Arkeolog Temukan Bangunan Pertama di Abu Dhabi Berusia 8.500 Tahun, Begini Bentuknya
Struktur tertua ini ditemukan di Pulau Ghagha, barat Abu Dhabi.
Arkeolog Temukan Bangunan Pertama di Abu Dhabi Berusia 8.500 Tahun, Begini Bentuknya
Para ahli arkeologi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dikejutkan dengan temuan bukti baru struktur atau bangunan pertama yang ada di negara tersebut. Bangunan ini berusia lebih dari 8.500 tahun, ditemukan di Pulau Ghagha, barat Abu Dhabi.
Sumber: Arkeonews
Temuan menarik dari para ahli di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata merupakan sebuah bukti baru dari Pulau Ghagha yang menunjukan bahwa pulau Abu Dhabi merupakan titik fokus inovasi dan pemukiman manusia selama periode Neolitikum.
Jalur perdagangan maritim jarak jauh yang berkembang selama periode Neolitikum diyakini menjadi katalis bari permukiman di wilayah tersebut, namun penemuan terbaru ini membuktikan bahwa permukiman Neolitikum sudah ada sebelum masa itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Siapa yang memimpin penelitian penemuan tulang-tulang di Arab Saudi? Termasuk bayi Wael Abu-Azizeh, seorang arkeolog yang memimpin penelitian ini dan juga seorang profesor muda arkeologi di Universitas Lumière Lyon 2, membagikan informasi ini pada Live Science.
-
Apa yang ditemukan di Mleiha, Sharjah, Uni Emirat Arab? Otoritas Arkeologi Sharjah mengumumkan penemuan 409 koin perak kuno yang berasal dari abad ke 3 SM. Harta karun zaman kuno ini ditemukan di Mleiha, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan sejumlah monumen bersejarah, termasuk makam-makam Era Perunggu dan benteng-benteng pra-Islam.
-
Apa yang ditemukan di Jebel Oraf, Gurun Nefud Arab Saudi, yang memberikan wawasan tentang masa Neolitikum? Dalam studi terbaru yang terbit pada jurnal PLOS ONE, peneliti dari Institut Max Planck Geoanthropology, Dewan Riset Nasional Italia, Institut Heritage Science (CNR ISPC), dan University College London memaparkan analisis penggunaan alat penggiling yang ditemukan di Jebel Oraf di Gurun Nefud Arab Saudi. Temuan ini mengungkapkan wawasan baru tentang periode sejarah manusia yang masih kurang dipahami.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bangunan batu kuno Arab Saudi? Arkeolog di Arab Saudi menemukan ribuan tulang hewan dan sisa-sisa manusia berumur 7.000 tahun pada sebuah bangunan batu kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia Utara, Argentina? Peneliti menemukan delapan tengkorak, dengan satu yang hampir sempurna, di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia Utara, Argentina. Temuan ular purba itu bernama Najash Rionegrina.
Para ahli telah menggunakan teknik mutakhir untuk membantu mengungkap sejarah negara tersebut. Pemeriksaan melalui karbon-14 terhadap potongan arang membuktikan bahwa bangunan tersebut setidaknya berusia 8.500 tahun yang diyakini sebagai rumah bagi para penduduk di Pulau Ghagha. Penemuan ini telah memecahkan rekor sebelumnya untuk bangunan paling awal yang sudah diketahui.
Sumber: Arkeonews
Bangunan yang ditemukan ini berupa ruangan bundar sederhana yang memiliki dinding batu yang masih mempertahankan ketinggian hampir satu meter, kata tim ahli dalam suatu siaran pers.
Foto: DCT Abu Dhabi
Tim tersebut juga mengatakan dalam pernyataannya, bagunan tersebut kemungkinan merupakan rumah bagi komunitas kecil yang mungkin telah tinggal di pulau tersebut sepanjang tahun. Selain itu, terdapat ratusan artefak termasuk mata panah batu yang dihaluskan berada pada lokasi tersebut, digunakan untuk berburu.
Kemungkinan besar masyarakat yang telah lama tinggal di daerah tersebut memanfaatkan sumber daya laut yang melimpah. Namun, tidak dapat dipastikan berapa lama komunitas tersebut bertahan bermukim di daerah tersebut.
Selain itu, setelah ditinggalkan, komunitas tersebut tampaknya tetap menjadi bagian penting dari lanskap budaya, sejak seseorang dimakamkan di tengah reruntuhan bangunan sekitar 5.000 tahun lalu. Hal ini merupakan salah satu dari sedikit kuburan yang diketahui dari periode tersebut di kepulauan Abu Dhabi.
Tim peneliti mengatakan, penemuan baru tersebut menunjukan bahwa pulau-pulau di Abu Dhabi adalah semacam pantai subur dibandingkan gersang. Hal inilah yang menjadi daya tarik para pemukim kuno menuju pulau tersebut karena kondisi ekonomi dan lingkungan setempat.
Foto: Artefak yang ditemukan di sekitar bangunan (DCT Abu Dhabi).
- Arkeolog Ungkap Mumi Pria Berusia 1207 Tahun Ini Meninggal Karena Pembunuhan Sadis
- Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Zaman Neolitikum, Ada Bangunan Kayu Berusia 7.300 Tahun
- Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
- Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun, Jasadnya Dikubur dengan Wajah Menghadap ke Bawah
Penemuan di Pulau Ghagha ini merupakan bagian dari program arkeologi DCT Abu Dhabi, sejalan dengan mandat organisasi tersebut untuk melestarikan, melindungi, dan mempromosikan sejarah kuno dan warisan budaya Abu Dhabi.
Selain terobosan di Pulau Ghagha dan Marawah, tim juga menemukan sisa-sisa biara kuno di pulau Sir Bani Yas, serta situs budaya Al Ain yang ditulis UNESCO yang terdiri dari serangkaian oasis, monument bersejarah, situs arkeologi, dan kawasan alam yang kini menjadi Warisan Dunia sejak 2011.