Pemerintah AS Tutup Signature Bank Setelah Silicon Valley Bank Runtuh
Merdeka.com - Signature Bank yang berbasis di New York, pemberi pinjaman utama dalam industri kripto, ditutup pada Minggu (12/3) oleh regulator.
Langkah itu dilakukan dua hari setelah Silicon Valley Bank (SVB) California runtuh karena para deposan bergegas menarik dana-dana mereka.
"Semua deposan Signature Bank akan dibuat utuh," kata pernyataan bersama Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
-
Strategi apa yang digunakan FDIC untuk mengembalikan simpanan nasabah bank gagal? Untuk itu, bagaimana strategi FDIC memulihkan simpanan nasabah. Apakah nantinya FDIC juga akan mempertimbangkan untuk meningkatkan batas penjaminan untuk mengakomodir porsi deposan dengan jumlah yang lebih besar,' tanya Puteri.
-
Kapan peristiwa ini terjadi? Berdasarkan informasi dari warga sekitar, peristiwa itu terjadi Selasa (25/7) pagi.
-
Kapan kejadian ini terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lantaspolrestuban memperlihatkan prajurit TNI dari KODIM 0811 Tuban menggeruduk kantor Polisi sambil membawa banner ucapan HUT Bhayangkara ke-78 dan kue ulang tahun raksasa.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
"Sama seperti resolusi Silicon Valley Bank, tidak ada kerugian yang ditanggung oleh pembayar pajak."
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa pemegang saham dan pemegang utang tertentu yang tidak dijamin tidak akan dilindungi.
Didirikan pada 2001, Signature Bank adalah bank komersial yang disewa negara bagian New York dan dijamin oleh FDIC, dengan total aset sekitar USD 110,36 miliar dan total simpanan sekitar USD 88,59 miliar pada 31 Desember 2022.
Demikian menurut pernyataan terpisah yang dirilis pada Minggu (12/3) malam oleh Departemen Jasa-jasa Keuangan New York.
Otoritas California menutup SVB pada Jumat (10/3) setelah pemberi pinjaman yang berfokus pada perusahaan rintisan teknologi itu melaporkan kerugian besar dari penjualan sekuritas, memicu penurunan simpanan bank.
Keruntuhan SVB adalah kegagalan bank terbesar sejak runtuhnya asosiasi simpan pinjam AS Washington Mutual pada 2008.
The Fed pada Minggu (12/3) mengumumkan program pinjaman darurat baru untuk meningkatkan kapasitas sistem perbankan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKonglomerat yang merupakan pengusaha properti ini divonis hukuman mati, tapi meminta keringanan hukuman.
Baca SelengkapnyaBank Jepara Artha beralamat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDeutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaOJK mengimbau kepada nasabah PT BPR Sumber Artha Waru Agung agar tetap tenang.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDirjen APTIKA Semuel A. Pangerapan mundur dari jabatannya,
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaDepartemen Kehakiman Amerika Serikat mewajibkan Binance membayar denda dan penyitaan aset sekitar Rp66,93 triliun.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca Selengkapnya