300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai
Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Jerman.
300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai
Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Lower Saxony, daerah di sebelah barat laut Jerman. Bukti keberadaan mereka ditemukan dari fosil jejak kaki yang ditinggalkan. Fosil itu adalah salah satu temuan tertua di Eropa dan Jerman. (Foto: Senckenberg)
Dilansir dari laman Business Insider, arkeolog dari Universitas Tubingen bekerja sama dengan tim ahli di bidang geologi, paleontologi, dan palebotani menjelaskan konteks terkait temuan jejak kaki itu.
This is description
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Di mana fosil paus purba tersebut ditemukan? Rayanesis mengacu pada Daerah Terlindung Wadi El-Rayan di Fayoum, di mana fosil ini ditemukan.
-
Mengapa fosil manusia purba ini penting? Penemuan fosil ini merupakan sisa-sisa manusia tertua yang pernah ditemukan di Inggris bagian utara.
-
Di mana fosil gajah purba ditemukan? Kedua fosil itu ditemukan di dua tempat yang berbeda, yaitu di Luwehan dan Bukit Srumpit.
-
Kapan fosil gajah purba ditemukan? Hasilnya, mereka menemukan fosil utuh gajah purba yang diperkirakan usianya mencapai jutaan tahun. Di samping itu, mereka juga menemukan fosil kerbau dalam penggalian itu.
-
Di mana fosil bayi manusia purba ditemukan? Di antara kerangka manusia Neanderthal yang ditemukan di sebuah gua di Prancis, peneliti menemukan fosil atau tulang panggul bayi manusia modern.
Gambaran keadaan di masa itu termasuk keberadaan sekelompok spesies manusia yang sudah punah bernama Homo heidelbergensis atau manusia Heidelberg serta fosil jejak kaki badak pertama di Eropa. (Foto ilustrasi: Benoit Clarys)
Manusia Heidelberg bertahan hidup di Eropa jauh sebelum Neanderthal atau bahkan Homo sapien, kata Jordi Serangeli, pengawas penggalian di situs Schoningen, jerman.
Meski berasal dari spesies yang berbeda, manusia yang meninggalkan jejak kaki itu mirip dengan kita, kata dia.
"Saya ingin lebih menyoroti kesamaannya dengan kita, bukan yang membedakannya dengan nenek moyang kita," ujar Serangeli. "Mereka punya kemampuan fisik dan kognitif seperti kita." Itu termasuk kemampuan membuat senjata yang cukup efisien baik untuk berburu dan membela diri, kata Serangeli. (Foto: Senckenberg)
Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti. Ini menandakan orang Heidelberg hidup bersama kelompoknya dari berbagai usia. Sulit untuk mengetahui apakah mereka satu keluarga atau bukan.
Sumber: Business Insider
Temuan ini dianggap cukup penting karena biasanya bukti arkeologi yang ditemukan seperti bangunan, senjata, atau peralatan memasak dibuat oleh manusia dewasa. Sementara anak-anak tidak banyak meninggal bukti arkeologi bagi para ahli.
- 5 Orang Tertua Dunia, Ada yang Usianya Mencapai 122 Tahun
- 9 Hewan Paling Setia di Dunia, Rayap Salah Satunya!
- Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi
- 10 Jenis Ular Hidup di Sungai Ini, Sering Serang Manusia dan Ternak Warga
Jejak kaki manusia itu dikelilingi banyak jejak kaki hewan purba. Peneliti mampu mengidentifikasi salah satunya adalah jejak kaki badak purba. Badak itu tampaknya antara spesies Stephanorhinus kirchbergensis yang sebelumnya diidentifikasi di Siberia atau Stephanorhinus hemitoechus, badak berbulu yang hidup di Eropa. (Foto: Senckenberg)
Gajah purba dengan berat mencapai 13 ton juga meninggalkan jejak di perairan danau itu. Spesies Palaeoloxodon antiquus berukuran sekitar dua kali lebih besar dari gajah Afrika modern dan boleh jadi hewan mamalia darat terbesar yang pernah ada. (Foto: Senckenberg)