Sungai di Bawah Laut Hitam Ini Mencengangkan Ilmuwan Dunia, Kedalamannya Sampai 35 Meter dan Punya Air Terjun
Sungai ini ditemukan tahun 2010 menggunakan kapal selam robot.
Sungai ini ditemukan tahun 2010 menggunakan kapal selam robot.
-
Bagaimana Danau Laut Tawar terbentuk secara ilmiah? Dari segi ilmiah, danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan saat mengamati arus bawah laut? Sebuah pegunungan kuno yang tersembunyi di dalam lautan dengan tekanan paling mematikan di dunia ditemukan oleh para peneliti.
-
Siapa yang melakukan penelitian dan penggalian di Laut Hitam? Sebagian besar peneliti ekspedisi arkeologi berasal dari Istanbul dan Turki. Mereka mempelajari kawasan sekitar 79 meter dari pantai dengan kedalaman sekitar 4 meter.
-
Bagaimana para ilmuwan merekam ikan siput ini di laut terdalam? Untuk menangkap rekaman makhluk unik ini, para ilmuwan menggunakan kamera otonom yang dikenal sebagai “pendarat”, yang dijatuhkan ke Palung Izu-Ogasawara.
-
Di mana tepatnya para ilmuwan menemukan endapan laut purba ini? Tim ilmuwan mencari endapan laut purba ini di sepanjang gugusan Himalaya Kumaon barat, membentang dari Amritpur ke gletser Milam, dan Dehradun ke wilayah gletser Gangotri.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di China timur laut? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
Sungai di Bawah Laut Hitam Ini Mencengangkan Ilmuwan Dunia, Kedalamannya Sampai 35 Meter dan Punya Air Terjun
Para ilmuwan tercengang ketika menemukan sungai di bawah laut. Sungai ini ditemukan saat tim ilmuwan melakukan penelitian di Selat Bosphorus, Turki, pada 2010 silam.
Pemindaian sonar mengungkap saluran yang dialiri air di bawah Laut Hitam. Di beberapa titik di sungai ini, kedalaman ada yang mencapai 35 meter.
Sungai ini juga memiliki jeram dan air terjun, yang volumenya 350 kali lebih besar dibandingkan Sungai Thames di London, Inggris, seperti dikutip dari laman Bright Side, Jumat (26/7).
Jika ditemukan di darat, para ilmuwan memperkirakan sungai tersebut akan menjadi sungai terbesar keenam di dunia dalam hal jumlah air yang mengalir melaluinya, seperti dikutip dari laman Hydro-International.
Para ilmuwan, yang berbasis di Universitas Leeds, pertama kalinya menggunakan kapal selam robot untuk mempelajari saluran dalam yang ditemukan di dasar laut. Mereka menemukan sungai dengan air yang sangat asin mengalir di sepanjang saluran dalam di dasar Laut Hitam, menciptakan tepian sungai dan dataran banjir seperti sungai yang ditemukan di darat.
- Ilmuwan Ciptakan Robot Terbang Mirip Burung
- Pakai Robot Bawah Laut, Ilmuwan Temukan Kawah Sebesar Lapangan Sepak Bola Muncul di Lapisan Es Samudera Arktik
- Robot Bawah Laut Temukan Bangkai Kapal Berumur 3.300 Tahun, Isinya Harta Karun Berukuran Raksasa
- Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
"Air di saluran tersebut lebih padat dibandingkan air laut di sekitarnya karena salinitasnya lebih tinggi dan membawa banyak sedimen. Mengalir menuruni dasar laut dan keluar ke dataran jurang seperti sungai di darat," jelas Dr Dan Parsons dari Fakultas Bumi dan Lingkungan Universitas Leeds.
"Dataran abisal di lautan kita sama seperti gurun di dunia laut, namun saluran ini dapat mengalirkan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan di gurun ini."
Sungai bawah laut yang ditemukan oleh Dr Parsons dan rekan-rekannya ini berasal dari air asin yang mengalir melalui Selat Bosphorus dari Mediterania ke Laut Hitam, yang airnya memiliki kandungan garam lebih rendah.
Hal ini menyebabkan air padat dari Mediterania mengalir seperti sungai di sepanjang dasar laut, membentuk saluran dengan kedalaman sekitar 35 meter dan lebar hampir 1 km. Ini adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan sejauh ini.
Sungai Laut Hitam hanya mengalir sekitar 59,5 km hingga mencapai tepi landas laut dan menghilang ke laut dalam.
Dr Parsons mengatakan data dari penelitian ini juga penting bagi perusahaan minyak yang ingin melakukan pengeboran di wilayah di mana sungai-sungai tersebut berada.