Arkeolog Temukan Harta Karun Timbunan Koin Perak Berusia 2.000 Tahun di Celah Batu, Berasal dari Dinasti Kuno
Arkeolog menemukan sejumlah koin perak di celah bebatuan dan kini harta karun itu dipamerkan di museum.
Arkeolog yang sedang menggali di Horvat Ashun, dekat Modi'in Maccabin Reut, Israel menemukan sekumpulan koin perak kuno yang berasal dari periode Hasmonean 135-126 SM.
Dinasti Hasmonean didirikan pada 141 SM oleh Simon Thassi. Dinasti ini berkuasa di Yudea dan wilayah sekitarnya selama era Helenistik pada periode Bait Suci Kedua.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Mengapa para arkeolog berpendapat harta karun ini dikubur? Dalam kasus pertama, harta karun itu dianggap memiliki fungsi nazar, yang berarti harta karun itu berfungsi sebagai persembahan kepada dewa," kata Trefný. "Dalam kasus kedua, kita berbicara tentang fungsi ekonomi, di mana harta karun ditafsirkan sebagai, misalnya, tempat penyimpanan bagi produsen barang-barang tertentu."Atau, barang-barang yang dikubur dapat mencerminkan "situasi krisis, di mana perlu menyembunyikan barang-barang itu, misalnya, dari musuh," katanya.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan harta karun perunggu ini? Arkeolog menemukan setumpuk artefak Zaman Perunggu saat melakukan survei rutin di sebuah ladang di Republik Ceko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog dari Harta Karun Villena? Arkeolog baru-baru ini mengungkapkan, beberapa perhiasan dari Zaman Perunggu yang disebut Harta Karun Villena yang ditemukan di Spanyol lebih dari 60 tahun lalu ternyata mengandung besi yang berasal dari batu meteor alien.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
Menurut pernyataan pers dari Otoritas Kepurbakalaan Israel (IAA), kumpulan harta karun tersebut terdiri dari syikal perak dan setengah syikal, yang menampilkan penggambaran Antiokhus VII (148 – 142/1 SM) dan Demetrius II Nicator (160 SM – 25 SM), keduanya raja kerajaan Seleukia Helenistik.
Arkeolog menduga harta karun itu merupakan simpanan seorang penduduk yang tinggal di kawasan pertanian, dan kemungkinan dikubur demi keamanan dan tujuan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.
Pemberontakan Yahudi
"Sungguh menarik timbunan koin ini menunggu lebih dari 2.000 tahun sampai kami menemukannya," kata Abraham Tendler, direktur penggalian atas nama Otoritas Purbakala Israel.
Selain itu, beberapa koin perunggu yang dicetak oleh para penguasa Hasmonean ditemukan, bertuliskan nama Yohanan, Yudas, Yonatan, dan Matatias, beserta gelar: "Imam Besar dan Kepala Dewan Orang Yahudi."
- Arkeolog Temukan Celengan Kuno Berisi Koin Emas Persia, Diduga Simpanan Gaji Tentara Bayaran
- Arkeolog Temukan Harta Karun Dinasti Terakhir Mesir Kuno di 63 Makam, Berisi Emas Sampai Jimat
- Menggali Sampai 7 Meter, Arkeolog Temukan 500 Koin dan Cetakan Emas di Bengkel Kuno 2.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Penggalian juga menemukan bukti yang menghubungkan penghuni perkebunan dengan Pemberontakan Yahudi Pertama, yang merupakan pemberontakan besar pertama dari tiga pemberontakan besar yang dilakukan oleh orang Yahudi terhadap Kekaisaran Romawi.
Beberapa koin mencantumkan tanggal "Tahun Kedua" dan "Tahun Ketiga" pemberontakan, serta slogan "Kebebasan Sion".
Hal ini dibuktikan lebih lanjut oleh tindakan defensif yang dilakukan oleh penghuni perkebunan, yang memenuhi deretan tempat tinggal yang berdekatan dengan dinding luar bangunan dengan batu-batu besar, sehingga menciptakan dinding yang dibentengi.