Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
Di dalam makam, arkeolog juga menemukan berbagai macam benda.
Di dalam makam, arkeolog juga menemukan berbagai macam benda.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Polandia? Tim arkeolog baru-baru ini menemukan harta karun perak yang tak terduga terkubur di samping jalan utama di Polandia. Demikian diumumkan pejabat setempat.
-
Di mana makam kuno anak-anak ditemukan? Arkeolog menemukan 54 makam bocah di salah satu lahan bekas tambang di distrik Kulp, Diyabarkir, Turki tenggara.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuburan hewan? Tidak hanya gulungan papirus, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak lainnya. Para arkeolog Polandia menemukan gulungan papirus berisi daftar perwira Romawi yang ditempatkan di situs Berenike, Mesir. Mereka juga menemukan tembikar dari Italia, koin Romawi, dan gesper mantel yang mungkin milik seorang perwira.
-
Siapa yang menemukan fosil bayi manusia purba? Di antara kerangka manusia Neanderthal yang ditemukan di sebuah gua di Prancis, peneliti menemukan fosil atau tulang panggul bayi manusia modern.
Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
Arkeolog menemukan pemakaman ganda berusia 1.600 tahun di desa Czulice, dekat Krakow, Polandia. Setelah digali, makam ini berisi dua kerangka bocah laki-laki, namun mereka bukan anak kembar.
Penemuan tahun 2018 ini dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science: Reports edisi Juni. Laporan ini memaparkan beberapa bukti paling awal tentang kehadiran suku Hun di Eropa. Penanggalan radiokarbon menunjukkan pemakaman ini terjadi antara tahun 395 dan 418 M, menjadikannya situs pemakaman Hun tertua yang diketahui di Polandia.
Sebagai pejuang yang ditakuti, suku Hun menimbulkan ketakutan yang hampir tak tertandingi di seluruh Eropa. Attila adalah raja terakhir yang terkenal dari suku Hun. Ia memerintah sebuah kerajaan luas yang berpusat di Pannonia, yang membentang hingga Laut Baltik di utara dan hingga Laut Kaspia di timur. Kehebatan militer Attila begitu menakutkan sehingga Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Barat membayar upeti kepadanya untuk menghindari kemarahannya.Dilansir Arkeonews, kuburan tersebut ditemukan melalui penggalian yang dipimpin arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Jakub Niebylski. Situs ini berisi kerangka dua anak laki-laki berusia antara 7 dan 9 tahun, yang dikuburkan bersama berbagai macam barang kuburan dan sisa-sisa hewan. Kuburan tersebut berisi artefak seperti perhiasan emas dan perak, pisau besi, periuk tanah liat, dan sisa-sisa berbagai binatang. Khususnya, salah satu anak laki-laki menunjukkan tengkorak yang diubah bentuknya secara artifisial, sebuah praktik umum di kalangan elit Hun.
Suku Hun belajar praktik deformasi tengkorak sebagai tanda aristokrasi dan status elit dari suku Alan, suku nomaden Iran kuno. Dengan demikian, situs pemakaman di Czulice ini memberikan gambaran sekilas tentang praktik budaya dan hierarki sosial suku Hun, serta interaksi mereka dengan penduduk lokal selama migrasi mereka ke Eropa.
Tulang-tulang bocah itu berserakan di kuburan berbentuk oval, yang berada sekitar setengah meter di bawah permukaan tanah.
Tes DNA mengungkapkan nenek moyang kedua anak tersebut berbeda.
Seorang anak laki-laki, yang diidentifikasi sebagai Individu I, berasal dari Eropa lokal, kemungkinan besar terhubung dengan Dataran Pannonia di Hungaria modern. Anak lainnya, diidentifikasi sebagai Individu II, berasal dari suku Hun dan menunjukkan kesamaan genetik dengan populasi Asia modern, khususnya pengembara dari Kazakhstan dan Kirgistan.Jenazah anak laki-laki Hun itu dikuburkan bersama barang-barang berharga, termasuk anting-anting emas, gesper perak, bejana tanah liat, dan pisau besi, yang menunjukkan statusnya yang tinggi. Sebaliknya, anak laki-laki Eropa, yang tidak memiliki barang-barang kuburan, ditemukan terkubur tengkurap, menunjukkan status sosial yang lebih rendah, mungkin sebagai pelayan atau pendamping anak laki-laki Hun.
Para ilmuwan mengekstraksi dan mengurutkan gen dari kerangka orang yang meninggal dan membandingkannya dengan materi genetik yang tersedia. Gen-gen tersebut telah disimpan dalam database genetik dan akan dibandingkan dengan materi lebih lanjut yang diperoleh dari kuburan lain di seluruh Eropa.