Saat Menjelajah Hutan, Tim Detektor Logam Temukan Harta Karun dalam Kaleng Berkarat, Nilainya Mencengangkan
Timbunan harta karun ini terdiri dari mata uang dolar Amerika dan rubel Rusia.
Saat Menjelajah Hutan, Tim Detektor Logam Temukan Harta Karun dalam Kaleng Berkarat, Nilainya Mencengangkan
Tim detektor logam dari Asosiasi Kelompok Pencarian Szczecin menemukan timbunan harta karun yang terdiri dari dolar Amerika dan rubel Rusia di hutan dekat Szczecin, Polandia. Para detektor sedang melakukan survei untuk menemukan artefak peninggalan dari Perang Dunia II, terutama jejak Pertempuran Szczec, pertempuran antara Tentara Merah Soviet dan Wehrmacht.
Sumber: Heritage Daily
Nilai Harta Karun
Menurut keterangan pers PAP, detektor dari Asosiasi Kelompok Pencarian Szczecin menemukan 70 koin yang disimpan di dalam kaleng logam yang sudah sangat berkarat dan terkubur di kedalaman sekitar 15 hingga 20 sentimeter. Total penemuan ini diperkirakan bernilai 100.000 zloty atau USD24.000 atau sekitar Rp375 juta berdasarkan kurs saat ini.
-
Apa yang ditemukan pemburu harta karun di Polandia? Para pemburu artefak kuno dengan menggunakan detektor logam di Polandia menemukan tumpukan koin Romawi kuno.
-
Mengapa kelompok pemburu harta karun mencari artefak logam di Polandia? Konservator Monumen Provinsi Lublin dalam unggahannya di media sosial pada Jumat mengatakan, para pemburu harta karun yang tergabung dalam "Group of Explorers" itu secara rutin mencari artefak logam dan harta karun.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Polandia? Arkeolog menemukan lima kapak dari Zaman Perunggu di Distrik Hutan Starogard, Kociewie, Polandia, seperti yang diumumkan oleh Konservator Monumen Provinsi Pomerania.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Mengapa para arkeolog berpendapat harta karun ini dikubur? Dalam kasus pertama, harta karun itu dianggap memiliki fungsi nazar, yang berarti harta karun itu berfungsi sebagai persembahan kepada dewa," kata Trefný. "Dalam kasus kedua, kita berbicara tentang fungsi ekonomi, di mana harta karun ditafsirkan sebagai, misalnya, tempat penyimpanan bagi produsen barang-barang tertentu."Atau, barang-barang yang dikubur dapat mencerminkan "situasi krisis, di mana perlu menyembunyikan barang-barang itu, misalnya, dari musuh," katanya.
Penelitian sebelumnya tentang koin-koin tersebut menemukan elang ganda Liberty Head, atau juga dikenal sebagai elang ganda Coronet, yang merupakan potongan koin emas 20 dolar Amerika yang dirancang oleh Kepala Engraver Mint of the United States, James B. Longacre. Koin ini memiliki motto "In God We Trust", yang merupakan Tipe III yang beredar antara tahun 1877 hingga 1907.
Sumber: Heritage Daily
Selain itu, koin emas elang kepala Indian seharga sepuluh dolar yang berasal dari tahun 1912 juga berhasil diidentifikasi. Koin ini dirancang oleh Augustus Saint-Gaudens dan beredar antara tahun 1907 hingga 1933.
Foto: Szczecin Search Group Association
"Ini adalah impian yang menjadi kenyataan bagi setiap detektor. Ini bukan hanya harta materi, tetapi di atas semuanya, ini adalah penemuan besar," jelas Łukasz Istelski dari Asosiasi Kelompok Pencarian Szczecin.
Foto: Szczecin Search Group Association
Istelski menyatakan, koin-koin itu bisa saja terkait dengan aktivitas perang dan disimpan untuk keamanan, Namun, asal-usulnya masih benar-benar menjadi misteri.
Foto: Szczecin Search Group Association
Pada 1944, serangan udara Sekutu dan pertempuran sengit antara Wehrmacht dan pasukan Soviet mengakibatkan 65 persen bangunan Stettin hancur, termasuk hancurnya hampir seluruh pusat kota, pelabuhan laut, dan industri lokal. Kota tersebut akhirnya direbut oleh pasukan Soviet pada tahun 1945, menyebabkan sebagian besar penduduk yang tersisa meninggalkan rumah mereka.