Satu-Satunya di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Tengkorak Leluhur Gajah Berusia 7,5 Juta Tahun
Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
Satu-Satunya di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Tengkorak Leluhur Gajah Berusia 7,5 Juta Tahun
Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
Sumber: Arkeonews
Penelitian terhadap fosil yang ditemukan tahun lalu dikerjakan oleh salah satu pakar Proboscidea, yaitu ordo taksonomi mamalia Afrika, ungkap Pemerintah Kota Kayseri dalam pernyataannya.
Foto: Anadolu Agency
-
Kapan fosil tengkorak kelelawar yang ditemukan itu berusia? Tengkorak berukuran 1,8 cm ini merupakan penemuan yang penting, berusia sekitar 50 juta tahun dengan bentuk tiga dimensi yang utuh.
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Kapan fosil gajah purba ditemukan? Hasilnya, mereka menemukan fosil utuh gajah purba yang diperkirakan usianya mencapai jutaan tahun. Di samping itu, mereka juga menemukan fosil kerbau dalam penggalian itu.
-
Di mana fosil gajah purba ditemukan? Kedua fosil itu ditemukan di dua tempat yang berbeda, yaitu di Luwehan dan Bukit Srumpit.
-
Dimana lokasi penemuan fosil tulang belulang hewan purba di Gunungkidul? Pembuktian sejarah ini makin kuat, dengan banyaknya sisa fosil tulang belulang hewan purba berusia 3.000 sampai 7.000 tahun lalu, di Gua Breholo, Desa Semugih, Dusun Semugih, Kecamatan Rongkop pada 2017 lalu.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
Dalam pernyataan tersebut, dijelaskan bahwa Juha Saarinen, seorang profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Geografi di Universitas Helsinki, turut serta dalam penelitian ini dengan datang ke Kayseri dan menyelesaikan pemeriksaan terakhir terhadap tengkorak tersebut.
Oksan Basoglu, sebagai kepala tim penggalian yang terus bekerja di lokasi penemuan, mengungkapkan bahwa ilmuwan asal Finlandia, Saarinen, telah bekerja selama dua hari penuh meneliti tengkorak besar dan lengkap tersebut.
"Penemuan ini akan dipublikasikan dalam jurnal internasional yang sangat dihormati karena merupakan fosil yang sangat penting," ujarnya, mengutip perkataan Saarinen.
Foto: Anadolu Agency
- Peneliti Kaget Temukan Fosil Spons Langka Berusia 550 Juta Tahun, Ungkap Evolusi Hewan Paling Awal di Dunia
- Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
- Berkat Bocah 11 Tahun, Ilmuwan Berhasil Teliti Spesies Baru Reptil Laut Raksasa Berusia 200 Juta Tahun
- Fosil Berusia 247 Juta Tahun Ini Bikin Peneliti Bingung, Sosoknya Baru Terungkap Setelah Seabad
Basoglu menyampaikan, ini akan menjadi tonggak bagi mereka dan segera nama-nama Kayseri dan Yamula akan mencuat dalam literatur dunia mengenai topik ini.
"Oleh karena itu, ini merupakan perkembangan yang sangat penting bagi kita. Kayseri, dalam suatu makna, akan menjadi pusat paleontologi," ungkapnya, mengacu pada studi tentang sejarah kehidupan di Bumi berdasarkan fosil.
Dia menambahkan, penelitian di laboratorium terus berlanjut.
Saarinen, yang telah berkecimpung di berbagai wilayah mulai dari Eropa hingga Timur Tengah dan China hingga Amerika Serikat, menyatakan bahwa fosil tengkorak lengkap milik Choerolophodon Pentelic adalah satu-satunya contoh di dunia, dan memiliki massa tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan fosil gajah yang ditemukan di lokasi fosil kontemporer lain di dunia.
Ketika membicarakan tentang spesimen tengkorak yang sepenuhnya terawetkan dan unik, serta fosil-fosil lain yang ditemukan di provinsi tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa Kayseri akan menjadi titik referensi bagi paleontologi internasional.
Dalam penelitian sebelumnya di wilayah tersebut, contohnya adalah sampel-sampel jerapah, 4-5 spesies yang dianggap sebagai leluhur gajah, badak, kuda bertiga kuku, dan tawon.
Reporter Magang: Haikal Ersyad