Misteri Tulisan di Mosaik Romawi Berusia 1.700 Tahun Akhirnya Terpecahkan, Ternyata Maknanya Berkaitan dengan Militer
Mosaik setinggi 80 meter itu ditemukan pada 2013 di Provinsi Amasya, Turki.
Misteri mosaik berusia 1.700 tahun yang ditemukan ketika penggalian di Provinsi Amasya, Turki utara 11 tahun lalu akhirnya terpecahkan.
Pada mosaik Romawi itu ada gambar sosok dewa memakai kalung medali dengan tulisan Yunani ‘KTI – CIC’ dan ‘ΠAPEM – BOΛH’.
-
Di mana makam pejabat militer Romawi itu ditemukan? Penemuan makam itu terjadi ketika sedang ada pekerjaan untuk menciptakan ruang udara fungsional guna mengeluarkan kelembaban dari ruang bawah tanah gedung San Paolino, markas baru perpustakaan Taman Arkeologi Pompeii.
-
Kapan mangkuk Romawi itu ditemukan? Arkeolog menemukan sebuah mangkok beling yang masih utuh berusia 2.000 tahun saat melakukan penggalian di Kota Nijmegen, Belanda, tahun lalu.
-
Siapa yang menemukan makam Romawi ini? Penggalian dilakukan oleh tim arkeolog dari Museum Arkeologi London (MOLA) di lokasi yang kini dimiliki oleh Landsec and Transport for London (TfL).
-
Di mana mangkuk Romawi itu ditemukan? Arkeolog menemukan sebuah mangkok beling yang masih utuh berusia 2.000 tahun saat melakukan penggalian di Kota Nijmegen, Belanda, tahun lalu.
-
Bagaimana telur Romawi kuno itu diawetkan? Menurut Smithsonian, telur ayam ini diawetkan dalam lubang yang tergenang air selama 1.700 tahun – beberapa di antaranya retak secara tidak sengaja.
-
Kapan koin Romawi kuno itu dicetak? Beberapa koin berasal dari tahun 274 Masehi dan di era Kaisar Aurelian. Ditemukan juga koin dari masa Kaisar Maximian pada tahun 294 Masehi.
Tulisan itu ternyata diketahui melambangkan unit militer Romawi.
Dilansir Arkeonews, mosaik setinggi 80 meter itu ditemukan pada 2013 selama penggalian yang dilakukan oleh otoritas Museum Amasya di dekat sebuah sekolah menengah di pintu masuk kota.
Mosaik yang bergambar dua sosok bertuliskan ‘KTI – CIC’ dan ‘?APEM – BO?H’ dan berbagai bentuk geometris itu kemudian ditutup dan dilindungi setelah pemeriksaan terperinci.
Direktur Museum Amasya Celal Özdemir mengatakan, “Medali di yang ada di tengah memberikan nama mosaik. Dalam penelitian kami, terdapat ungkapan Yunani ‘ΠAPEM-BOΛH’ di sekitar sosok Dewa Priapos. Ungkapan ini melambangkan unit militer Parem-Bole.”
Ibu Kota penting Helenistik
Mitologi Yunani menggambarkan Priapus, yang juga dieja Priapos, sebagai dewa kesuburan yang menjaga alat kelamin pria, buah-buahan, sayur-sayuran, dan ternak.
- Sedang Mencangkul Untuk Tanam Pohon, Petani Temukan Mosaik Lantai Romawi Kuno 84 Meter
- Melihat Terowongan 15 Meter yang Membelah Gunung Rompang Cianjur, Hasil Swadaya Warga
- Peneliti Pecahkan Misteri Tulisan Aksara Paku Pada Prasasti Tanah Liat Berusia 4.000 Tahun, Isinya Ramalan Masa Depan Mengerikan
- Lima Daerah di Sumsel Terendam Banjir, Kabupaten Ini Terparah hingga 2 Meter
Dewa Romawi Priapus disembah selama masa Helenistik, periode setelah Yunani klasik dan munculnya Kekaisaran Romawi.
“Mosaik milik unit militer Romawi atau batalion yang terkait dengan legiun belum pernah ditemukan sebelumnya di Anatolia. Penelitian menunjukkan mosaik ini cukup unik,” kata Ozdemir.
Mengingat Amasya merupakan salah satu permukiman penting Ottoman dan Seljuk, dan juga salah satu ibu kota penting pada periode Helenistik, maka peneliti mengharapkan menemukan artefak lain.
“Kami berharap artefak baru akan ditemukan. Mosaik ini adalah contoh ekstrem. Seiring dengan berkembangnya penggalian, sisa-sisa kota kuno akan ditemukan,” kata Ozdemir.
Amasya terletak di wilayah Laut Hitam Tengah. Kota ini didirikan di lereng Gundukan Harşena di Lembah Yeşilırmak.
Sejarah Amasya bermula sejak 4000 SM, menjadikannya salah satu kota tertua yang masih dihuni di dunia.