Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
Penemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan
Arkeolog di Jepang membuat penemuan mengejutkan dengan menggali lebih dari 100 cermin perunggu kuno di Gua Pemakaman Sakurai Chausuyama di Sakurai, Prefektur Nara.
Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
Menariknya, penemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan, kata para arkeolog.
Dalam temuan tersebut, terdapat serangkaian cermin, termasuk apa yang dikenal sebagai “cermin Himiko” yang memiliki tepi segitiga dan dihiasi dengan gambar dewa dan hewan, menurut Institut Arkeologi Kashihara yang dikelola prefektur di sini.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Kapan kerukunan dalam pemilu diuji? Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
-
Mengapa kerangka cerpen penting? Memahami dan membangun kerangka cerpen adalah langkah awal yang krusial untuk menghasilkan karya fiksi yang memikat pembaca.
-
Apa yang dilambangkan oleh cermin bulat menurut primbon Jawa? Menurut Primbon Jawa, cermin bulat merupakan simbol dari Cokro Manggilingan.
-
Apa itu "Cembengan"? Tradisi tebu manten atau Cembengan merupakan sebutan yang sering dikatakan oleh masyarakat sekitar Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta.
-
Apa sebenarnya makhluk yang diawetkan dalam mumi 'Putri Duyung' Jepang? Hasil pemindaian mengungkapkan, mumi ini bukan putri duyung melainkan hasil gabungan yang mengerikan antara ikan, monyet, dan kadal, seperti Frankenstein.
Himiko dikenal sebagai ratu dukun, belum menikah, dan tinggal di sebuah benteng di mana Ia dilayani oleh 1.000 wanita. Menurut beberapa sumber, Himiko memerintah daerah yang disebut sebagai Yamatai, lokasi yang masih dalam perselisihan.
Dia adalah seorang penguasa wanita kerajaan Yamatai-koku, diyakini telah menerima 100 cermin dari dinasti Wei pada tahun itu. Anehnya, Himiko hilang dari catatan sejarah Jepang dan justru sempat muncul dalam sejarah China.
Pecahan cermin yang ditemukan di gundukan pemakaman Sakurai Chausuyama ditampilkan di atas gambar cermin berbingkai segitiga dengan dewa dan hewan yang ditemukan dari gundukan tanah kuburan lain pada 7 September lalu di Institut Arkeologi Kashihara, Prefektur Nara.
Ketika cermin ditumpangkan, jelas artefak ini memiliki bentuk dan pola yang identik.
Beberapa potongan cermin bahkan dibuat dalam cetakan yang sama dengan cermin Sankakubuchi Shinjukyo, yang memiliki ukiran berjudul Seishi Gannen (dalam bacaan Jepang), yang merujuk pada periode pertama dinasti Wei China, yang berarti tahun pertama era Seishi atau sekitar tahun 240 Masehi.
Selama bertahun-tahun, penggalian di gundukan pemakaman Sakurai Chausuyama telah mengungkap sekitar 385 fragmen cermin perunggu.
"Temuan ini menunjukkan kekuatan pusat kerajaan lebih kuat daripada yang mungkin pernah kita bayangkan," ujar Shinya Fukunaga, seorang profesor arkeologi dari Universitas Osaka sekaligus seorang ahli cermin perunggu. "Ini bisa mengubah pemahaman kita tentang struktur politik Negara Yamato."
Hasil penelitian ini akan dipresentasikan dalam sebuah acara di Tokyo pada 8 Oktober mendatang.
Gua Pemakaman Sakurai Chausuyama atau yang dikenal sebagai Tobi Chausuyama-kofun Tumulus, adalah sebuah gundukan besar berbentuk lubang kunci yang dibangun pada awal periode Kofun (250 M-552 M). Lokasinya berada di Kota Sakurai, Prefektur Nara, dan merupakan salah satu situs bersejarah yang diakui oleh pemerintah pusat.
- Arkeolog Temukan Alat Pelempar Tombak Tertua, Dipakai Manusia Purba Berburu 31.000 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Lembaran Emas Bergambar Unik, Diduga Jadi Tiket Masuk ke Kuil Kuno 1.400 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Teks Tulisan Paling Awal di Dunia, Begini Bunyinya
- Arkeolog Temukan Sampan Kuno Berusia 2.500 Tahun dengan Kondisi Nyaris Utuh, Begini Bentuknya