Ilmuwan Temukan Bahan Pemutih Rambut dan Disinfektan di Bulan Terbesar Pluto
Planet Pluto memiliki lima bulan, Charon adalah bulan terbesar.
Ilmuwan yang meneliti planet menemukan bahan kimia yang terkandung di salah satu bulan planet Pluto dalam penelitian lanjutan menggunakan James Webb Space Telescope (JWST). Bahan kimia berupa hidrogen peroksida ini biasanya digunakan sebagai desinfektan dan pemutih rambut (bleaching). Biasanya teknik bleaching ini digunakan sebelum rambut diwarnai.
Dikutip dari IFL Science, Selasa (15/10), bahan kimia ini ditemukan di Charon, bulan terbesar di planet Pluto. Planet terjauh ini memiliki lima bulan.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Apa yang ditemukan NASA di 17 planet di luar tata surya? Dalam analisis baru, NASA telah mengungkapkan bahwa terdapat 17 eksoplanet yang ditemukan yang kemungkinan menampung lautan di bawah permukaan yang terkubur di bawah lapisan es tebal.
-
Mengapa Pluto dikeluarkan dari tata surya? Pluto resmi dikeluarkan dari jajaran Tata Surya oleh International Astronomical Union (IAU) pada 24 Agustus 2006. Dihapusnya Pluto dalam deretan sembilan planet ini terjadi karena Pluto tidak memenuhi tiga syarat kelayakan.
-
Bagaimana Pluto ditemukan? Pada tahun 1930, seorang astronom muda dari Kansas, yang bekerja sebagai pengamat di Observatorium Lowell di Arizona, menemukan Pluto.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
Penemuan hidrogen peroksida di Charon menunjukkan ada bahan kimia yang sangat menarik yang sedang terjadi. Keberadaan bahan kimia di Charon awalnya terdeteksi pesawat NASA, New Horizons. Ketika meneliti Charon, pesawat tersebut menemukan zat yang mengandung amonia, dan bahkan beberapa senyawa organik. Hal ini menunjukkan adanya bahan kimia menarik di Charon.
Sementara itu, JWST berhasil menembus permukaan Charon lebih dalam dan menemukan keberadaan air dan bahan kimia menarik lainnya yang sebelumnya terlihat oleh New Horizons. Hal ini juga mendeteksi adanya lapisan karbon dioksida.
Tubrukan Asteroid
Para peneliti meyakini, karbon dioksida ini berasal dari bawah permukaan Charon, deposit material yang telah ada selama miliaran tahun sejak Charon terbentuk. Saat ini material tersebut muncul ke permukaan karena dampak tubrukan asteroid.
Hidrogen peroksida adalah molekul yang mirip air, tapi dengan atom oksigen lain – yaitu H2O2. Penemuan hidrogen peroksida menunjukkan bahwa air es di permukaannya sedang berubah. Ada banyak penyebab potensial: sinar matahari redup pada jarak yang jauh namun tetap berdampak; ada juga angin matahari, aliran partikel bermuatan listrik yang dilepaskan Matahari, menghantam permukaan Charon; dan sinar kosmik galaksi juga akan menghantam bulan.
Hasil temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
- Manusia Mustahil Mendarat di Planet Jupiter, Ilmuwan Ungkap Alasannya
- Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Planet Baru, Massanya 10 Kali Lebih Besar Dari Bumi
- Ratusan Laba-Laba Hitam Serbu Kutub Selatan Planet Mars, Tapi Ilmuwan Ungkap Bukan Hewan
- Ada Penyebab yang Tak Jelas saat Ilmuwan Memutuskan Pluto Bukan Lagi Sebuah Planet