Gunakan Teknologi Canggih, Start Up Ini Bakal Membekukan Kembali Es di Kutub Utara, Begini Cara Kerjanya
Es di wilayah belahan utara Bumi itu kian menyusut dari hari ke hari.
Es di wilayah belahan utara Bumi itu kian menyusut dari hari ke hari.
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Mesin Untirta untuk diikutsertakan dalam ajang internasional? Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari dunia di bawah es kutub utara? Mereka mengirim kamera di bawah melalui es ke perairan Samudra Arktik.
-
Apa yang dipelajari dari alam? Alam memberikan pelajaran tentang kebesaran dan kerendahan hati secara sekaligus.
Gunakan Teknologi Canggih, Start Up Ini Bakal Membekukan Kembali Es di Kutub Utara, Begini Cara Kerjanya
Sebuah perusahaan start up Inggris berencana membekukan kembali es di Arktika atau Kutub Utara. Upaya ini akan menggunakan teknologi canggih, sebagai solusi untuk mengatasi mencairnya es Kutub Utara yang disebabkan perubahan iklim.
Dalam tiga tahun terakhir, bagian es tertua dan terbesar di wilayah belahan bumi utara itu menyusut signifikan. Salah satu akibatnya adalah menurunnya tingkat panas yang dikirim kembali ke atmosfer dan juga kenaikan air laut.
Mencegah emisi gas rumah kaca memasuki atmosfer merupakan salah satu langkah memperlambat mencairnya es di wilayah kutub.
Perusahaan Real Ice saat ini sedang merancang teknologi yang bisa membekukan kembali es di Kutub Utara dan menambah ketebalannya.
"Ini adalah pelestarian ekosistem," kata CEO Real Ice kepada media Sifted.
“Kita berusaha mempertahankan, setidaknya, es yang masih kita miliki, yang luasnya sekitar 4 juta km persegi pada akhir musim panas. Dan jika kami bisa, kami ingin memulihkan keadaan seperti pada tahun 1980an, yang luasnya lebih dari 7 juta (kilometer) persegi.”
- Kronologi Penemuan Mayat Pasutri Penuh Luka Tusuk di Bali
- Kronologi Pemancing Diterkam Buaya Muara Besar di Rokan Hilir, Bagian Tubuhnya Sudah Tak Utuh
- Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
- "Teknologi Canggih: Air Laut Bisa Diminum dengan Mudah Hanya dengan Sentuhan Tombol!"
Perusahaan ini berpacu dengan waktu.
"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dalam 10 sampai 20 tahun ke depan kita akan menghadapi peristiwa laut biru pertama, di amna tidak akan ada es di Arktika di akhir musim panas, untuk pertama kali dalam 2 juta tahun," jelas Ceccolini..
Teknologi Real Ice terinspirasi dari penelitian awal oleh Arizona State University dan Universitas Washington. Teknologi ini bekerja dengan mengirimkan drone bawah air, yang ditenagai oleh hidrogen hijau dan dikirim dari platform terapung. Drone tersebut membuat lubang di es dari bawah. Melalui lubang tersebut, air kemudian ditarik dari bawah es dan disemprotkan ke atasnya.
Menyemprotkan air ke permukaan es akan menghilangkan lapisan salju yang menempel di atasnya selama musim dingin. Salju mengisolasinya dan mencegah es mengembang.
“Dengan adanya salju di atasnya, es akan kesulitan untuk tumbuh lebih tebal selama musim dingin,” jelas Ceccolini kepada Sifted.
Menghilangkan salju dan menambahkan air ke permukaan akan memungkinkan terbentuknya lapisan es baru, dan suhu keseluruhan balok es akan diturunkan, yang berarti ketebalannya akan meningkat.
Real Ice berencana menghabiskan tiga tahun ke depan untuk melakukan tes dan membuat prototipe. Saat ini mereka bekerja sama dengan Pusat Perbaikan Iklim Universitas Cambridge. Setelah itu, perusahaan akan memulai operasi skala besar pertamanya. Operasi ini akan mencakup 100 kilometer persegi es di Kanada.