Ahli Astronomi Temukan Lubang Hitam Terkecil di Alam Semesta, Berada 110 Juta Tahun Cahaya dari Bumi
Ini adalah lubang hitam supermasif terkecil yang pernah terdeteksi.
Lubang hitam atau black hole adalah fenomena luar angkasa yang memiliki kemampuan untuk menarik cahaya dengan gaya gravitasi yang sangat kuat. Meskipun telah menjadi subjek penelitian selama bertahun-tahun, keberadaan lubang hitam masih menyimpan banyak misteri dalam dunia astronomi.
Dikutip dari Live Science, Rabu (18/12), ukuran lubang hitam bervariasi dan tidak selalu seragam. Para astronom biasanya mengkategorikan lubang hitam ke dalam tiga jenis berdasarkan massanya, yaitu lubang hitam bermassa bintang, supermasif, dan bermassa menengah. Pada 2022, para astronom berhasil menemukan salah satu lubang hitam supermasif terkecil yang pernah terdeteksi. Lubang hitam ini terletak di galaksi kerdil yang berjarak 110 juta tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana para peneliti membuktikan keberadaan Black Hole? Temuan ini terbukti benar saat peneliti menggunakan Event Horizon Telescope (EHT) untuk menangkap gambar pertama dari lubang hitam.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Apa yang menjadi pusat perhatian ilmuwan dalam buku kuno tentang astronomi ini? Ilmuwan sangat berhati-hati dengan teks kuno ini demi menungkap misteri tersembunyi di setiap teksnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di planet LHS 1140b? Analisis terbaru menunjukkan eksoplanet ini secara signifikan kurang masif daripada yang seharusnya untuk objek seukuran itu.Hal ini membuat para peneliti memiliki dua opsi: apakah LHS 1140 b adalah 'mini-Neptunus' yang sebagian besar terdiri dari gas berputar atau 'Mega-Bumi' yang tertutup air cair atau beku.
-
Mengapa para astronom meneliti apa yang terjadi ketika kedua lubang hitam tersebut bersatu? Mengutip Indy100, Selasa (5/3), para astronom telah meneliti apa yang terjadi ketika keduanya bersatu dan hal ini dapat terjadi berkat beberapa karakteristik aneh - dan penelitian ini telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
Menurut laporan Science Alert, Rabu (18/12), lubang hitam terkecil yang teridentifikasi berada di pusat galaksi Mrk 462 dan memiliki ukuran hanya 200.000 kali massa matahari. Penemuan ini menunjukkan beberapa lubang hitam supermasif dapat terbentuk dari inti bintang mati yang memiliki massa kurang dari 100 kali matahari. Ada kemungkinan lain bahwa di alam semesta awal, awan gas dan debu yang besar serta padat langsung runtuh menjadi lubang hitam yang lebih besar dengan massa mencapai puluhan ribu kali matahari. Penemuan ini memberikan pemahaman awal yang lebih dalam mengenai bagaimana lubang hitam supermasif dapat berkembang.
Namun, lubang hitam Mrk 462 yang kecil dan redup menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajarinya. Untuk mengidentifikasinya, peneliti mencari radiasi energi tinggi yang sangat terang seperti sinar-X. Keberadaan sinar-X ini menunjukkan bahwa lubang hitam sedang aktif mengakumulasi material.
Proses ini memanaskan materi hingga suhu yang sangat tinggi sehingga memancarkan cahaya berenergi tinggi. Dalam penelitian ini, astronom mengamati delapan galaksi kerdil dan hanya galaksi Mrk 462 yang menunjukkan tanda-tanda radiasi sinar-X dari lubang hitam tersebut. Radiasi ini menandakan lubang hitam sedang mengalami proses akresi, di mana materi di sekitarnya jatuh ke dalam lubang hitam dan melepaskan energi dalam jumlah besar. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, para ilmuwan berharap dapat menemukan lebih banyak lubang hitam lainnya yang sebelumnya tidak terdeteksi.