Jatuhnya Asteroid di Planet Mars Ungkap Rahasia Mengejutkan
Kawah besar pun terbentuk setelah tubrukan asteroid itu. Tubrukan itu memperlihatkan bongkahan es yang berkilauan di tempat yang tidak pernah diduga awalnya, yaitu di wilayah ekuator Mars yang bersuhu hangat.
Manusia sudah mengirim berbagai robot penjelajah ke Mars. Robot-robot penjelajah itu pun diketahui sudah merekam berbagai aktivitas di permukaan Mars.
Salah satunya seperti robot penjelajah milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) bernama InSight lander.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Asteroid apa yang baru ditemukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Mengapa para ilmuwan ingin mengubah asteroid menjadi stasiun luar angkasa? Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
-
Apa yang diteliti para ilmuwan dari sampel asteroid Bennu? Selama dua tahun ke depan, para ilmuwan akan menganalisis sampel ini di ruangan khusus di Johnson Space Center. Selain itu, sampel-sampel juga akan dibagikan ke laboratorium-laboratorium di seluruh dunia.
Pada 26 November 2018 lalu, robot penjelajah InSight lander berhasil mendarat dengan mulus di permukaan Mars. Misi di permukaan Mars pun dimulai ketika robot itu berhasil dihidupkan dari Laboratorium Propulsi Jet di Pasadena, California, Amerika Serikat (AS). Demikian dikutip dari CNN, Selasa (1/11).
Berbagai penemuan di Mars, seperti gempa hingga komposisi inti planet berhasil ditemukan oleh robot penjelajah itu.
Namun misi InSight lander akan berakhir karena berbagai debu yang tertumpuk di panel suryanya. Dalam beberapa pekan pun, robot penjelajah itu tidak dapat lagi melakukan penelitiannya di Mars.
Meski misinya akan berakhir, namun InSight lander nyatanya masih dapat menemukan hal-hal baru di permukaan Mars, salah satunya seperti peristiwa yang diyakini sebagai gempa pada 24 Desember tahun lalu.
Gempa magnitudo 4 itu nyatanya terjadi karena tubrukan batu luar angkasa atau asteroid di permukaan Mars. Lokasi jatuhnya asteroid diketahui hanya berjarak beberapa ribu kilometer dari lokasi robot penjelajah itu.
Kawah besar pun terbentuk setelah tubrukan asteroid itu. Tubrukan itu memperlihatkan bongkahan es yang berkilauan di tempat yang tidak pernah diduga awalnya, yaitu di wilayah ekuator Mars yang bersuhu hangat.
Karena es yang muncul dari tubrukan itu, para ilmuwan mulai menguji mikroba yang dinamakan mereka “Conan the Bacterium” untuk hidup di kondisi yang mirip dengan permukaan Mars.
Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menemukan organisme kecil kuat bertahan hidup pada kondisi yang keras. Ilmuwan pun yakin mikroba-mikroba dapat ditemukan di bawah permukaan Mars.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Asteroid "Penghancur Planet" Bersembunyi di Balik Sinar Matahari, Bisa Mengancam Bumi
Nasa Klaim Jadi Penyelamat Bumi karena Berhasil Belokkan Arah Asteroid
Bisakah Sebuah Asteroid Menghancurkan Bumi? Ilmuwan Punya Penjelasannya
Asteroid yang Dulu Musnahkan Dinosaurus Picu Tsunami Global Setinggi 1,6 Kilometer
NASA Girang Pesawat Luar Angkasanya Berhasil Tabrak Asteroid, Ini Alasannya
CEK FAKTA: Tidak Benar Asteroid akan Jatuh ke Bumi 22 Oktober 2022