Ilmuwan Temukan Bukti Gua Ini Dikunjungi Manusia Sejak 41.000 Tahun Lalu
Penelitian baru yang dilakukan tim dari Universitas Cordoba mengungkapkan, gua Nerja di Spanyol kerap dikunjungi selama masa prasejarah.
Penelitian baru yang dilakukan tim dari Universitas Cordoba mengungkapkan, gua Nerja di Spanyol kerap dikunjungi selama masa prasejarah.
Manusia telah mengunjungi gua Nerja selama 41.000 tahun baik sebagai atraksi wisata maupun subjek studi ilmiah. Sepanjang sejarahnya dan bahkan sampai hari ini, gua ini membuat terpesona para pengunjung dan peneliti dari seluruh dunia.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana manusia purba di Sangiran berdiri tegak? Di lokasi ini ditemukan puluhan fosil manusia purba, termasuk Pithecanthropus erectus, manusia purba berdiri tegak yang disimpulkan nenek moyang manusia modern.
-
Bagaimana singa berburu mangsa? Mereka cenderung berburu dengan cara mengejar mangsa dari jarak jauh dan melompat langsung ke arahnya.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
Kejutan terbaru dari gua yang berada di Provinsi Malaga ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports oleh tim internasional termasuk peneliti dari Universitas Cordoba. Marian Medina dari Universitas Bordeaux, Eva Rodriguez, dan Jose Luis Sachidrian, profesor prasejarah dan direktur ilmiah Gua Nerja.
Mereka berhasil menunjukkan, manusia telah mendatangi Nerja selama sekitar 41.000 tahun, 10.000 tahun lebih awal dari yang diyakini sebelumnya, dan Nerja adalah gua Eropa yang menampilkan Seni Paleolitikum di Eropa dengan jumlah kunjungan berulang dan terkonfirmasi tertinggi ke selama masa Prasejarah.
Penelitian baru ini telah berhasil mendokumentasikan kunjungan selama 35.000 tahun dalam 73 fase berbeda, yang berarti kelompok manusia memasuki gua setiap 35 tahun, menurut perhitungan para peneliti, dikutip dari laman Arkeonews, Kamis (27/4).
Tingkat presisi ini dimungkinkan berkat penggunaan teknik terbaru penanggalan batu bara dan sisa-sisa jelaga yang membatu di stalagmit Gua Nerja. Inilah yang disebut "arkeologi asap", sebuah teknik baru yang dikembangkan oleh penulis utama karya tersebut, Marián Medina.
Medina menjelaskan, informasi yang dapat diberikan oleh Mikroskop Elektron Transmisi dan teknik penanggalan Karbon-14 tentang ritual dan cara hidup manusia sangat mengesankan.
Dalam penelitian terbaru ini, 68 penanggalan disajikan, 48 benar-benar baru, dari area terdalam gua, menampilkan Seni Paleolitikum, dan bukti kronokultur yang tidak pernah tercatat sebelumnya telah ditemukan.
Selain itu, "arkeolog api" ini memahami bagaimana menafsirkan cara obor dipindahkan berdasarkan informasi yang terdeteksi di bawah mikroskop, menyimpulkan darinya penggunaan simbolis dan skenografis yang dibuat manusia dari api 40.000 tahun yang lalu.
"Lukisan prasejarah dilihat dalam cahaya nyala api yang berkedip-kedip, yang dapat memberikan rasa gerakan dan kehangatan tertentu pada figur tersebut," jelas Medina.
Medina menyatakan, penggunaan Gua Nerja untuk pemakaman di bagian akhir Prasejarah berlangsung ribuan tahun.
"Masih banyak yang bisa diungkapkan tentang seperti apa kita dulu," pungkasnya.
(mdk/pan)