Mengenal Bird Strike yang Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Jeju Air
Biaya yang ditimbulkan akibat bird strike sangat bervariasi, namun dampaknya bagi maskapai penerbangan sangat besar.
Baru-baru ini, dunia penerbangan dikejutkan dengan insiden kecelakaan pesawat Jeju Air yang disebabkan oleh bird strike. Insiden ini menyebabkan 179 orang meninggal dunia dan hanya menyisakan 2 orang selamat yang merupakan awak pesawat.
Kejadian tersebut mengingatkan akan risiko serius yang dihadapi pesawat terbang saat berhadapan dengan burung yang tidak hanya dapat mengancam keselamatan penumpang dan awak pesawat, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi maskapai penerbangan.
Apa Itu Bird Strike?
Bird strike merupakan peristiwa yang terjadi ketika seekor burung atau sekawanan burung bertabrakan dengan pesawat terbang. Insiden ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada berbagai komponen pesawat, mulai dari mesin hingga kaca depan.
Dampaknya sangat bergantung pada ukuran burung dan kecepatan pesawat dengan burung yang lebih besar berpotensi merusak mesin, baling-baling, atau bahkan merobek kaca depan pesawat.
Tak jarang, bird strike mengharuskan pesawat untuk melakukan pendaratan darurat, yang tentunya menambah biaya operasional maskapai dan mengganggu jadwal penerbangan.
Kerugian Akibat Bird Strike
Melansir laman Flight Control, Senin (30/12), biaya yang ditimbulkan akibat bird strike sangat bervariasi, namun dampaknya bagi maskapai penerbangan sangat besar.
Misalnya, kerusakan pada mesin pesawat seringkali membutuhkan perbaikan mahal atau penggantian komponen mesin yang rusak.
Bahkan, bird strike juga dapat menambah kerugian lebih lanjut lantaran adanya penundaan atau pembatalan penerbangan yang terjadi setelahnya.
Selain itu, kerusakan pada bagian pesawat lainnya seperti kaca depan, baling-baling, dan permukaan kontrol penerbangan dapat memengaruhi efisiensi pesawat, menurunkan daya angkat dan daya dorong, serta memperburuk kinerja aerodinamis pesawat.
Dampak tersebut tidak hanya merugikan maskapai dari segi biaya perbaikan, tetapi juga berpotensi memengaruhi keselamatan penerbangan yang lebih luas.
Lebih lanjut, apabila terdapat korban dalam insiden ini, pihak maskapai harus memberikan kompensasi untuk para korban maupun keluarganya.
Dengan begitu, bird strike bukan hanya menjadi ancaman bagi keselamatan, tetapi juga faktor penggerak yang memperbesar biaya operasional dalam industri penerbangan.
Reporter Magang: Thalita Dewanty