Begini Wajah "Hobbit", Manusia Purba yang Hidup di Flores 50.000 Tahun Lalu
Tim arkeolog merekonstruksi wajah dari salah satu keluarga manusia, Homo floresiensis yang 50.000 tahun lalu hidup di Flores, Indonesia.
Begini Wajah Hobbit, Manusia Purba yang Hidup di Flores 50.000 Tahun Lalu
Tim arkeolog merekonstruksi wajah dari salah satu keluarga manusia, Homo floresiensis yang 50.000 tahun lalu hidup di Flores, Indonesia. Spesies manusia bertubuh pendek itu disebut-sebut seperti Hobbit, karakter manusia pendek dari film the Lords of the Rings. (Foto: sciencelearn.org)
Homo floresiensis yang kini sudah punah memiliki postur tubuh dengan tinggi sekitar 1,1 meter. Yang luar biasa adalah, spesies ini hidup di masa yang sama dengan nenek moyang manusia yaitu Homo sapiens. Spesies ini diperkirakan punah sekitar 50.000 tahun lalu, tidak lama setelah Homo sapiens tiba di daerah itu. Sisa-sisa fosil Homo floresiensis itu pertama kali ditemukan pada 2003 di Flores. Sejak itu sejumlah spesimen lain ditemukan di ulau itu tapi masih banyak misteri di seputar keberadaan spesies tersebut.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Di mana tulang manusia purba itu ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
-
Kapan tulang manusia purba itu ditemukan? Christopher Rees, 39, dan putranya, Dylan, 7, sedang berjalan-jalan dengan anjing mereka di Southerndown Beach, Vale of Glamorgan, Wales, pada Oktober 2023.
-
Apa yang ditemukan di hutan purba tersebut? Ratusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
-
Dimana tulang pinggang manusia purba ditemukan? Tulang pinggang manusia purba ditemukan puluhan tahun lalu di sebuah gua di Prancis.
Ditemukan 2003
Dilansir dari IFL Science, dalam sebuah penelitian terbaru, arkeolog merekonstruksi wajah H. floresiensis dengan mempelajari bentuk tengkoraknya untuk memperkirakan seberapa lembut daging menempel di tulang. Penelitian ini mengandalkan pemindaian dari tengkorak spesies itu yang ditemukan di Gua Liang Bua, Flores. (Foto: Cicero Moraes)
Rekonstruksi wajah hanya dengan mengandalkan tengkorak kepala memang tidak sepenuhnya tepat secara sains, maka dari itu diperlukan sentuhan artistik untuk melengkapinya. Hal ini karena bentuk tengkorak kepala hanya memberikan informasi terbatas tentang bagaimana hubungannya dengan kulit, otot, lemak yang ada di wajah manusia. (Foto: Cicero Moraes)
Namun tidak seorang pun tahu dengan pasti seperti apa warna rambut dari H. floresiensis, dan juga seberapa lebat rambutnya, maka penampakan wajah dari spesies ini juga merupakan perkiraan berdasarkan informasi yang ada.
Sumber: IFL Science
Posisi H.floresiensis dalam silsilah pohon manusia belum ditentukan, tapi dari tengkorak kepalanya spesies ini mirip dengan spesies lain yang cukup dikenal: Homo erectus.
Migrasi
Tim yang menemukan H.floresiensis awalnya menduga populasi H. erectus bermigrasi dari Jawa ke Flores. Selama lebih dari ratusan ribu tahun populasi spesies itu berkurang akibat postur tubuh mereka yang pendek, proses yang membuat suatu spesies menjadi semakin mengecil karena jangkauan populasi mereka terbatas di lingkungan yang kecil.
- Kisah Penemuan Fosil Manusia Kerdil di Indonesia yang Mengubah Sejarah tentang Asal-Usul Manusia
- Arkeolog Temukan Liang Kubur di dalam Gua, Isinya Tulang Manusia Berusia 6.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Tengkorak Kepala Manusia Purba Berbentuk Hati
- Tangan Perunggu Ditemukan di Benteng Romawi Kuno, Ternyata Fungsinya Tak Terduga
Sumber: IFL Science
Tapi itu hanya sebuah teori. Gagasan lain yang juga banyak diperdebatkan menyebut H. floresiesis sebetulnya adalah Homo sapiens yang mengalami kelainan dari segi medis seperti microcephaly yang menyebabkan tengkorak kepala mengecil. (Foto: Reuters)
Belum ada DNA
Bahkan ada kalangan yang meragukan spesies ini bisa dimasukkan dalam genus Homo karena banyak karakteristik lebih dekat pada nenek moyang manusia seperti Australopithecus.
Ilmuwan juga belum berhasil mendapatkan DNA dari tengkorak H.floresiensis.