Arkeolog Bikin Wine dengan Bejana Perunggu 2.000 Tahun yang Ditemukan di Makam Kaisar China, Begini Hasilnya
Anggur tersebut dibuat dengan menggunakan proses yang sama yang diyakini telah dipraktikkan pada saat itu, termasuk penggunaan talas.
Para arkeolog di China membuat minuman anggur (wine) sulingan dalam replika bejana perunggu berusia 2.000 tahun yang ditemukan dari makam seorang kaisar. Praktik ini menunjukkan teknik penyulingan minuman keras sudah ada di China sejak Dinasti Han Barat (206 SM-25 M).
Dikutip dari Arkeonews, Selasa (14/1), penemuan ini mendorong kembali asal-usul teknologi penyulingan alkohol China sekitar 1.000 tahun lalu. Penemuan ini dilakukan oleh tim peneliti dari pusat penelitian konservasi warisan sejarah dan budaya yang berafiliasi dengan Universitas Zhengzhou di Provinsi Henan, China Tengah.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Bagaimana para arkeolog meneliti artefak yang ditemukan di makam Wuwangdun? Peneliti melakukan studi terhadap artefak yang digali, memperkuat dan mengekstraksi benda-benda yang sudah rapuh seperti papan kamar, tikar bambu, dan peralatan pernis.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
Anggur tersebut dibuat dengan menggunakan proses yang sama yang diyakini telah dipraktikkan pada saat itu, termasuk penggunaan talas.
Bejana perunggu tersebut ditemukan di makam Liu He di Provinsi Jiangxie. Liu He adalah kaisar kesembilan yang digulingkan dari Dinasti Han Barat (202 SM-9 M).
Menurut buku kedokteran China yang terkenal, Compendium of Materia Medica, juga disebut Bencao Gangmu, yang ditulis oleh Li Shizhen, seorang apoteker terkemuka pada masa Dinasti Ming (1368–1644), teknologi penyulingan alkohol pertama kali tercatat pada Dinasti Yuan (1279–1368).
“Penemuan ini telah menciptakan kembali produk dari Dinasti Han Barat—dari bahan mentah hingga proses produksi dan instrumen yang digunakan,” kata Zhang Zhongli, seorang arkeolog di Badan Negara Warisan Budaya dan manajer proyek penggalian makam tersebut.
Tiga Bagian Bejana Penyulingan
Bejana tersebut ditemukan di ruang penyimpanan anggur makam, terdiri dari tiga bagian: kuali utama yang dikenal sebagai “kuali surgawi”, bejana silinder, dan kuali.
- Arkeolog Temukan Resep Tuak Berusia 10.000 Tahun di China, Terbuat dari Fermentasi Beras
- Arkeolog Temukan Makam Kaisar China Berusia 5.000 Tahun, Jasadnya Hilang dan Hanya Tersisa Tulang Jari Kaki
- Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
- Arkeolog Ungkap Seperti Apa Rasanya Wine Zaman Romawi, Beda dengan Anggur Modern
Salah seorang anggota tim arkeolog, Yao Zhihui mengatakan alat penyulingan kuno ini digunakan tidak hanya untuk menyaring alkohol, tetapi juga untuk “memurnikan dan menyuling zat cinnabar dan embun bunga.”
Replika bejana penyulingan buatan tim tersebut memiliki skala 1:2 dari aslinya. Tim tersebut menggunakan bahan baku cair seperti bir dan anggur kuning untuk menguji fungsionalitas bejana tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa desain tersebut mencapai "efisiensi distilasi lebih dari 70 persen" dan berhasil mempertahankan "rasa dan konsentrasi alkohol dari minuman beralkohol."