Arkeolog Temukan Bukti Kapan Orang Yunani Mulai Minum Bir, Ternyata Sejak 2100 SM
Hal ini didasarkan pada bukti penemuan tanda pembuatan bir Zaman Perunggu di dua situs pemukiman kuno.
Hal ini didasarkan pada bukti penemuan tanda pembuatan bir Zaman Perunggu di dua situs pemukiman kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Bagaimana arkeolog mengungkap bukti baru tentang peperangan kuno? Mereka menemukan total 107 cedera pada tengkorak, sebagian besar terletak di bagian atas tengkorak dan kemungkinan besar terkait dengan hantaman benda tumpul, seperti pukulan tongkat batu atau pentungan kayu.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Arkeolog Temukan Bukti Kapan Orang Yunani Mulai Minum Bir, Ternyata Sejak 2100 SM
Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu mengungkap penduduk Yunani kuno tidak hanya bekerja sebagai pembuat anggur, namun mereka juga suka menyeduh dan minum bir sejak Zaman Perunggu. Hal ini didasarkan pada bukti penemuan tanda pembuatan bir Zaman Perunggu di dua situs pemukiman kuno dan Argissa di Yunani tengah.
Namun, kedua situs tersebut telah hancur akibat kebakaran yang mengubahnya menjadi semacam kapsul waktu, ungkap Sultana-Maria Valamoti, Associate Professor dari Departemen Sejarah dan Arkeologi Universitas Aristoteles Thessaloniki, dikutip dari Greek Reporter, Kamis (6/6).
Setelah kebakaran, penduduk prasejarah tampaknya telah pindah dan meninggalkan artefak terbakar yang tak terhitung jumlahnya,
termasuk sisa-sisa biji-bijian sereal yang tumbuh.
Para arkeolog menemukan sekitar seratus biji-bijian sereal yang bertunas di Archondiko, rumah seorang Archon atau penguasa di zaman kuno. Biji-bijian tersebut berasal dari Zaman Perunggu awal, sekitar 2100 hingga 2000 SM.
- Arkeolog Temukan Prasasti Seukuran Telapak Tangan Berusia 3.300 Tahun, Isinya Tulisan Tentang Perang Dahsyat Zaman Kuno
- Arkeolog Temukan Kota Yunani Kuno dari Abad Ke-6 SM, Diduga Menyimpan Harta Karun Emas
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
- Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak
Temuan ini dilaporkan dalam sebuah artikel oleh Valamoti. Data baru menunjukkan indikasi kuat bahwa penduduk Yunani prasejarah, selain anggur, juga memproduksi dan mengkonsumsi bir, tulisnya.
"Ini adalah penemuan tak terduga bagi Yunani karena sampai sekarang semua bukti menunjuk ke anggur," tambahnya.
Para peneliti juga menemukan fragmen sereal giling, biji-bijian yang berkecambah dan residu sereal yang kaya di dalam reruntuhan dua rumah.
Praktik pembuatan bir bisa jadi telah mencapai wilayah Aegean dan Yunani utara melalui kontak dengan Mediterania timur di mana praktik ini telah tersebar luas.
Temuan ini menandakan bahwa orang Yunani Prasejarah menggunakan minuman beralkohol untuk pesta sepanjang tahun, bukan hanya secara musiman, ketika anggur sudah matang, ungkap Brian Hayden, seorang profesor arkeologi di Simon Fraser University di British Columbia, Kanada, yang tidak terlibat dengan penelitian ini, kepada Live Science.
Di Yunani kuno, bir, disebut sebagai "zythos," umumnya diseduh dengan jelai, gandum, dan madu. Walaupun bir dilihat sebagai minuman kelas bawah karena disukai oleh para petani dan budak, zythos digunakan dalam upacara keagamaan dan beberapa filsuf Yunani percaya bahwa zythos bisa bermanfaat dalam pengobatan.