Arkeolog Ungkap Misteri Penampakan Kawah Aneh dari Luar Angkasa, Ternyata Begini Faktanya
Arkeolog melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR.
Arkeolog melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Desa Zaman Perunggu Must Farm? Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan. Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai Arkeolog Inggris menemukan desa Zaman Perunggu yang masih lengkap dengan permukiman warga. Dulunya ini adalah desa yang kecil dan nyaman.Ada lima rumah berbentuk bulat berbentuk panggung, dibangun di atas tiang setinggi sekitar 2 meter, berada di atas sungai yang berkelok-kelok di timur Inggris.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa Zaman Perunggu, Must Farm? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough. Must Farm juga dikenal sebagai "Pompeii-nya Inggris".Desa yang hancur karena kebakaran ini menyimpan sejumlah artefak penting seperti tekstil, perkakas kayu, dan bahkan sisa makanan.
-
Siapa yang menemukan situs-situs arkeologi tersebut? Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi.
-
Apa yang membuat para arkeolog terkejut dengan penemuan kuburan abad pertengahan ini? Para arkeolog menemukan kuburan abad pertengahan saat penggalian di lokasi pembangunan terminal bus di kota tua tepi pantai Sozopol, Bulgaria.
-
Di mana arkeolog menemukan sisa-sisa kastil dan desa abad pertengahan? Arkeolog Inggris mulai melakukan penyelidikan arkeologi untuk mencari sisa-sisa kastil dan desa zaman pertengahan di Lowther, Inggris.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
Arkeolog Ungkap Misteri Penampakan Kawah Aneh dari Luar Angkasa, Ternyata Begini Faktanya
Pemandangan kawah melingkar aneh yang terlihat dari luar angkasa di pantai utara Perancis tidak lagi menjadi misteri. Penemuan monumental baru-baru ini telah mengungkap bahwa kawah tersebut sebenarnya adalah sisa-sisa dari sebuah desa kuno yang dibangun manusia purba.
Sumber: Miami Herald
Tim arkeolog dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi e-realistis (INRAE) telah melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR. Teknologi ini menggunakan laser yang diproyeksikan dari satelit untuk memindai tanah dan menemukan struktur potensial yang terkubur di bawah permukaan.
Rilis berita dari Dewan Departemen Côtes d'Armor pada tanggal 1 April memberikan informasi tentang penemuan menakjubkan ini.
Menurut para peneliti, struktur sejarah yang tertutup oleh tanah seiring berjalannya waktu mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang. Namun, dengan bantuan LiDAR, struktur ini dapat ditemukan dan direkonstruksi dengan presisi tinggi, tanpa perlu melakukan penggalian yang berpotensi merusak.
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
- Arkeolog Temukan Sumur Zaman Perunggu di Lokasi Tak Terduga, Bukan Terbuat dari Beton Tapi Kayu
- Arkeolog Ungkap Sejak Kapan Manusia Mulai Berbicara dengan Bahasa, Ini Hasil Temuannya
Di Cap d’Erquy, di sepanjang pantai utara Perancis, satelit berhasil menangkap gambaran struktur potensial yang terkubur di dalam kawah. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, para peneliti menemukan sekitar 20 bangunan yang terletak dalam formasi melingkar di dalam kawah tersebut.
Melalui teknologi ini, struktur-struktur tersebut berhasil direkonstruksi dan gambarannya dirilis oleh Dewan Departemen Côtes d’Armor.
Bangunan-bangunan ini ternyata merupakan bagian dari sebuah desa kuno yang dibangun di sekitar alun-alun di dalam cekungan tanah.
Para arkeolog meyakini desa tersebut dihuni oleh anggota komunitas Galia, sebuah suku Celtic yang mendiami wilayah tersebut pada masa lalu. Orang-orang Galia, yang juga dikenal sebagai Galia, merupakan suku Celtic yang tersebar di sebagian wilayah Prancis, Belgia, Jerman, dan Italia modern.
Menurut Britannica, pada abad ke-5 SM, suku Galia bermigrasi ke selatan menuju Mediterania, menyebabkan kemungkinan besar komunitas di pantai utara telah ditinggalkan.
Jean-Yves Peskebrel, seorang arkeolog yang terlibat dalam proyek ini, menyatakan penemuan ini merupakan penemuan luar biasa sebuah desa yang terlupakan. Selain mengungkap keberadaan struktur-struktur bangunan, LiDAR juga memungkinkan tim untuk melihat detail elemen dekoratif, yang membuat teknologi ini dianggap revolusioner.