Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Luncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat

Pemerintah Luncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat Menko Luhut. ©Humas Kemenko Kemaritiman

Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia. Program ini akan menjadi program unggulan, mengingat kondisi Indonesia yang mayoritas merupakan wilayah kelautan.

Program ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kekayaan laut Indonesia menurut data UNDP pada tahun 2017 sebesar USD 2,5 Triliun per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7 persen karena minimnya teknologi Jumlah nelayan Indonesia yang berjumlah 2,7 Juta menurut data KKP 2017.

"Bidang kemaritiman memprakarsai sebuah program yang kami sebut dengan program Satu Juta Nelayan Berdaulat. Program ini akan kami jadikan program unggulan atau prioritas," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Senin (8/4).

Orang lain juga bertanya?

Luhut menyebutkan, masalah utama nelayan Indonesia adalah belum adanya dukungan teknologi untuk menemukan lokasi keberadaan ikan secara akurat, real time dan murah. Ikan hasil tangkapan nelayan cepat membusuk, dan harga jual ikan yang murah di kalangan tengkulak.

"Indonesia yang besar ini bagus, 70 persen Indonesia adalah laut. Kalau 1 juta nelayan berdaulat itu sangat pantas sekali. Kekayaan kita ya sangat besar. Penduduk kita 269 juta. GDP 1,1 triliun. Muslim 230 juta lebih," imbuhnya.

Masalah lainnya adalah tidak adanya sinyal komunikasi di laut, tidak adanya sarana komunikasi dengan keluarga di darat, transaksi penjualan yang masih konvensional, tidak adanya pertolongan saat terjadi kecelakaan melaut, terbatasnya unit patrol laut untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia, hingga akses permodalan di mana posisi nelayan yang belum bankable.

Program Satu Juta Nelayan Berdaulat bertujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi nelayan Indonesia melalui dukungan teknologi 4.0, meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya laut dari 7 persen menjadi minimal 17 persen, mengurangi angka kemiskinan nasional hingga 25 persen, dan meningkatkan kedaulatan maritim Indonesia dengan melibatkan nelayan sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan negara

Dalam program ini, nelayan akan dikenalkan dengan teknologi dan diharapkan dapat menjadi solusi sektor maritim di Era Industri 4.0.

Nelayan mendapat dukungan teknologi berupa aplikasi FishOn, yaitu aplikasi berbasis android dengan fitur pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi/chatting, pencatatan hasil tangkapan ikan, panic button untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fitur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari-hari yang terhubung dengan koperasi nelayan.

Dalam kesempatan serupa, CEO FishOn Fajar Widisasono mengatakan bahwa melalui dukungan teknologi, nelayan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut yang selama ini hanya 7 persen menjadi 17 persen.

"Nelayan mendapatkan dukungan teknologi dan pemasaran hasil laut yang disediakan oleh FishOn," ujarnya.

Selain itu, terdapat juga aplikasi penjualan dan manajemen gudang untuk koperasi nelayan, aplikasi lelang ikan online yang menghubungkan TPI, nelayan dan pedagang ikan, serta aplikasi website penjualan/e-commerce ikan.

Dukungan akses permodalan untuk menghubungkan nelayan memperoleh kredit produktif dilakukan melalui program kemitraan BUMN maupun kredit usaha rakyat (KUR) perbankan. BUMN turut mendukung dengan mengawasi dan membina serta menjamin nelayan agar tetap bisa memenuhi kewajibannya terhadap pemberi modal.

Melalui Program Satu Juta Nelayan Berdaulat, pendapatan nelayan meningkat minimal 10 juta per bulan, terciptanya metode pemasaran hasil laut yang terintegrasi, efisien dengan rantai suplai chain yang pendek, terdatanya informasi persebaran ikan dan juga data eksplorasi penangkapan ikan lengkap dengan harga jualnya, tersedianya laporan pendapatan daerah dari sistem lelang online dan laporan data kecelakaan nelayan dan data pencurian ikan.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya

Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan

Kesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).

Baca Selengkapnya
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut

Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Buat SPBU Khusus untuk Nelayan, Begini Potretnya
Pemerintah Buat SPBU Khusus untuk Nelayan, Begini Potretnya

Solusi Nelayan juga sudah diintegrasikan dengan Program Subsidi Tepat, lebih dari seribu transaksi di SPBUN program Solusi Nelayan sudah tercatat.

Baca Selengkapnya
Ganjar Jadi Presiden, Kredit Macet Nelayan Bakal Diputihkan
Ganjar Jadi Presiden, Kredit Macet Nelayan Bakal Diputihkan

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para akademisi Institut Pertanian Bogor.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia
Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia

KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Sebut Pelaku Maling Ikan Punya Rumah di Pantai Indah Kapuk
Menteri KKP Sebut Pelaku Maling Ikan Punya Rumah di Pantai Indah Kapuk

Pelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.

Baca Selengkapnya
Kementerian Kelautan dan Perikanan Minta Tambahan Anggaran Tahun 2025
Kementerian Kelautan dan Perikanan Minta Tambahan Anggaran Tahun 2025

Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bisiki Presiden Terpilih Prabowo
VIDEO: Jokowi Bisiki Presiden Terpilih Prabowo "Rp 13 Triliun Bukan Uang yang Besar"

Menurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI

Nano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.

Baca Selengkapnya
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir

Ia melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.

Baca Selengkapnya
Sektor Perikanan Bisa Sumbang Pendapatan Rp41,62 Triliun, Begini Skemanya
Sektor Perikanan Bisa Sumbang Pendapatan Rp41,62 Triliun, Begini Skemanya

Pemerintah harus bisa melakukan revitalisasi seluruh pelabuhan perikanan.

Baca Selengkapnya