Bukan Untuk Seni, Tato di Zaman Yunani Kuno Untuk Menandai Penjahat, Begini Sejarahnya
Berdasarkan catatan sejarah, tato Yunani kuno sudah ada sejak abad ke-5 SM.
Berdasarkan catatan sejarah, tato Yunani kuno sudah ada sejak abad ke-5 SM.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Ani? Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
Bukan Untuk Seni, Tato di Zaman Yunani Kuno Untuk Menandai Penjahat, Begini Sejarahnya
Tato atau menggambar tubuh di zaman modern telah dianggap menjadi bagian dari estetika dan seni. Namun berbeda dengan zaman Yunani kuno, di mana tato dianggap sebagai tanda "otherness/keberbedaan" bagi orang yang memilikinya.
Pasalnya, di zaman Yunani kuno, tato biasanya dimiliki oleh orang asing atau budak, penjahat, dan tawanan.
Menurut catatan sejarah, tato Yunani kuno sudah ada sejak abad ke-5 SM, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (22/7).
Dalam masyarakat Yunani kuno, tato dianggap hal negatif. Pada zaman itu, tato dijadikan bertujuan untuk menghukum dan mengidentifikasi penjahat dan orang buangan.
Para budak juga kerap ditato dengan huruf Yunani, delta, yang merupakan abjad pertama dalam aksara Yunani yang berarti "budak".
Orang yang melakukan kejahatan juga ditato di bagian tubuhnya yang terlihat seperti kening, dengan simbol atau huruf yang mengindikasikan jenis kejahatannya.
- Melihat Jejak Sejarah Lamongan Kuno, Kental Akulturasi Budaya Islam dan Hindu-Buddha
- Ilmuwan Takjub Seorang Prajurit Yunani Kuno Kuat Bertahan Hidup Meski Anak Panah Tertancap di Bagian Tubuhnya Selama Bertahun-Tahun
- Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
- Kisah Mitos Yunani yang Paling Terkenal, Berikut Penjelasannya
Menurut sejarawan Yunani kuno, Herodotus, orang Yunani kuno mencontoh penggunaan tato sebagai hukuman untuk para penjahat ini dari orang Persia, yang kerap menato para penjahat dan tahanan perang.
Sejarawan menyebutkan beberapa orang Theban yang ditinggalkan oleh komandan mereka Leontiades selama Perang Persia bergabung dengan pasukan musuh. Orang-orang Persia menato para pembelot Yunani, dan tanda-tanda tersebut menghalangi para pembelot tersebut untuk kembali ke Thebes setelah kekalahan Persia.
Yang terkenal, orang Athena menato burung hantu, simbol kota mereka, di dahi para tahanan Samia setelah mereka mengalahkan mereka dalam pertempuran. Ketika pasukan Samia menang melawan orang Athena dalam pertempuran yang berbeda, mereka menato kapal perang Samia di dahi orang Athena.
Orang Yunani secara luas menganggap tato sebagai praktik asing, dan orang bertato yang paling sering mereka temui bukanlah orang Yunani.
Tato sebagai tindakan hukuman berlanjut di Yunani kuno hingga agama Kristen menjadi agama dominan di negara tersebut.
Kaisar Constantine I sebenarnya melarang tato wajah pada tahun 330 M, yang secara efektif mengakhiri praktik menato penjahat sebagai hukuman di Yunani.
Menurut Constantine, karena manusia diciptakan menurut gambar Tuhan, mencemarkan wajah merupakan penghinaan terhadap Tuhan.
Pada abad kedelapan, tato secara keseluruhan dilarang karena kaitannya dengan paganisme oleh Konsili Nicea Kedua.