Sri Mulyani Blak-blakan Kesenjangan Gender Masih Terjadi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, butuh waktu hampir 100 tahun untuk menutup gap kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Ini dikarenakan perempuan masih tertinggal dari sisi perekonomian, pemberdayaan dan pengambilan keputusan.
"Gender gap masih terjadi dari sisi gaji atau upah yang diterima perempuan, meskipun pada level yang sama posisinya, gaji dan upahnya akan lebih rendah dibandingkan laki-laki,” ungkapnya dalam acara virtual, Rabu (22/12).
Meskipun Indonesia terlihat menonjol dalam hal kesetaraan gender, dengan enam perempuan sebagai Menteri dalam Kabinet Jokowi, namun tingkat partisipasi secara rata-rata nasional masih rendah. Partisipasi perempuan hanya 54 persen, sementara pria 82 persen.
-
Bagaimana kesetaraan gender di dunia kerja? Kebijakan fleksibilitas jam kerja, pengurangan waktu kerja yang disebabkan oleh tanggung jawab keluarga, cuti hamil, cuti ibu, atau cuti ayah adalah langkah-langkah penting dalam menerapkan kesetaraan.
-
Mengapa peran gender berubah di Indonesia? Terdapat perubahan dalam peran gender yang juga mempengaruhi sosial budaya Indonesia. Wanita tidak lagi terbatas pada tugas rumah tangga, melainkan juga aktif dalam dunia kerja dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga.
-
Kenapa kesetaraan gender penting di dunia kerja? Hal ini memberikan kesempatan bagi baik pria maupun wanita untuk membagi waktu antara tanggung jawab karier dan keluarga dengan adil.
-
Bagaimana cara mencapai emansipasi perempuan secara komprehensif? Dalam rangka mencapai emansipasi wanita yang komprehensif, penting untuk melibatkan semua stakeholder dalam masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Dia mengatakan, jika dalam pengambilan keputusan, perempuan masuk di dalam desain kebijakan atau keputusan, baik itu level korporasi maupun level negara, maka ini bisa memberikan tambahan prespektif dan kesempurnaan dari sisi persoalan dan dampak kebijakan.
Dia menjelaskan, saat ini baik global maupun Indonesia berupaya menerapkan serta mengintegrasikan aspek ESG. Ini termasuk aspek kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan dalam kebijakan pemerintah.
Oleh karenanya, ke depannya perempuan yang berdaya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memastikan keberlanjutan bisnis pada berbagai sektor di Indonesia. Di masa mendatang, kesetaraan gender diharapkan dapat tercapai dan perempuan dapat lebih berperan dalam memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan keuangan berkelanjutan secara nasional.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama untuk maju, sejahtera, berkarya, berprestasi.
Baca SelengkapnyaRintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebutkan bahwa saat ini perempuan yang berkarir menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar DPR Said Abdullah mendoakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap menjabat di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaWarna merah pada kebaya ini melambangkan semangat yang menggelora dalam harmoni Nusantara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, anggaran itu rencananya digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antardaerah.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya