Roda Pertama di Dunia Ditemukan 6.000 Tahun Lalu, Dipakai untuk Kegiatan Ini
Penemuan roda telah merevolusi banya hal dakam kehidupan manusia.
Penemuan roda berhasil merevolusi segala hal dalam kehidupan manusia. Bukti arkeologis tentang roda dan kendaraan beroda berlimpah di Zaman Tembaga (sekitar 5000 hingga 3000 SM) di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika Utara.
Namun, karena roda begitu cepat diadopsi, tidak jelas di mana dan kapan pertama kali roda ditemukan atau apakah roda ditemukan secara terpisah di waktu dan tempat yang berbeda.
-
Siapa arkeolog pertama di dunia? Teks-teks kuno mengungkapkan, Raja Babilonia dari abad ke-6 adalah arkeolog pertama di dunia.
-
Dimana arkeolog pertama di dunia tinggal? Raja tersebut tinggal di Nippur Babilonia, ungkap mendiang arkeolog klasik, Elizabeth Douglas Van Buren (1881-1961).
-
Bagaimana arkeolog pertama di dunia mendapatkan artefak-artefak tersebut? Koleksi tersebut di antaranya adalah lempengan tanah liat yang berisi informasi mengenai jumlah kuil dan tempat suci yang ada di Naipur di masa lalu, dua lempengan dari tahun 1100 SM dan 1095 SM yang berisi referensi kronologis untuk raja-raja periode itu, prasasti Nabonidus dan barang-barang antik lain yang tak ternilai harganya.
-
Apa yang menjadi keajaiban dunia pertama? Salah satu keajaiban dunia pertama adalah Mausoleum Halicarnassus yang dibangun untuk Raja Persia, Mauslos pada abad 4 SM.
-
Kenapa arkeolog pertama di dunia menginginkan koleksi artefak kuno? Koleksi benda yang disimpan adalah spesimen sejarah dan zaman kuno dari negaranya, hal ini menyatakan bahwa dia merupakan seorang pria dengan pengetahuan yang tinggi.
-
Kapan fosil dinosaurus ditemukan pertama kali? Megalosaurus merupakan dinosaurus yang sangat berkesan bagi para ahli paleontologi karena ini merupakan dinosaurus yang pertama ditemukan.
Dilansir dari laman Live Science roda pertama kali muncul di Mesopotamia sekitar tahun 4000 SM dan kemudian menyebar ke Eropa. Teori lain menyatakan bahwa roda dikembangkan di sekitar pantai Pontic di Turki utara sekitar tahun 3800 SM.
Ditemukan oleh penambang
Sebuah studi terbaru yang menggunakan teknik dari mekanika struktural menunjukkan penambang tembaga Eropa Timur di Pegunungan Carpathian mungkin telah menjadi pengguna roda pertama di dunia sejak 3.900 SM.
Studi ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Bulliet, seorang sejarawan sekaligus profesor dari Universitas Columbia pada 2016.
Bulliet mengemukakan bahwa sekitar 4000 SM, bijih tembaga yang banyak dicari menjadi semakin sulit ditemukan sehingga mengharuskan para penambang untuk melakukan perjalanan jauh ke dalam tambang dan mengangkut kontainer berisi bijih kembali keluar.
- Temuan Kerikil Berbentuk Donat Berusia 12.000 Tahun Ungkap Asal Usul Roda dalam Peradaban Manusia
- Lima Tempat Terlarang di Dunia, Manusia Tak Boleh Menginjakkan Kaki di Sini, Salah Satunya Ada Pulau Mengerikan
- Pengertian Interaksi Budaya dan Contohnya, Perlu Diketahui
- 9 Burung Terpintar di Dunia, Bahkan Ada yang Doyan Tipu-Tipu
3 inovasi pada roda
Model kereta Zaman Tembaga Akhir yang telah ditemukan di wilayah Carpathian berbentuk persegi panjang dengan sisi trapesium mirip dengan kereta tambang saat ini, tulis Bulliet.
Sebuah studi yang diterbitkan pada hari Rabu (23/10), Bulliet dan rekan Kai James merinci model mereka tentang bagaimana roda kemungkinan berevolusi. Dalam penelitian mereka, para peneliti menyarankan tiga inovasi diperlukan agar roda dapat berevolusi.
Inovasi pertama rol beralur, hal ini memungkinkan kotak untuk bersandar pada rol dan bergerak maju mundur, tanpa orang harus berjalan memutarinya untuk mengganti rol. Ini memungkinkan orang untuk mendorong kereta yang lebih lebar ke dalam tambang.
Inovasi kedua adalah satu set roda, atau roda yang dipasang pada poros, yang dapat memberikan kereta jarak bebas yang lebih tinggi untuk melewati bebatuan dan puing-puing lainnya di poros tambang.
Inovasi ketiga, di mana roda bergerak secara independen dari poros, kemungkinan muncul sekitar 500 tahun setelah set roda dan menambah kemampuan manuver pada desain, kata makalah tersebut.
"Lingkungan tempat pengembang roda asli beroperasi mengandung fitur-fitur unik tertentu yang mendorong peralihan ke transportasi berbasis rol," kata James kepada Live Science.
Lebih lanjut James menjelaskan bahwa meski model baru tersebut dapat menjelaskan bagaimana roda ditemukan di Eropa Timur, dan berpotensi menyebar dari sana, model tersebut mungkin bukan penjelasan terakhir tentang topik tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan beberapa peradaban pun menemukan roda secara independen.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti