Peneliti Kaget Peti Mati Kosong Berusia 2.500 Tahun Berisi Tulang Manusia
Sarkofagus tersebut berisi serpihan-serpihan tulang manusia. Sesuatu diduga telah terjadi di dalam sarkofagus itu sebelumnya, mengingat orang Mesir Kuno sangat memperhatikan keutuhan dari jasad manusia yang dimasukkan ke dalam peti.
Staf museum Universitas Sydney menemukan tulang belulang dari jasad manusia di dalam sarkofagus kosong berusia 2.500 tahun.
"Ruangan yang saya tempati tiba-tiba hening. Saya menarik napas dan merasa semuanya membisu,"
kata Dr Jamie Fraser, kurator dari museum tersebut, seperti dilansir IFL Science, Rabu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gua Cloggs, Australia? Arkeolog Australia berhasil menemukan dua tongkat misterius dalam sebuah gua di Australia.
-
Di mana arkeolog menemukan pecahan tembikar tertua di Australia? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan ahli paleontologi di Victoria, Australia? Ahli paleontologi baru-baru ini berhasil mengidentifikasi bagian atas tengkorak kiri spesies dinosaurus megaraptorid yang masih terpelihara dan hampir lengkap di Victoria, Australia.
Sarkofagus tersebut berisi serpihan-serpihan tulang manusia. Sesuatu diduga telah terjadi di dalam sarkofagus itu sebelumnya, mengingat orang Mesir Kuno sangat memperhatikan keutuhan dari jasad manusia yang dimasukkan ke dalam peti.
Menurut majalah universitasnya, Muse, Fraser dan beberapa peneliti lain meyakini kerusakan pada tulang belulang tersebut disebabkan oleh penjarah makam yang tidak bertanggung jawab.
Peti tersebut diduga belum pernah dibuka selama 20 tahun sebelum dibuka oleh Fraser dan tim peneliti lainnya.
Tewas saat usia 30 tahun
Meskipun sudah dimiliki oleh pemilik dari Museum Nicholson 160 tahun lalu, peti ini sebagian besar dari waktu terabaikan oleh sarkofagus lainnya dan karena dianggap tidak memiliki isi apa-apa.
Pemeriksaan awal mencatat sarkofagus tersebut memiliki hieroglif pudar yang menyatakan penghuni peti tersebut adalah perempuan bangsawan bernama Mer-Neith-it-es.
Bukti sementara menyatakan bahwa peti ini sudah ada sejak Dinasti Mesir ke-26 dari 664 hingga 525 SM.
Atas penemuan ini, tim peneliti segera melakukan investigasi terhadap tulang belulang tersebut. Setelah proyek itu dinyatakan selesai, penemuan tersebut segera diumumkan oleh museum kepada publik.
Sampai saat ini, hasil scan CT mengidentifikasi beberapa kaki dan pergelangan kaki, potongan resin pembalseman, dan keramik berwarna.
Berdasarkan dari bentuk dan fitur dari tulang belulang tersebut, jasad itu diduga tewas saat berusia 30 tahun.
"Sekarang pertanyaannya adalah apakah tulang belulang ini merupakan milik jasad Mer-Neith-it-es, untuk siapa petinya dibuat, dan apakah tulangnya pernah diperjualbelikan di abad ke-19," kata Fraser.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)