Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'
Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney.
Arkeolog dari Universitas Nasional Australia menemukan situs makam berisi sisa-sisa jasad manusia dan hewan ini.
Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'
Sekitar 2.000 tahun lalu, di masa sebelum kolonisasi Eropa di Australia, hubungan antara manusia dan dingoes (anjing liar Australia) tampaknya sangat erat. Demikian menurut temuan terbaru arkeolog di Universitas Nasional Australia.
Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney, di mana sisa-sisa tulang dingo ditemukan dikubur bersama-sama dengan sisa-sisa jasad manusia, menandakan ada ikatan erat antara kedua makhluk ini.
-
Di mana arkeolog menemukan pecahan tembikar tertua di Australia? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gua Cloggs, Australia? Arkeolog Australia berhasil menemukan dua tongkat misterius dalam sebuah gua di Australia.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan ahli paleontologi di Victoria, Australia? Ahli paleontologi baru-baru ini berhasil mengidentifikasi bagian atas tengkorak kiri spesies dinosaurus megaraptorid yang masih terpelihara dan hampir lengkap di Victoria, Australia.
-
Mengapa penemuan di Pulau Pingtan penting untuk memahami sejarah orang Austronesia? Guan Qiang, wakil direktur Administrasi Warisan Budaya Nasional, menyatakan temuan ini memiliki signifikansi penting untuk pemahaman sejarah dan budaya orang Austronesia.
-
Apa yang ditemukan di bawah laut Australia? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
Dr. Loukas Koungoulos, peneliti utama, mengungkapkan meskipun tidak semua dingoes di kamp diberikan pemakaman, proses pemakaman mereka identik atau hampir identik dengan upacara pemakaman manusia di daerah yang sama.
Ini menunjukkan manusia pada waktu itu memiliki hubungan yang erat dengan dingoes dan memberikan mereka status "hampir seperti manusia."
Selain pemakaman, temuan gigi dingo di situs tersebut menyiratkan mereka mungkin memakan sisa-sisa makanan manusia, seperti tulang-tulang besar.
Yang lebih mengejutkan adalah penemuan sisa-sisa dingoes dari berbagai usia di situs tersebut, mulai dari anak-anak hingga dingo dewasa berusia enam hingga delapan tahun. Ini menunjukkan penduduk asli Australia tidak hanya merawat anak-anak dingoes sebelum melepaskannya kembali ke alam liar, tetapi juga membangun hubungan yang jauh lebih mendalam dengan hewan-hewan ini.
Sumber: Arkeonews
Menurut Profesor Susan O'Connor, salah satu penulis penelitian, hubungan antara dingoes dan penduduk asli Australia sudah kuat bahkan sebelum kedatangan orang Eropa. Hal ini menegaskan hubungan ini bukan hanya sesuatu yang terjadi dalam era kolonial, tetapi telah berlangsung lama sebelumnya.
- Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu
- Gali Kuil Berusia 2.800 Tahun, Arkeolog Temukan Patung Ular untuk Bayar Nazar ke Dewa Poseidon
- Kisah Penemuan Fosil Manusia Kerdil di Indonesia yang Mengubah Sejarah tentang Asal-Usul Manusia
- Penelitian: Ini yang Bakal Terjadi dengan Bumi jika Manusia Punah
Dalam banyak wilayah Australia saat ini, dingoes sering dianggap sebagai hama. Namun, penemuan ini mengungkapkan pada masa lalu, mereka memiliki tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan masyarakat asli Australia, yang mungkin mengubah pandangan kita tentang hubungan manusia dan hewan di masa lalu.
Sumber: Arkeonews