Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
-
Apa yang ditemukan oleh tim arkeolog di Pegunungan Jotunheimen? Arkeolog Norwegia dari proyek "Secrets of the Ice" menemukan mata panah zaman Viking saat melakukan survei di Pegunungan Jotunheimen.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Norwegia? Arkeolog di Norwegia menemukan anak panah berusia 1.300 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Norwegia? Sebuah harta karun berupa lima potongan foil emas seukuran kuku jari ditemukan para arkeolog di pinggir jalan di tenggara Norwegia.
-
Lukisan batu kuno di Norwegia itu menggambarkan apa saja? Lukisan batu itu menunjukkan ada dua sosok manusia berdiri bersama, kemungkinan sedang berburu, menurut para peneliti. Foto: Jan Magne Gjerde/NIKU via Ancient Pages Lukisan lainnya menunjukkan sebuah perahu yang sedang didayung. Ada juga lukisan yang menggambarkan binatang.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di bawah laut Norwegia? Para arkeolog tercengang setelah menemukan artefak zaman prasejarah di lepas pantai selatan Norwegia.Benda unik yang ditemukan di bawah laut itu sejenis kapak Zaman Perunggu.
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Arkeolog baru-baru ini membuat penemuan menakjubkan di gunung Norwegia. Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
Mata panahnya terbuat dari kuarsit asli dan ekor bulu yang masih utuh. Anak panah ini diyakini milik pemburu rusa kutub sekitar 3.000 tahun lalu.
Pilo mengatakan anak panah ini ditemukan di sepanjang tepi puncak es.
"Jadi para pemburu mungkin saja bersembunyi di balik punggung bukit bagian atas," ujarnya, dikutip dari Greek Reporter, Minggu (3/3).
Anak panah yang ditemukan Pilo diperkirakan berusia 3.600 tahun, berasal dari Zaman Perunggu Awal. Badan utama anak panah terbuat dari kayu birch, dan masih memiliki satu set bulu aerodinamis yang menampilkan tiga bulu yang terawat baik.
Terdapat mata panah kuarsit di ujung anak panah, meskipun hampir tidak terlihat karena sebagian besar tertutup lapisan pitch. Menurut Pilo, pitch ini berfungsi mengamankan kepala panah ke poros dan menghaluskan bagian depan panah, serta meningkatkan kemampuannya untuk menembus sasaran.
Diyakini bahan yang digunakan pada mata panah kemungkinan besar berasal dari arang pohon birch.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 1.300 Tahun Saat Salju Mencair
- Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari
Meskipun mata panah dan bulunya dalam kondisi baik, anak panah tersebut tidak berfungsi dengan baik. Anak panah tersebut, berukuran panjang sekitar 90 sentimeter, patah menjadi tiga bagian di sepanjang batangnya. Menurut Pilo, kerusakan tersebut kemungkinan besar terjadi akibat tekanan salju.
Akibat perubahan iklim, salju dan es di Pegunungan Jotunheimen meleleh. Banyak artefak kuno berusia ratusan sampai ribuan tahun ditemukan karena melelehnya salju di pegunungan tersebut.
Pada September 2023, arkeolog Espen Finstad juga menemukan anak panah Zaman Perunggu saat melakukan survei di Jotunheimen.