Termorex Masuk Daftar Obat Sirup Terkontaminasi Etilen Glikol, Ini Kata Konimex
Merdeka.com - Obat demam Termorex Sirup produksi PT Konimex menjadi salah satu dari lima merek dalam temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang memiliki kandungan cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas aman.
Produk Termorex yang masuk dalam daftar BPOM itu adalah Termorex Sirup untuk obat demam dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
Terkait temuan BPOM, Konimex mengatakan bahwa seluruh obat sirup produksi perusahaan ini tidak menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
-
Kenapa bahan-bahan itu dilarang? Mengutip Indy100, Selasa (5/11), badan yang berbasis di Helsinki ini menjelaskan bahwa bahan-bahan tersebut dilarang dalam kosmetik karena telah diidentifikasi sebagai polutan organik persisten atau 'sangat persisten, (sangat) bioakumulatif dan beracun (PBT/vPvB)' yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
-
Makanan apa yang TIDAK boleh dikonsumsi dengan susu? Susu merupakan minuman bergizi yang cukup bermanfaat bagi tubuh terutama tumbuh kembang anak-anak. Susu dapat meningkatkan kekuatan tulang, menjaga kesehatan jantung, hingga membuat imunitas tubuh menjadi kuat. Namun, tahukah Anda jika ada beberapa makanan yang tidak disarankan dikonsumsi bersamaan dengan susu.
-
Kenapa obat harus dihindari dikonsumsi bersama susu? Penyebabnya adalah kalsium dalam susu bisa mengikat zat aktif antibiotik, yang membuatnya nggak bisa diserap oleh usus.
-
Obat apa aja yang gak boleh diminum bareng kopi? Berikut adalah daftar obat yang perlu dihindari dikonsumsi bersamaan dengan kopi.
-
Apa saja jenis obat yang sering disalahgunakan? Berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya. 1. Tramadol 2. Triheksilfenidil 3. Amitriptilin 4. Klorpromazin 5. Haloperidol 6. Dekstrometorfan 7. Amfetamin 8. Antidepresan 9. Opioid 10. Benzodiazepin
-
Kenapa orang dengan masalah ginjal tidak boleh minum air kelapa? Air kelapa memiliki kandungan potasium yang cukup tinggi, yang bisa menyebabkan penumpukan potasium dalam darah jika ginjal tidak bisa membuangnya dengan baik.
"PT Konimex menyatakan bahwa seluruh obat dalam bentuk sirup yang kami produksi tidak menggunakan bahan baku EG dan DEG," kata Chief Executive Officer PT Konimex, Rachmadi Joesoef.
Terkait penghentian produksi, distribusi dan penarikan obat kepada produk Termorex bets tersebut, Konimex sudah terima surat dari BPOM dengan Nomor: R-PW.01.12.35.352.10.22.1698, perihal: Penghentian Produksi, Distribusi, dan Penarikan Kembali (recall) Obat, tertanggal 17 Oktober 2022 yang diterima tanggal 20 Oktober 2022.
Saat ini, Konimex tengah mempersiapkan langkah penghentian produksi, distribusi, dan penarikan kembali Termorex Sirup 60ml dengan nomor batch: AUG22A06, sesuai surat edaran dari BPOM.
"PT Konimex juga senantiasa mematuhi segala kebijakan dan aturan yang ditetapkan pihak berwenang, guna memastikan semua lini produk kami aman dikonsumsi masyarakat," kata Rachmadi.
Saat ini, Konimex tengah berkoordinasi dengan BPOM dan pihak-pihak terkait untuk memastikan produk dalam sediaan sirup telah melalui proses produksi sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan aman untuk dikonsumsi sesuai anjuran.
4 Merek Obat Sirup Lain dengan EG Lebihi Batas Aman
Selain Termorex Sirup, obat demam, produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml, pada Kamis, 20 Oktober 2022, BPOM merilis empat produk obat sirup lain yang mengandung cemaran Etilen Glikol yang melebihi ambang batas.
Berdasarkan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, selain Termorex Sirup berikut empat produk yang menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman:
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah penarikan dua obat sirop di atas berkaitan dengan cemaran Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG)?
Baca SelengkapnyaPenarikan ini usai BPOM menemukan kandungan natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai dengan komposisi pada roti tersebut.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaRespons Unilever terkait penarikan produk es krim magnum di Inggris dan Irlandia.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut berdasarkan hasil pengujian produk kosmetik yang beredar dalam kurun waktu November 2023 sampai Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPlt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati mengungkapkan alasannya.
Baca SelengkapnyaObat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi makanan yang mengandung natrium dehidroasetat berlebihan bisa memicu kanker sampai gangguan ginjal.
Baca SelengkapnyaTerhadap temuan ini, BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik produk dari peredaran
Baca SelengkapnyaApa Itu Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Terkandung di Roti Okko
Baca SelengkapnyaBPOM telah mengambil sampel produk roti Aoka dari peredaran dan melakukan pengujian pada 28 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaUnilever Inggris Tarik Es Krim Magnum Almond karena Tercemar Plastik dan Logam
Baca Selengkapnya