan para pengendara ojek online untuk mengambil pesanan konsumen.

Inovasi

Dari survei konsumen, Hendra Arifin, sebagai pendiri resto ini kemudian menyadari bahwa konsumen seringkali menyebut resto miliknya dengan sebutan Hokben, akronim dari Hoka-Hoka Bento. Hendra kemudian menjenamai Hoka-Hoka Bento menjadi Hokben.

Hendra juga melakukan rebranding logo restonya. Di awal pendirian resto Hokben pada tahun 1985, logo yang dipasang adalah dua orang anak kecil karakter kartun Jepang. Karakter anak laki-laki yang mengenakan baju biru bernama Taro, sedangkan anak kecil perempuan berbaju merah adalah Hanako.

Logo karakter dua anak itu terus melekat selama periode 1985 hingga 2013. Kemudian, dia mengubah logo Hokben dengan warna dasar kuning, dan hanya dua kepala karakter anak kecil sebelumnya. Warna ini dipilih mempertimbangkan elemen menarik jika dipasang di dinding, gelas atau objek lain.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu

Cerita eks karyawan BUMN bangun bisnis keripik kentang rumahan.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Hendy Setiono Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Nekat Berhenti Kuliah, Kini Jadi Bos Kebab Ternama
Sisi Lain Hendy Setiono Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Nekat Berhenti Kuliah, Kini Jadi Bos Kebab Ternama

Pencalonan Hendy disebut telah mendapat restu dari Ketum PSI Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya
Resign dari Zona Nyaman di BUMN, Raka Sukses Jadi Pengusaha Keripik Usai Ditentang Orangtua
Resign dari Zona Nyaman di BUMN, Raka Sukses Jadi Pengusaha Keripik Usai Ditentang Orangtua

Dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.

Baca Selengkapnya
Manajer Keuangan BUMN Resign Demi Buka Usaha Keripik Kentang, Kini Omzetnya Puluhan Juta
Manajer Keuangan BUMN Resign Demi Buka Usaha Keripik Kentang, Kini Omzetnya Puluhan Juta

Usaha yang telah dirintis dengan modal Rp300.000, kini telah menghasilkan omzet Rp20 juta.

Baca Selengkapnya
Nekat Resign dari BUMN, Pria Ini Jual Keripik Kentang Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan
Nekat Resign dari BUMN, Pria Ini Jual Keripik Kentang Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan

Setelah resign dari BUMN, pria ini menjalankan bisnisnya hanya dengan modal Rp300.000.

Baca Selengkapnya
UMKM di Acara PRS Sukses Jadi Produsen Snack Setelah Mendapat Modal & Inkubasi Bisnis dari BRI
UMKM di Acara PRS Sukses Jadi Produsen Snack Setelah Mendapat Modal & Inkubasi Bisnis dari BRI

Tidak hanya diberi kemudahan pinjaman modal usaha, UMKM snack Super Heru ini juga diikutkan program BRI Inkubator.

Baca Selengkapnya
Eks Pengamen & Pemakai Narkoba Tobat lalu Bikin Usaha, Kini Sukses Omzetnya Miliaran Rupiah
Eks Pengamen & Pemakai Narkoba Tobat lalu Bikin Usaha, Kini Sukses Omzetnya Miliaran Rupiah

Kini pria bernama Hendra itu menjadi sosok pengusaha sukses dengan omzet mencengangkan yang begitu menginspirasi.

Baca Selengkapnya
13 Kali Gagal Rintis Usaha, Arif Hidayat Kini Sukses Punya 6 Kedai Kopi dan 2 Restoran
13 Kali Gagal Rintis Usaha, Arif Hidayat Kini Sukses Punya 6 Kedai Kopi dan 2 Restoran

Dalam 10 tahun, Arif sudah gagal merintis usaha hingga 13 kali.

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang

Perjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.

Baca Selengkapnya
Mantan Direktur Kena PHK dan Banting Setir Jadi Tukang Bakso, Hidup Lebih Tenang dan Kini Punya 4 Cabang
Mantan Direktur Kena PHK dan Banting Setir Jadi Tukang Bakso, Hidup Lebih Tenang dan Kini Punya 4 Cabang

Paman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama.

Baca Selengkapnya
Kena Sindrom Orang Kaya Baru, Warga Pati Ini Sukses Bangkit Usai Bangkrut dan Punya Banyak Utang
Kena Sindrom Orang Kaya Baru, Warga Pati Ini Sukses Bangkit Usai Bangkrut dan Punya Banyak Utang

Saat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri
Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri

Usaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta.

Baca Selengkapnya