Orang China Kuno Bermain Ski Sejak 3500 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Ahli mengatakan mereka belum menemukan alasan mengapa orang Xinjiang dahulu berseluncur di atas es.
Arkeolog China menemukan sepatu ski es berusia 3500 tahun di dalam sebuah makam di Lembah Sungai Ili, China.
Global Times melaporkan sepatu ski itu terbuat dari kuda dan sapi yang berasal dari wilayah Xinjiang barat.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs arkeologi Qinjiazui? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Ahli mengatakan mereka belum menemukan alasan mengapa orang Xinjiang dahulu berseluncur di atas es.
Penemuan ini memiliki kemiripan dengan penemuan tulang "ski" lainnya di Eropa. Hal tersebut menunjukkan mungkin ada hubungan antara China dan Eropa yang melintasi Benua Eurasia selama era Zaman Perunggu, dikutip dari laman La Prensa Latina, Rabu (1/3).
Penggalian juga menemukan jejak 40 bagian dari gerobak kayu seperti roda, poros, dan gerbong.
Barang-barang tersebut tersebar di sekitar situs makam, di Reruntuhan Gaotai, selama Zaman Perunggu, di daerah Nika.
Hal itu menunjukkan bahwa makam tersebut milik keluarga penggembala yang kaya.
Ketua tim penggalian Ruan Quirong percaya bahwa gerobak kayu tersebut ditinggalkan secara sengaja.
"Kami percaya bahwa bagian gerobak kayu ini ditinggalkan oleh pemiliknya, sengaja dilepas, dan dikubur," ujar Qiurong.
Reruntuhan Gaotai adalah kompleks makam batu seluas 120 meter persegi.
Terdapat tempat tinggal yang berjarak 1000 meter dari makam.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)