Ilmuwan Temukan Fosil Predator Paling Buas & Menakutkan Berusia 265 Juta Tahun, Hidup Jauh Sebelum Dinosaurus
Makhluk purba yang buas dan mengerikan ini hidup di Zaman Permian, sebelum peristiwa kepunahan massal terjadi di Bumi.
Ilmuwan Temukan Fosil Predator Paling Buas & Menakutkan Berusia 265 Juta Tahun, Hidup Jauh Sebelum Dinosaurus
Sebuah fosil tengkorak Pampaphoneus biccai dengan ukuran hampir 36 cm ditemukan bersama dengan sisa-sisa kerangka di sekitar São Gabriel, Brasil Selatan. Fosil yang berusia sekitar 265 juta tahun ini merupakan pemangsa daging terbesar sebelum era dinosaurus yang berkeliaran di hutan mencari mangsa.
Sumber: Science Alert
Stephanie Pierce seorang ahli paleontologi dari Universitas Harvard mengatakan, makhluk ini merupakan sesuatu yang menakutkan. Pampaphoneus termasuk dalam kelompok awal dinocephalia, yang merupakan klad therapsid.
Foto: Ilustrasi karya Márcio Castro
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Dimana fosil hewan purba ini ditemukan? Potongan fosil tulang rahang hewan tersebut ditemukan di ladang opal di bagian utara New South Wales, bersama dengan bukti beberapa spesies monotreme purba lainnya yang kini telah punah.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan di Sumedang? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba ini? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Di mana fosil hewan laut purba ini ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
Mereka adalah hewan darat besar yang berkembang sebelum munculnya T. rex dan rekan-rekannya. Meskipun tidak semua dinocephalia adalah karnivora, Pampaphoneus jelas termasuk di dalamnya.
Sumber: Science Alert
Gigi Taring Besar dan Tajam
Felipe Pinheiro yaitu seorang ahli paleontologi dari Universitas Federal Pampa (UNIPAMPA) di Brasil menyebutkan bahwa hewan ini memiliki gigi taring besar dan tajam yang dibentuk untuk menangkap mangsa. Bentuk gigi dan tengkoraknya menunjukkan bahwa gigitannya memiliki kekuatan yang cukup untuk mengunyah tulang, mirip dengan hyena modern.
"Pampaphoneus memiliki peran ekologi yang sama dengan kucing besar modern," kata Pinheiro.
"Ini adalah predator darat terbesar yang kita ketahui dari periode Permian di Amerika Selatan."
Sumber: Science Alert
Meskipun fosil-fosil dinocephalia sebelumnya telah ditemukan di Rusia dan Afrika Selatan, Pampaphoneus biccai adalah satu-satunya spesies yang diketahui ada di Brasil. Tim peneliti menyatakan bahwa fosil yang ditemukan dalam kondisi sangat baik.
Foto: Felipe Pinheiro
Selain itu, Mateus A. Costa Santos yang merupakan ahli paleontologi di UNIPAMPA serta penulis utama dalam studi ini mengatakan bahwa fosil ini ditemukan di lapisan batuan dari periode Permian tengah. Wilayah ini tidak sering menghasilkan temuan tulang fosil, namun kali ini menyimpan kejutan yang menggembirakan.
Foto: Felipe Pinheiro
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terbesar di Bumi Berusia 122 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 24 Meter
- Ilmuwan Temukan Fosil Predator Raksasa Misterius, Diduga Hidup Sebelum Era Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Fosil Laba-laba Laut Berusia 160 Juta Tahun, Hidup di Era Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Fosil Reptil yang Hidup 230 Juta Tahun Lalu, Cakarnya Tajam Seperti Dinosaurus
Pampaphoneus eksis di akhir zaman Permian, tepat sebelum terjadi bencana kepunahan massal terbesar yang pernah tercatat di Bumi. Kepunahan masal ini mengakibatkan punahnya 86 persen dari seluruh spesies hewan di planet ini.
Foto: Santos et al., Zoological Journal of the Linnean Society, 2023
Keistimewaan Pampaphoneus tidak hanya terletak pada ukurannya. Tengkorak mereka memiliki struktur yang sangat tebal. Sesuai dengan Namanya, arti nama Pampaphoneus berarti "kepala mengerikan" dalam bahasa Yunani.
Para ahli mengatakan penemuan Pampaphoneus baru setelah begitu lama sangat berguna untuk memperkaya pengetahuan tentang makhluk ini. Sebelumnya, membedakan Pampaphoneus dari kerabatnya di Rusia merupakan hal yang sulit.